Ketika Jumadi Rajosa Belajar Membersihkan Gorong-gorong

Ketika Jumadi Rajosa Belajar Membersihkan Gorong-gorong
BLUSUKAN menjadi tren tersendiri bagi tokoh politik untuk meraih simpati masyarakat. Apatah lagi, blusukan ini terbukti ampuh mengantarkan Jokowi ke kursi kekuasaan RI 1. 

Sejak itulah, banyak Kepala Daerah yang doyan blusukan. Sebagian dari mereka menegaskan, blusukan yang mereka lakukan adalah ikhlas, bukan untuk pencitraan. 

Namun, bak pantun orang Purus, "Ikan tete dijalo todak, dibao nelayan naik perahu, bakato tuan dinantidak, angin bakisa rakyat tahu," maka tak bisa dipungkiri, blusukan itu adalah bagian dari pencitaan untuk meraih simpati warga. 

Banyak diantara Kepala Daerah itu rela masuk banda kalua banda, masuk got kalua got, bahkan menungging melihat saluran air yang tersumbat di polongan air. Tujuannya untuk membuat kesan, bahwa mereka adalah pemimpin yang merakyat. 

Mungkin karena itu pulalah, Jumadi Rajosa yang merasa terpanggil membangun kampung halamannya, Kota Padang, Ranah Bingkuang Nan Tacinto, Ku Jaga dan Kubela, mulai belajar membersihkan gorong-gorong. Melalu akun facebooknya, Jumadi Rajosa mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang membersihkan gorong-gorong.

"Belajar bersihin girong-gorong/got, sebelum pulkam. Supaya ngak kalah sama Da Jeng Zamri Yahya...," demikian narasi pada unggahan foto tersebut, sebagaimana ditulis oleh Jumadi Rajosa.

Agaknya, pecitraan dengan membersihkan gorong-gorong tersebut ampuh untuk meraih simpati warga menjelang pelaksanaan Pilkada Kota Padang. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan popularitas di mata pemilih.

Pasalnya, Jumadi Rajosa salah satu dari sekian orang Putra Daerah Kuranji yang menyatakan diri jauh-jauh hari akan menjadi penantang petahana di Pilkada Padang 2018. Bahkan ia bertekat akan maju melalui jalur independen. 

Dan untuk menang, calon Kepala Daerah harus pura-pura merakyat dengan melakukan penitraan seperti itu. Bak kata pepatah, "Bia tanduk bakubang, asa paruik lai makan." Biarlah bela-belain masuk got, asalkan simpati warga dapat diraih.

Namun harus diingat, got atau gorong-gorong yang dibersihkan Jumadi Rajosa merupakan got didepan rumahnya sendiri. Ini berarti bukan untuk pencitraan, tapi sudah kewajiban warga DKI yang baik membersihkan saluran yang tersumbat di depan rumahnya. 

Apalagi, saat ini DKI Jakarta sudah dipimpin oleh seorang gubernur muslim. Tentu, setiap imbauannya wajib didengar, karena membersihkan lingkungan, termasuk saluran air yang tersumbat merupakan kewajiban berdasarkan perintah agama.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi)

"Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi." (HR. Tarmizi)

Bagi yang blusukan, namun semata-mata bertujuan untuk pencitraan, maka camkanlah sabda Baginda Nabi Muhammad SAW berikut ini: 

"Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan Surga atasnya." (Hadits Muslim No. 203)

Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq, Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya. 

Ditulis Oleh:
Zamri Yahya, SHI
Mantan Ketua Bidang Kajian Strategis KAMMI Komisariat IAIN Imam Bonjol Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »