BPBD-PK Kota Padang Tindak Lanjuti Laporan KSB Limau Manis

Pohon besar melintang di tengah-tengah sungai.  
BentengSumbar.com --- Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadan Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang menindak lanjuti laporan Kelompok Siaga Bencana Limau Manis yang disampaikan pada Jum'at tanggal 7 November 2014. Loporan tersebut terkait dengan daerah aliran sungai Limau Manis yang dipenuhi oleh kayu gelondongan yang tumbang melintang di sepanjang aliran sungai.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala BPBD-PK Kota Padang, Dedi Hanidal membentuk tim survey lokasi, Sabtu (8/11/2014). Tim tersebut berjumlah 18 orang  yang terdiri dari anggota Pusdalops BPBDPK, Anggota Regu Damkar BPBDPK, Polisi Kehutanan dan dipimpin oleh Tommy TRD, S.STP, Kasi Kesiapsiagaan BPBDPK Kota Padang dan Wakil Ketua Sa'at S.Pd, MT, Kasi Sarpras BPBDPK Kota Padang. Tim tersebut diperintahkan untuk segera melakukan survey lokasi pada hari Senin 10 November 2014.

Selain itu, tim diinstruksikan untuk mengumpulkan data dan dokumentasi serta memberikan analisa awal yang kemudian dilaporkan kepada Kepala BPBDPK Kota Padang. Tim berangkat menuju lokasi yang telah ditetapkan, yaitu Bukit Katapiang. Apel pelepasan tim dilaksanakan di Politeknik Unand pada pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Sekretaris BPBDPK Kota Padang Budi Payan, SE. Turut hadir dalam apel pelepasan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBDPK Kota Padang Nasrul Sugana dan Kasi Kedaruratan Basril ST, MM.


Ketua Tim Tommy TRD memberikan pengarahan. 
Ketua Tim Tommy TRD kepada www.bentengsumbar.com menceritakan, perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu 8 jam berjalan kaki melintasi hutan dengan kontur medan yang cukup berat dengan kondisi terjal dan kemiringan pendakian mencapai 70 derajat. Sepanjang perjalanan melintasi Bukit Katapiang yang pada sisinya terdapat aliran sungai Limau Manis, tim dapat membuktikan bahwa laporan KSB Limau Manis benar adanya. Tim menemukan 4 titik lokasi yang terdapat pohon tumbang dengan diameter rata-rata di atas 1 meter dan panjang mencapai 15 hingga 20 meter melintang di sepanjang lebar sungai.

"Hasil analisa kita menyimpulkan, pohon tersebut tumbang dikarenakan longsor, dilihat dari akar pohon yang ikut terangkat. Pada titik terjauh perjalanan tim di Bukit Katapiang juga ditemukantelah terjadi longsor pada bukit tersebut yang menyebabkan penyempitan aliran sungai. Penyempitan aliran sungai terjadi lebih cepat dikarenakan 2 bukit yang berada di sisi kanan dan kiri sungai mengalami longsor," ujarnya.


Akar pohon yang tercerabut di Bukit Ketaping. 
Dikatakannya, pada longsoran di Bukit Katapiang juga ditemukan 3 sumber air pada bagian bawah bukit. Tim menemukan, aliran air yang keluar dari dalam bukit tersebut membawa material bukit seperti pasir dan kerikil sehingga bukit berpotensi untuk mengalami longsor yang lebih besar lagi yang dapat menyebabkan terputusnya aliran sungai. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan tim kembali tiba di Politeknik Unand pada hari Selasa 12 November 2014 pukul 17.30 WIB untuk melaksanakan penerimaan yang dipimpin oleh Sekretaris BPBDPK Kota Padang Budi Payan, SE.

Sementara itu, Kepala BPBDPK Kota Padang Dedi Hanidal berjanji akan menindaklanjuti laporan tim tersebut dengan menyiapkan tim pembersihan yang akan melakukan pembersihan aliran sungai dari material-material yang dianggap dapat menghambat kelancaran aliran sungai dan dapat menyebabkan banjir bandang di Kota Padang. "Terkait kegiatan ini kami dari BPBDPK Kota Padang, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KSB Limau Manis yang telah memberikan informasi dan masukan yang sangat bermanfaat bagi BPBDPK Kota Padang khususnya dan masyarakat Kota Padang pada umumnya," ungkapnya. (by/rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »