BENTENGSUMBAR.COM - Lagi-lagi Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kedapatan diduga mengunggah foto hoax di akun twitternya, Tifatul Sembiring @tifsembiring. Kali ini, ia berkicau soal korban kebiadaban Pemerintah Myanmar terhadap kaum muslim Rohingya.
Kicauan Tifatul Sembiring itu disertai unggahan foto untuk mengambarkan kekejian di luar batas peri kemanusian di Rohingya. Namun, foto yang diunggah rupanya tak sesuai dengan kenyataan. Setelah diingatkan netizen bahwa foto yang dia unggah adalah hoax, ia pun kemudian menghapus foto tersebut.
Parahnya, unggahan Tifatul tersebut terlanjur discreenshot oleh netizen lainnya. Foto hoax itu pun akhirnya tersebar ke mana-mana, termasuk ke facebook.
Akun facebook Ali Valentino mengkritisi unggahan Tifatul di twitter tersebut dengan melampirkan sumber foto asli yang sebenarnya bukan korban kebiadaban tentara Myanmar. Berikut potingannya:
"Mantan Menterinya saja (PKS) ikutan sebar HOAX, Menkoninfo pula. Bagaimana dengan para kroco-kroconya? Ya Allah Tuhan Yang Maha Esa... Pak Bekatul Semriwing... Dosa pak! Dosa! ckckck :P
"Naikkan IQ-nya ya Pak nanti Hoax akan turun" (by: Rocky Gerung) 😬
Cek ----> https://thaipoliticalprisoners.wordpress.com/tag/tak-bai/
(Salam Damai)"
Walau Tifatul sudah menghapus foto unggahannya di twitter, tetapi, tetap saja netizen menyesalkan tindakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Bahkan, ada netizen yang menyerang Tifatul dengan kata-kata sindiran dan pedas.
Berikut balasan komentar netizen:
Agaknya, firman Allah SWT dalam al Quran ini perlu direnungkan:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS Al Hujurat : 6).
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar." (QS An Nur : 11).
(by)
Kicauan Tifatul Sembiring itu disertai unggahan foto untuk mengambarkan kekejian di luar batas peri kemanusian di Rohingya. Namun, foto yang diunggah rupanya tak sesuai dengan kenyataan. Setelah diingatkan netizen bahwa foto yang dia unggah adalah hoax, ia pun kemudian menghapus foto tersebut.
Ok saya hapus 1 foto itu, walaupun saya dikirimi puluhan foto2 sadis, termasuk korban anak2 Rohingya yg dibunuh...— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) 3 September 2017
Parahnya, unggahan Tifatul tersebut terlanjur discreenshot oleh netizen lainnya. Foto hoax itu pun akhirnya tersebar ke mana-mana, termasuk ke facebook.
Akun facebook Ali Valentino mengkritisi unggahan Tifatul di twitter tersebut dengan melampirkan sumber foto asli yang sebenarnya bukan korban kebiadaban tentara Myanmar. Berikut potingannya:
"Mantan Menterinya saja (PKS) ikutan sebar HOAX, Menkoninfo pula. Bagaimana dengan para kroco-kroconya? Ya Allah Tuhan Yang Maha Esa... Pak Bekatul Semriwing... Dosa pak! Dosa! ckckck :P
"Naikkan IQ-nya ya Pak nanti Hoax akan turun" (by: Rocky Gerung) 😬
Cek ----> https://thaipoliticalprisoners.wordpress.com/tag/tak-bai/
(Salam Damai)"
Sumber foto menceritakan 78 pemrotes yang tewas setelah demonstrasi di distrik Tak Bai Narathiwat pada tahun 2004. |
Walau Tifatul sudah menghapus foto unggahannya di twitter, tetapi, tetap saja netizen menyesalkan tindakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Bahkan, ada netizen yang menyerang Tifatul dengan kata-kata sindiran dan pedas.
Berikut balasan komentar netizen:
Bapak mantan menkominfo, mantan presiden pks dan anggota dpr, mau share satuan atau puluhan sekalipun semestinya di filter dulu— Hepi Santosa (@hepisantosa) 3 September 2017
Ingat2 Fatwa MUI pak, nyebarin berita Hoax itu Hukumnya HARAM, sdh di kasihtau foto yg di kirim hoax, tp ngeyel ya HARAMnya double.. pic.twitter.com/FeXX6PDnRW— Juherman (@juherman1) 3 September 2017
Hey @juherman1 apa anda tidak tau kalau bagi mereka, khususnya @tifsembiring fatwa MUI hanya berlaku untuk AHOK! camkan itu!!!— Lintang ✌ (@jiwa_sayu) 3 September 2017
Tujuan yang baik, harus dicapai dengan cara yang baik pula, termasuk tujuan memberitakan kebenaran, harus dengan gambar yang benar 👍— Rizki Adrian (@rizkiadrian) 3 September 2017
Terusin dong pak, masa gitu aja nyerah, biar jadi top list di saracen pak— Dian Efendy (@dianrockboyz) 3 September 2017
@tifsembiring saya tahu & menentang genocida Rohingya dr 2013 pak. Tp saya ngga prnh posting photo hoaxs tuh. Bapak kemana aja?— IG: ayaoktaviani (@ayaoktaviani) 3 September 2017
Punya foto yg asli knp malah dgn sengaja menyebar yg hoax? Motif anda apa pak, menyebar yg versi hoax seperti itu?— Arie Agung (@arieagung) 3 September 2017
Foto bisa salah, tetapi fakta2 dan laporan2 resmi kekejaman terhadap Muslim Rihingya tidak dapat dibantah. Sabarlah Pak menghadapi penista !— CakrawalaKata (@asiandiahmad) 3 September 2017
apa gunanya internet kencang? Skrg sy tahu jwbnya: untuk nyebar hoax melebihi kecepatan cahaya.— Dewa Gede Permana (@dewagedepermana) 3 September 2017
Maju terus donk pak. Hoax adalah sebagian dari imin.. Semangat pantang nyerah 💪🏼☠️— Richard Zebua ✌🏼️ (@siicad) 3 September 2017
Sudah terlanjur pak....tidak ada gunanya menyesal.. "kutahu yang kaumau"— AcSanusi (@twsanusi) 3 September 2017
Agaknya, firman Allah SWT dalam al Quran ini perlu direnungkan:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS Al Hujurat : 6).
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar." (QS An Nur : 11).
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »