| Melalui program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, Zaibul mampu bertahan dan menjalani pengobatan penyakit kardiomiopati hipertrofik. |
Melalui program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, Zaibul mampu bertahan dan menjalani pengobatan penyakit kardiomiopati hipertrofik, yaitu sebuah kelainan jantung yang membuat otot jantung menebal dan menghambat aliran darah. Tidak hanya itu, ia juga bertahan melawan penyakit kardiomiopati dilatasi, yang membuat ruang bilik kiri jantung melebar, sehingga bagian jantung tersebut tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan maksimal.
Lima tahun yang lalu, Zaibul mulai sering merasakan nyeri dada, kelelahan dan langkah kaki terasa berat, bahkan pernah pingsan saat melakukan aktivitas ringan. Awalnya, ia mengira
gejala tersebut hanya disebabkan oleh faktor usia, tetapi setelah pemeriksaan di rumah sakit, dokter mendiagnosis bahwa ia menderita kardiomiopati hipertrofik dan kardiomiopati dilatasi, penyakit yang memerlukan pemantauan dan pengobatan jangka panjang.
“Semua bermula ketika saya jatuh pingsan di rumah dan harus dilarikan ke IGD rumah sakit terdekat dan dokter mengatakan bahwa saya menderita kelainan jantung dan harus dikontrol
terus-menerus, salah satu penyebabnya karena hipertensi. Saya sempat terpikir, bagaimana kalau biayanya mahal, tetapi saya teringat jika sudah menjadi peserta JKN,” ujar Zaibul, Selasa (28/10).
Sejak saat itu, Zaibul mendapatkan rujukan ke RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dan menjalani serangkaian pemeriksaan rutin, seperti Elektrokardiografi (EKG), rontgen jantung
dan pengobatan berkelanjutan. Semua biaya tersebut sepenuhnya ditanggung oleh program JKN dan membuat ia merasa bersyukur karena tidak perlu memikirkan beban biaya pengobatan yang bisa mencapai jutaan rupiah setiap kali kontrol.
Zaibul menyadari bahwa apa yang ia terima bukan sekadar bantuan dari pemerintah, tetapi hasil nyata dari semangat gotong royong seluruh masyarakat Indonesia. Melalui iuran yang dibayarkan oleh jutaan peserta JKN setiap bulan, biaya pengobatan dirinya dan banyak pasien lain dapat ditanggung dengan baik.
“Program JKN ini berjalan karena semua orang saling membantu, yang sehat membayar iuran untuk membantu yang sedang sakit dan nanti kalau mereka sakit, akan dibantu oleh peserta
JKN lain. Inilah makna gotong royong yang sesungguhnya,” ungkap Zaibul.
Menurutnya, sistem gotong royong dalam program JKN adalah bentuk modern dari nilai-nilai luhur bangsa. Jika dulu masyarakat membantu dengan tenaga dan waktu, kini gotong royong diwujudkan dalam bentuk kepedulian secara finansial untuk menjaga kesehatan bersama.
“Saya kagum dengan cara BPJS Kesehatan mengelola jaminan kesehatan saat ini, sekaligus bangga menjadi bagian dari program ini. Hanya dengan membayar iuran rutin setiap bulannya, saya tahu hal itu sangat berarti untuk orang lain yang sedang berjuang melawan penyakitnya,” kata Zaibul.
Selama menjalani pengobatan, Zaibul mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan. Semua proses, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, hingga pengambilan obat, berjalan dengan tertib tanpa ada kendala.
"Petugas dan dokter, baik di rumah sakit maupun di puskesmas, semuanya ramah dan sabar dalam menjelaskan semua tahapan pengobatan dengan jelas. Saya tidak pernah merasa diperlakukan berbeda hanya karena menggunakan kartu JKN, yang penting kita sebagai peserta harus patuh terhadap ketentuan dan prosedur yang ditetapkan” jelas Zaibul.
Zaibul menilai keberadaan BPJS Kesehatan telah memberikan rasa aman bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Ia mengajak masyarakat lain agar tidak ragu untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan menjadikannya sebagai investasi kesehatan jangka panjang.
“Sekarang berobat tidak perlu khawatir soal biaya, cukup tunjukkan kartu JKN dan pastikan status kepesertaannya aktif, maka semua akan ditangani dengan baik dan memuaskan. Semua kemudahan itu juga dibuktikan dengan adanya inovasi Aplikasi Mobile JKN yang membantu pengambilan antrean online menjadi lebih mudah dari rumah, serta inovasi program Prolanis yang membantu pengendalian penyakit kronis yang saya derita,” tambah Zaibul.
Kini, Zaibul menjalani gaya hidup melalui pola makan sehat, rutin berolahraga ringan dan mengikuti semua saran dokter. Baginya, kesehatan adalah anugerah yang tidak ternilai dan program JKN adalah bentuk nyata perlindungan kesehatan yang memberi ketenangan di masa tua.
“Berkat semangat gotong royong, nyawa saya bisa terselamatkan dan tanpanya, mungkin saya tidak bisa menjalani pengobatan seperti sekarang. Saya benar-benar merasakan manfaatnya di masa tua ini, semoga program JKN terus berjalan dan semakin baik ke depannya,” pungkas Zaibul. (HM)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »