Ini Alasan Elektabilitas Jokowi dan PDI-P Tak Terpengaruh Pilkada DKI

Ini Alasan Elektabilitas Jokowi dan PDI-P Tak Terpengaruh Pilkada DKI
BENTENGSUMBAR.COM - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja merilis survei nasional yang memotret dampak Pilkada DKI Jakarta terhadap kondisi politik nasional.

Hasilnya, Jokowi tetaplah tokoh paling atas yang mendapat dukungan responden untuk menjadi Presiden. Sedangkan PDI Perjuangan tetaplah partai politik yang menjadi pilihan mayoritas responden.

Menurut Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Jokowi dan PDI Perjuangan masih di atas semua pesaingnya dan tidak terpengaruh hasil Pilkada DKI Jakarta dikarenakan beberapa hal.

"Berbagai indikator yang berbasis pada evaluasi massa nasional secara umum, positif dan stabil," kata dia dalam paparan hasil survei, Jakarta, Kamis, 8 Juni 2017.

Djayadi mengungkapkan, tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi masih stabil, bahkan mencapai 67 persen. Sebanyak 69 persen responden bahkan yakin akan kemampuan Jokowi memimpin.

Sementara itu, penilaian atas kondisi ekonomi, politik, dan keamanan juga relatif stabil. Sebanyak 44,4 persen responden merasa ekonomi rumah tangganya lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Bahkan, sebanyak 62,3 persen optimistis keadaan ekonomi keluarga akan lebih baik di tahun depan.

Seiring dengan hal tersebut, Djayadi menamahkan, penilaian atas kondisi ekonomi nasional juga cenderung positif, yakni 57,1 persen. Namun perlu diketahui, persepsi responden ini merupakan persepsi dari masyarakat atau ekonomi rumah tangga.

Tentu dalam hal ini SMRC tidak melihat persepsi dari kacamata pengusaha.

Sementara itu, kepercayaan pada lembaga-lembaga publik juga tidak banyak mengalami perubahan. Urutan teratas masih ditempati TNI (90 persen), Presiden (86 persen), KPK (86 persen), Polri (77 persen), pengadilan (76 persen) dan kejaksaan (74 persen).

"Tingkat kepercayaan pada partai dan DPR paling rendah dibandingkan pada lembaga-lembaga yang lain," ucap Djayadi.

"Berbeda dari spekulasi yang beredar di sejumlah kalangan, survei opini publik ini justru menemukan bahwa semua indikator politik tidak menunjukkan perubahan berarti, sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta," ujar Djayadi.

Survei SMRC ini dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan melibatkan 1.350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pemilihan umum.

Margin of error survei ini rata-rata 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(by/kps)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »