Nyaring Suarakan Pembubaran KPK, Fahri Hamzah: Saya Ngerti Kenapa Pendukung Ahok Dukung KPK

Nyaring Suarakan Pembubaran KPK, Fahri Hamzah: Saya Ngerti Kenapa Pendukung Ahok Dukung KPK
BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua DPR RI asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah kembali nyaring bersuara menyoal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia kembali berkicau di akun twitternya menyerang lembaga antirasuah tersebut.

"Saya ngerti kenapa pendukung ahok dukung KPK...tunggu waktu aja meledak..," demikian kicauan Fahri Hamzah di akun @Fahrihamzah, Rabu, 5 Juli 2017.

Fahri Hamzah pun mempertanyakan di mana KPK belajar memberantas korupsi pakai OTT (Operasi Tangkap Tangan, red). Pasalnya, di seluruh dunia, kicauan Fahri, lembaga pemberantasan korupsinya memakai investigasi audit.

"Di mana mereka belajar berantas korupsi pakai OTT ini ya? Di seluruh dunia yg benar pakai investigatif audit..," tulisnya.

Tak hanya itu, Fahri pun mempertanyakan kinerja KPK soal kasus e-KTP. Apatah lagi, KPK mengatakan ada pengembalian dana e-KTP dari belasan orang, tetapi tidak ditersangkakan.

"KPK bilang ada bancakan dana EKTP oleh anggota DPR.....Ayo buktikan 1 saja...KPK bilang ada pengembalian dana EKTP DARI BELASAN ORANG...Pertanyaan kok gak DITERSANGKAKAN?," ungkapnya. 

Menurut Fahri, hukum tidak boleh penuh misteri, hukum harus terang benderang, dan hukum harus menjamin keadilan.

"Hukum tidak boleh penuh misteri..Dukun boleh punya misteri..Hukum harus terang benderang..Hukum harus menjamin keadilan," pungkasnya.

Bahkan, Fahri mempertanyakan kasus Sumber Waras yang disebut-sebut bakal menjerat Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, Fahri Hamzah juga menyenggol kasus Century Gate.

"Sumber waras bikin KPK tidak waras...," tulis politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

"Kemana.uangnya? Jangan lupa....#CenturyGate KPK tega..," kicaunya. 

"Saya mencium permainan KPK sejak lama..#CenturyGate jangan lupa...," ungkap Fahri pada postingan video yang dia unggah di akun twitternya tersebut. 

Sebelumnya, Fahri menilai keberadaan Komnas HAM sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak diperlukan. Dan dia meminta agar dua lembaga tersebut dibubarkan. 

"Komnas HAM seperti yang terjadi kepada KPK. Ada tren, menurut saya, kejadiannya begini. Lembaga-lembaga ini sebetulnya sudah tidak diperlukan karena pada dasarnya negara telah mengalami konsolidasi demokrasi dan penguatan institusinya secara baik," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.

Oleh sebab itu, Fahri mengusulkan ke Presiden Joko Widodo untuk membubarkan Komnas HAM, KPK dan sejumlah lembaga semi negara. Dia menyebutkan ada 106 lembaga semi negara yang layak dibubarkan. 

"Gunanya apa buat kita? Ngabisin uang. Termasuk Komnas HAM, KPK. Karena ini fungsinya ada dalam negara. Makanya mereka disebut state auxiliary agency itu karena pada dasarnya fungsi ini ada dalam negara tapi dulu dianggap enggak efektif, ini dianggap diperlukan. Sekarang kalau fungsinya dianggap ada dalam negara ya ngapain? Ini bubarkan aja," jelasnya. 




(by/ma)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »