Maju Dengan Semangat Harimau Kuranji

Maju Dengan Semangat Harimau Kuranji
Jumadi Bersama Marzoni, salah seorang konconya. 
PUBLIK Kota Padang mungkin belum banyak mengenal sosok yang satu ini. Dia adalah Jumadi Rajo Sampono, anak nagari Pauh IX yang berasal dari Kampung Lereng, Kelurahan Koronggadang Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Sosok yang mencintai dunia seni ini, namun berprofesi sebagai pengusaha di Jakarta, adalah anggota Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB). Hanya dua orang putra Pauh IX Kecamatan Kuranji yang memegang posisi Dewan Syuro Pusat di tubuh partai politik di negeri ini, yaitu Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan H Jumadi Rajo Sampono di PBB.

Semasa bujang, dia pernah merintis usaha transportasi jenis taxi di Kota Padang. Namun karena persoalan politik di daerah ini menyebabkan dia merantau ke Jakarta. Meninggalkan sanak keluarga dan meninggalkan teman sejawat di kampung halamannya. Langkah kakinya ke tanah rantau kian terasa berat ketika mengingat kecintaannya dengan teman-temannya pecinta sastra dan puisi di Taman Budaya, Padang.

Tetapi ibarat kata pepatah, "Setinggi-tinggi bangau terbang, jatuhnya ke kubangan juga." Kini Jumadi ingin kembali ke kampung halaman. Ingin mengabdikan dirinya di kampung halaman yang dia cintai. Keinginan dari lubuk hati yang paling dalam kembali berkiprah di kampung halaman ternyata mendapat restu dari kawan-kawannya di PBB dan Bako IKK.

Sosok aktivis Muhammadiyah yang kini tercatat sebagai salah seorang petinggi Muhammadiyah di Jakrta ini dan dikenal dekat dengan kiyai-kiyai Nahdlatul Ulama (NU) ini sudah membulatkan tekad untuk pulang kampung dan mengabdikan dirinya untuk membangun kampung halam tercinta. 

Apatah lagi, saat ini Jumadi melihat kampung halamannya belum mengalami perubahan yang berarti. Dia ingin melakukan perubahan yang berarti dan menjadikan kampung halamannya maju tanpa tercerabut dari identitas keminangkabauan yang berfalsafahkan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah."

Dalam artian, pembangunan fisik dan keagamaan, harus seiring sejalan dengan pembangunan budaya dan nilai-nilai luhur Minangkabau. Kearifan lokal yang ada di Minangkabau harus menjadi pilar dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan memiliki roh, tak hambar. 

Dalam sebuah diskusi ringan dengan penulis, Jumadi mengatakan, pembangunan yang dilaksanakan pemimpin Kota Padang hanya bertumpu kepada fasilitas yang diberikan negara. Semua orang bisa melaksanakan pembangunan seperti itu, siapa pun dia, dari mana pun dia, karena fasilitas sudah disediakan negara dan tertulis dalam mata anggaran.

Pembangunan di kota ini tak bisa dengan hanya mengandalkan itu. Pemerintah harus menggali potensi yang ada dan merangkul semua kalangan, bukan hanya satu kelompok semata. Pertimbangan politis memang diperlukan dalam membangun kota ini, tetapi bukan berarti harus membunuh seseorang atau kelompok yang berbeda haluan politiknya. Mereka harus tetap dirangkul.

Jumadi mengaku sudah sering mendengar suara-suara miring tentang pembangunan di kota ini yang terpusat pada satu kelompok saja. Sebagai anak nagari Pauh IX dan Kota Padang, dirinya merasa prihatin, sehingga membulatkan tekad dengan semangat "Harimau Kuranji" untuk mengabdi ke kampung halaman.

Jika ada yang mengatakan, Mahyeldi tak terkalahkan pada Pemilihan Walikota (Pilwako) Kota Padang, Juni 2018, maka Jumadi siap untuk mengalahkannya. Karena dia berkeyakinan, Allah bersamanya, dan dengan semangat Harimau Kuranji tadi, sebagai anak nagari dirinya siap untuk terjun ke kancah politik kota ini.

"Bagi saya, tidak ada yang sulit, karena saya menyerahkan hasilnya kepada Allah. Saya hanya berusaha dengan akal dan kemampun saya, penetuan terakhir tetap Allah yang menentukan. Jika Allah berkehendak, maka Allah akan memudahkan langkah saya untuk itu," ungkapnya kepada penulis.

Untuk itu, Jumadi menghimbau kepada anak nagari Pauh IX dan Kota Padang untuk kompak dan memantapkan hati. Jangan sampai terpecah belah, dan menjadi buih di lautan.

Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.

Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua FKAN Pauh IX Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »