KAGAMA Nilai Serangan Amien Rais pada Pemerintah dan Presiden Jokowi Tindakan Ngawur dan Tidak Tahu Diri

KAGAMA Nilai Serangan Amien Rais pada Pemerintah dan Presiden Jokowi Tindakan Ngawur dan Tidak Tahu Diri
BENTENGSUMBAR.COM - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyatakan bantuan pemerintah kepada para pengungsi Rohingya hanya pencitraan belaka. Pernyataan tersebut menuai kecaman dari banyak pihak.

Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) DIY, Eko Suwanto menilai pernyataan Amien Rais tidak pantas diucapkan oleh seseorang yang dianggap sebagai tokoh reformasi.

"Serangan Amien Rais pada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, adalah tindakan yang ngawur dan tidak tahu diri. Dia seharusnya turut mengawal pemerintahan, bukan malah menyerangnya dari dalam," ujar Eko, sebagaimana dilansir Metrotvnews.com, Minggu 17 September 2017.

Eko mengatakan, bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia ke negara lain merupakan kewajiban konstitusional sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Atas dasar itu, Eko menganggap Amien Rais tidak patut diteladani.

Sebaliknya, Eko justru mengapresiasi berbagai langkah yang telah diambil oleh pemerintahan Jokowi seperti mengirimkan bantuan kemanusiaan. Menurut Eko, langkah-langkah itu justru membuktikan pemerintah menaruh perhatian serius terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

"Pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, sudah melakukan yang terbaik, termasuk mengirim Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, bertemu dengan para pemimpin Myanmar untuk membicarakan konflik ini. Tuduhan Amien bahwa pemerintah hanya melakukan pencitraan sangat tidak pantas diucapkan oleh orang yang partainya terwakili menjadi menteri di dalam pemerintahan," lanjut Eko.

Sementara itu, sebanyak 54 ton bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk para pengungsi Rohingya telah tiba di Bangladesh. Rencananya, bantuan kemanusiaan yang terdiri dari beras, pakaian, makanan siap saji, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya akan mulai didistribusikan ke 12 titik pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh pada Senin 18 September 2017.

(by/metrotvnews)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »