Klaim HTI Gerakan Dakwah Dinilai Hanya Omong Kosong, Sumanto Al Qurtuby: Hizbut Tahrir Itu Gerakan Politik

Klaim HTI Gerakan Dakwah Dinilai Hanya Omong Kosong, Sumanto Al Qurtuby: Hizbut Tahrir Itu Gerakan Politik
BENTENGSUMBAR.COM - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menolak dibubarkan oleh pemerintah. Melalui juru bicaranya, Ismail Yusanto, HTI mengklaim organisasi ini merupakan gerakan dakwah yang berasaskan Islam. 

Namun, klaim tersebut dibantah akademisi dari King Fadh University of Saudi Arabia, Sumanto Al Qurtuby. Bahkan, Sumanto menyatakan, klaim HTI hanya gerakan dakwah hanyalah omong kosong. Sumanto menegaskan, HTI merupakan partai politik yang melakukan gerakan politik untuk tujuan politis.

"Hizbut Tahrir sering mengklaim sebagai kelompok keagamaan yang hanya berdakwah itu omong kosong. Hizbut Tahrir bukan gerakan dakwah. Hizbut Tahrir itu gerakan politik," kata Sumanto dalam diskusi "Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia" yang digelar Bela Negara Alumni Universitas Indonesia (Bara UI) di Jakarta, Sabtu, 22 Juli 2017.

Sumanto menyatakan, HTI merupakan cabng dari partai politik yang didirikan di Palestina pada 1953. Hizbut Tahrir sendiri berarti Partai Politik Pembebasan. Sumanto mengatakan, Hizbut Tahrir merupakan organisasi penghayal dan pemimpi terberat di dunia. 

Hal ini lantaran partai politik transnasional itu ingin mengganti struktur politik dan pemerintahan di setiap negara mayoritas muslim dengan negara khilafah. Sayangnya, Sumanto mengakui banyak masyarakat yang tertipu dengan simbol-simbol agama Islam yang dibawa Hizbut Tahrir.

"Padahal itu hanya cover-nya saja. Bungkusnya saja. Intinya Hizbut Tahrir itu partai politik, gerakan politik dan bertujuan politik. Ingin mengganti struktur pemerintahan dan lain sebagainya," ungkapnya.

Sumanto pun memaparkan sejarah berdirinya Hizbut Tahrir di Palestina. Menurut Sumanto, Hizbut Tahrir didirikan lantaran adanya sekelompok masyarakat yang frustasi dengan kekalahan negara-negara Arab dalam perang melawan Israel.

Selain itu, kelompok ini juga frustasi dengan menjamurnya paham-paham nasionalisme di negara-negara Arab. Kelompok yang digawangi Taqiyuddin al-Nabhani ini pun mendirikan Hizbut Tahrir dengan tujuan mengganti sistem politik dan pemerintah di negara-negara Timur Tengah yang mereka nilai sudah berpaham Islam liberal.

"Karena frustasi, ideologi Islam liberal di negara di Timur Tengah dan frustasi kekalahan Arab dari Israel, mereka mendirikan organisasi yang menjadi partai Hizbut Tahrir yang berusaha untuk melakukan revitalisasi terhadap semua sistem politik," katanya. Gagasan Hizbut Tahrir ini pun ditentang oleh negara-negara Arab yang sudah memiliki sistem politik dan pemerintahan yang stabil.

Selain persoalan ideologi, Sumanto mengatakan, negara-negara Arab melarang Hizbut Tahrir karena Taqiyuddin dinilai ingin kembali membangkitkan dinasti Nabhani yang pernah berkuasa di kawasan Oman beberapa ratus tahun lalu.

"Di Arab Saudi dilarang dan dilarang juga di berbagai macam negara di Arab dan Timur Tengah karena ideologinya dianggap bertentangan dan membahayakan tatanan struktur sosial, politik yang ada di kawasan. Tidak hanya menentang ideologi, tapi karena pendiri Hizbut Tahrir ingin membangkitkan kembali dinasti Nabhani, yang dulu pernah berkuasa di Oman," katanya.

Dalam kesempatan ini, Sumanto pun menyoroti mengenai klaim HTI tidak pernah melakukan kekerasan. Sumanto mengakui, secara individu maupun kelompok, HTI tidak atau belum pernah melakukan kekerasan pada pihak lain. Namun, Sumanto menegaskan, gagasan-gagasan HTI telah mempengaruhi bahkan menginspirasi kelompok-kelompok radikal untuk melakukan tindak kekerasan.

Bahkan, di sejumlah negara, HTI memilih mendekati militer agar melakukan kudeta. Selanjutnya, HTI akan mengisi kekosongan kekuasaan yang diakibatkan oleh kudeta tersebut. Menurut Sumanto, pola-pola pendekatan kepada militer ini telah dilakukan HTI di sejumlah negara seperti Mesir dan lainnya.

"Banyak kelompok teroris di negara-negara Timur Tengah yang sebenarnya diinspirasi oleh gagasan-gagasan yang dilakukan kelompok HT," tegasnya.

(by/bsc)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »