BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bicara kemungkinan merombak (reshuffle) kabinetnya, jika program yang dicanangkan pemerintah tidak mencapai terget yang diharapkan.Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP mengatakan, masalah pergantian menteri di kabinet merupakan kewenangan dan hak prerogratif Presiden.
"Tentu saja Presiden senantiasa melakukan evaluasi kinerja para menterinya," ujar Johan, sebagaimana dikutip SINDOnews, Minggu, 23 April 2017.
Johan menambahkan, tolak ukur yang menjadi penilaian Presiden untuk menilai layak atau tidaknya sebuah reshuffle ditentukan oleh kinerja para menteri kabinet. "Namun demikian sampai saat ini belum ada rencana pergantian atau reshuffle kabinet lagi," katanya.
Soal kemungkinan reshuffle kabinet disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Grand Sahid, Jakarta. Jokowi menyampaikan target-target yang diberikan kepada menterinya.
Salah satu yang disorot mantan Gubernur DKI Jakarta itu tentang program redistribusi aset dan reformasi agraria yang menjadi kewenangan Menteri Agraria dan Tata Ruang.
"Saya kerja memang selalu pakai target, pak menteri tidak pernah tanya ke saya, pak ini targetnya terlalu besar, itu urusan menteri, target itu harus selesai, kalau tidak selesai, bisa diganti, digeser, bisa dicopot dan lainnya, karena kalau tidak ada target konkret," kata Jokowi, di Jakarta 22 April 2017.
(ogah/SINDOnews)
"Tentu saja Presiden senantiasa melakukan evaluasi kinerja para menterinya," ujar Johan, sebagaimana dikutip SINDOnews, Minggu, 23 April 2017.
Johan menambahkan, tolak ukur yang menjadi penilaian Presiden untuk menilai layak atau tidaknya sebuah reshuffle ditentukan oleh kinerja para menteri kabinet. "Namun demikian sampai saat ini belum ada rencana pergantian atau reshuffle kabinet lagi," katanya.
Soal kemungkinan reshuffle kabinet disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Grand Sahid, Jakarta. Jokowi menyampaikan target-target yang diberikan kepada menterinya.
Salah satu yang disorot mantan Gubernur DKI Jakarta itu tentang program redistribusi aset dan reformasi agraria yang menjadi kewenangan Menteri Agraria dan Tata Ruang.
"Saya kerja memang selalu pakai target, pak menteri tidak pernah tanya ke saya, pak ini targetnya terlalu besar, itu urusan menteri, target itu harus selesai, kalau tidak selesai, bisa diganti, digeser, bisa dicopot dan lainnya, karena kalau tidak ada target konkret," kata Jokowi, di Jakarta 22 April 2017.
(ogah/SINDOnews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »