Soal Tulisan Allan Nairn yang Sebut Panglima TNI Mendukung Rencana Makar, Ini Tanggapan Anggota DPR RI

Soal Tulisan Allan Nairn yang Sebut Panglima TNI Terlibat Makar, Ini Tanggapan Anggota DPR RI
BENTENGSUMBAR.COM - Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta Presiden Joko Widodo merespon isu yang sangat sensitif mengenai upaya dugaan makar.

Hal itu terkait tulisan Allan Nairn, wartawan asal Amerika yang merilis hasil investigasinya tentang dugaan upaya makar dengan beberapa nama disebut salah satunya Panglima TNI. Sukamta dapat memahami upaya Mabes TNI untuk melalukan langkah-langkah terkait pemberitaan tersebut.

Menurut Sukamta, dengan didukung lembaga intelejen BIN dan BAIS hampir dipastikan tidak ada yang luput dari perhatian Presiden. Oleh sebab itu Presiden perlu segera membuat statemen dengan mengingat posisi TNI selama ini adalah tulang punggung negara, loyalitas mereka terhadap pemerintah tidak pernah diragukan.

“Saya berharap perlu segera ada statemen pembelaan Pak Presiden terhadap TNI yang saat ini sedang dihinggapi isu makar, hal ini akan mendinginkan suasana dan menghilangkan rasa curiga antar berbagai komponen bangsa," kata Sukamta dalam keterangan tertulis, Minggu, 23 April 2017.

Jika Presiden Jokowi tidak segera memberikan pernyataan membantah hasil investigasi Allan Nairn dan membiarkan Mabes TNI bekerja sendiri melalukan upaya hukum, Sukamta khawatir akan muncul persepsi-persepsi liar yang berkembang lebih luas.

“Ini sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa dan negara. Saya berharap semua komponen bangsa harus kompak,” tegas Politikus PKS itu.

Sukamta juga memahami pihak TNI yang mempertimbangkan proses hukum terhadap redaksi Tirto.id. Namun, ia juga meminta respon Presiden Jokowi.

Allan Intel Asing

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mempertanyakan laporan investigasi jurnalis Amerika Serikat, Allan Nairn, yang pertama kali dirilis di situs The Intercept. Laporan itu menyebutkan bahwa kasus penistaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dijadikan dalih agar bisa makar terhadap Presiden Joko Widodo oleh sejumlah pihak.

"Orang itu ngawur (enggak benar), pernah saya laporkan ke polisi," kata Fadli ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 20 April 2017.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini bahkan menduga Allan adalah seorang intel asing. Oleh karena itu Fadli berharap Kepolisian bisa menindaklanjuti laporan yang pernah dilakukannya terkait Allan.

“Saya heran polisi tidak menindaklanjuti. Saya akan terus kejar itu," ujar Fadli lagi.

Fadli menilai analisis dan laporan Allan dibuat dengan tidak benar. Fadli juga merasa berang dengan Allan yang pernah membeberkan sepak terjang Ketua Umum Gerindra dan mantan Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto sebelumnya.

"Dahulu Prabowo dan beberapa tentara dianggap pembunuh. Masak ada orang asing ngomong seenaknya seperti itu," kata Politikus Gerindra ini.

Dalam laporan investigasi di The Intercept dengan judul “Trump’s Indonesian Allies in Bed with ISIS Backed Militia Seeking to Oust Elected President’ itu, Allan menyebut bahwa kasus Ahok memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu dalam upaya menyingkirkan Presiden Joko Widodo. Upaya makar disebut dilakukan untuk mencegah tentara diadili atas peristiwa pembantaian massal PKI 1965 yang didukung oleh militer Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat pada saat itu. Nama Fadli Zon juga disebut-sebut dalam laporan sebagai pendukung makar.

Allan Nairn adalah jurnalis investigasi asal Amerika Serikat yang diketahui pernah dipenjara pada era Soeharto karena menulis laporan mengenai Timor Timur. Dia juga diketahui meliput kasus-kasus terkait HAM di berbagai belahan dunia seperti di Haiti, Indonesia dan Guatemala.

Respon Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan menanggapi secara serius tulisan itu.

"Saya tidak akan menanggapi. Ya kan karena terlalu kecil untuk saya tanggapi itu," ujar Jenderal Gatot seusai acara Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, 22 April 2017.

Dalam tulisannya yang berjudul 'Trump's Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President', Allan Nairn menyebut sejumlah pihak berniat menggulingkan Presiden Jokowi. Kasus Ahok, kata Nairn dalam tulisannya, hanyalah pintu masuk.

Nairn menyebut Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengetahui dan mendukung rencana tersebut. Namun TNI, juga Jenderal Gatot, hari ini menepis tudingan Nairn itu.

"Kalau hoax, ngapain harus tanggapi itu," ujar Gatot.

Tulisan Nairn itu kemudian diterjemahkan dan ditampilkan di situs berbahasa Indonesia, Tirto, dengan seizin Nairn. Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto menyatakan TNI mempertimbangkan untuk melapor ke polisi. Namun Jenderal Gatot menegaskan laporan itu tak akan dilakukan.

"Itu kan kemungkinan gugatan. Tapi, kalau kecil kayak gitu, ngapain saya gugat itu," ujar Gatot.

Nairn sempat menanggapi niat TNI melaporkan dirinya dan Tirto. Alih-alih takut, Nairn malah menantang TNI.

"Dear TNI: If you want to threaten brave Indonesian reporters and publishers, please threaten me too. (TNI threatens legal action v tirto.id)," tulis Nairn di akun Twitternya, @AllanNairn14.

(buya/jtnc/viva/dtc)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »