Pesan Penting Jenderal Soleimani

Pesan Penting Jenderal Soleimani
BENTENGSUMBAR. COM - Komandan Korp Quds Pasdaran, Mayjend Qassem Soleimani dalam surat yang dilayangkan kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei mengumumkan berakhirnya nasib kelompok teroris Daesh di Irak dan Suriah.

Salah satu jenderal Iran yang paling disegani Barat ini menegaskan pihaknya berhasil membongkar peran AS dalam membantu kelompok teroris Daesh.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan kemenangan operasi penumpasan teroris di Al-Bukamal yang menjadi benteng terakhir Daesh,  sekaligus pemberangusan kelompok teroris ini di Irak di Suriah.

Iran selama ini memainkan peran sebagai salah satu faktor penting kekalahan Daesh, dan publik dunia Islam maupun dunia Arab saat ini mengetahui dengan baik posisi Iran sebagai penyelamat sebagian negara Arab yang sedang berjuang menghadapi kelompok teroris Daesh.

Kemarin malam, Sekjen Hizbullah Lebanon, Seyyed Hassan Nasrullah dalam pidato terbarunya memuji peran Iran dalam pembebasan negara-negara kawasan dari cengkeraman kelompok teroris semacam Daesh. Sebaliknya, pemimpin Hizbullah ini mempertanyakan peran militer sebagian negara Arab dalam penumpasan terorisme. Nasrullah mengatakan, Mayjen Soleimani terjun di lapangan, bersama para pejuang dalam perang menghadapi Daesh, tapi tentara dan komandan kalian berada di mana ketika itu?

Menyusul kekalahan akhir Daesh di Irak dan Suriah, front muqawama menunjukkan taringnya sebagai kekuatan penting di kawasan. Dalam kondisi demikian, negara-negara Arab yang dimotori segitiga negara yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain menggelar sidang darurat tingkat menlu Liga Arab di Kairo yang bertujuan untuk meredam pengaruh menguatnya popularitas Iran di kawasan.

Di akhir pertemuan dibacakan deklarasi yang mengulang klaim klise anti-Iran. Meski demikian, ketidakhadiran sebagian negara Arab dan penolakan sebagian anggota Liga Arab untuk mengamini dikte anti-Iran yang dipelopori Riyadh menunjukkan kegagalan plot rezim Al Saud yang berupaya mengucilkan Iran di kawasan.

Bersamaan dengan aksi destruktif kubu anti Iran yang tidak membuahkan hasil signifikan, di pihak lain terjadi arus diplomasi tiga negara yaitu Iran, Rusia dan Turki, yang memainkan peran penting untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas pasca Daesh, tidak lama lagi akan digelar pertemuan di Moskow yang akan membahas upaya pemulihan situasi di Suriah dan pemulangan pengungsi ke rumahnya masing-masing.  

Sejatinya, tanpa gerakan muqawama dan peran aktif Iran termasuk pengorbanan pembela makam suci, diplomat Iran, Rusia dan Turki, tampaknya tidak mudah dicapai kesepakatan di Moskow mengenai mekanisme politik untuk mengembalikan ketentraman di Damaskus.

Kemenangan Iran dan sekutunya di kawasan di satu sisi, dan kekalahan Riyadh serta menjauhnya sejumlah negara Arab dari lingkaran dikte Al Saud  di sisi lain mengindikasikan kebijakan Arab Saudi selama ini membentur dinding.

Di luar itu, ancaman terbaru rezim Al Saud terhadap Iran, dan  sepak terjang Riyadh yang terlanjur terjerembab di kubangan konflik Yaman dengan agresi militernya tidak memberikan pengaruh apapun bagi Tehran. Bahkan, pasca jatuhnya Daesh yang selama ini didukung Riyadh, rezim Al Saud justru harus mengubah kebijakannya  menyesuaikan dengan dinamika saat ini.

Realitasnya, kawasan saat ini sedang menempuh jalan keluar dari kubangan terorisme, dan skenario baru kawasan sedang dimulai dengan pijakan baru menghapus pemain transnasional, termasuk AS. Oleh karena itu, negara-negara yang selama ini bergantung kepada AS mau tidak mau harus meninjau ulang kebijakannya dengan mengembalikan keamanan dan stabilitas kepada negara-negara kawasan sendiri, dan juga menghapus rezim Zionis dalam konstelasi regional. 

(Sumber: parstoday)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »