Polisi Harus Lebih Tegas Kepada Gerakan dan Kelompok Radikal

Polisi Harus Lebih Tegas Kepada Gerakan dan Kelompok Radikal
BENTENGSUMBAR.COM - Dukungan kepada polisi disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda GP Ansor,  Yaqut Cholil Qoumas. Menurut Gus Yaqut, polisi harus lebih tegas kepada gerakan dan kelompok radikal ini.

Dan terkait dengan dugaan makar, Gus Yaqut juga mengingatkan Polri agar tak ragu-ragu. Bila memang sudah memiliki bukti seseorang diduga akan melalukan makar, maka tangkap saja langsung.

Sementara itu, anggota Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional PP Muhammadiyah, Hery Sucipto.  Karena itu, menurut Hery, langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencegah lebih awal dugaan makar sudah sangat tepat.

Menurutnya, Polisi tentu saja memiliki memiliki barometer dan ukuran dalam mengambil langkah dan tindakan yang tepat jika ada upaya mengganggu stabilitas nasional.

Bagi Hery makar itu tidak dilihat secara sempit yaitu tindakan melawan pemerintah yang secara sah dengan senjata. Makar juga bisa dilihat secara lebih luas yaitu berniat untuk mengguling pemerintah yang sah dengan melakukan provokasi, menghasut dan upaya mengganti ideologi negara. Dan tindakan yang ingin mengoyak persatuan yang selama ini sudah terbangun dalam bingkai NKRI.

"Keputusan Kapolri Tito Karnivian sudah berdasarkan aturan yang berlaku. Tindakannya adalah untuk menjamin keamanan dan kepastian hukum," kata Hery saat dihubungi beberepa saat lalu.

Politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait, menilai bahwa Tito merupakan jenderal polisi yang memiliki integritas serta mengedepankan hukum dalam melaksanakan kebijakannya. Hal ini tak mengherankan sebab Tito dipilih Presiden Joko Widodo berdasarkan prestasi.

Sebelum menjadi Kapolri, Tito pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelumnya juga, Tito Karnavian diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, dan menjadi Angkatan AKABRI 1987 pertama yang telah mampu menembus pangkat jenderal bintang empat.

"Dalam kurun 2004-2014, pangkat Tito mengalami tiga kali kenaikan, yakni berpangkat kombes pada 2005, brigjen pada 2010, dan irjen pada 2012," jelas Maruarar.

Di masa Tito, sambung Maruarar, citra polisi terus meningkat sebagaimana terekam dalam sejumlah survei. Berdasarkan hasil survei Kompas misalnya, tingkat kepercayaan terhadap Polri sebesar 71,7 persen.

"Menurut saya, ini juga prestasi yang harus diapresiasi," demikian Maruarar.

(buya/rmol)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »