Depresi Pada Karakter Sayori dari Visual Novel Doki-doki Literature Club

Depresi Pada Karakter Sayori dari Visual Novel Doki-doki Literature Club
*Penulis Prichila Annisa Alexandra, Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang 6Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.
DOKI-Doki
Literature Club dibuat oleh Tim Salvato. Sebuah novel visual, sehingga untuk sebagian besar gameplay-nya, pemain hanya diminta untuk membaca cerita. Game dating dengan karakter anime asal jepang yang sudah dirilis sejak bulan September Tahun 2017. Dalam ceritanya, seorang siswa SMA laki-laki bergabung dengan klub sastra sekolah dan berbicara dengan empat anggota klub perempuan. Permainan ini sebagian besar bercerita secara linier, dengan pemain dapat memilih beberapa adegan dan akhiran yang berbeda. Walaupun awalnya terlihat seperti permainan yang menyenangkan, permainan ini sebenarnya menyebabkan ketakutan mental dan seringkali melanggar dinding keempat. 

Pada kenyataannya, permainan ini tidak hanya menyebabkan ketakutan mental secara umum, tetapi juga menggambarkan perjalanan karakter yang mengalami depresi, memberikan pemain pada pengalaman yang mencerminkan secara mendalam kegelapan dan isolasi yang seringkali terasa dalam kondisi depresi.

Menurut Beck dan Alford (2009), depresi didefinisikan sebagai kondisi psikologis yang ditandai dengan perubahan perasaan, kognitif, dan perilaku individu. Penderita depresi dapat mengalami kesedihan, kesendirian, penurunan konsep diri, dan menunjukkan perilaku yang menarik diri dari lingkungannya.

Selanjutnya, Sriati (2008) menyatakan bahwa depresi adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran, serta aktivitas sistem saraf pusat.

Wenar dan Kerig (2000) menggambarkan depresi sebagai gangguan penyesuaian diri. Ini dapat berupa masalah perilaku atau gangguan emosi jangka pendek, di mana seseorang mengalami perasaan sedih yang mendalam dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia-sia sebagai tanggapan terhadap situasi yang mengganggu.

Pada awalnya, Sayori digambarkan sebagai  karakter gadis Genki, menunjukkan karakter yang ceria dan bersemangat. Dia sangat ceroboh, dan dia terkenal karena menemukan cara untuk melukai dirinya sendiri atau membuang sesuatu secara tidak sengaja. Meskipun demikian, dia digambarkan sebagai orang yang lucu dan licik yang dapat mengelabui orang lain untuk mendapatkan makanan, yang ditunjukkan setelah memakan kue Natsuki tanpa izinnya. Sayori sering digambarkan sebagai orang yang terobsesi dengan hal-hal yang kemudian dia tidak lagi sukai. Dia mengatakan bahwa mempelajari dan menulis puisi adalah sesuatu yang berbeda baginya daripada memiliki minat lain karena membantunya mengeksplorasi perasaannya.

Namun Sayori mengalami depresi yang membuatnya tidak teratur dan sering tidak dapat bangun dari tempat tidurnya di pagi hari ketika ia mencoba untuk bangun. Ini adalah alasan mengapa ia sering terlambat ke sekolah. Selain itu, kamarnya, yang secara teratur dibersihkan oleh sang protagonis untuknya, terlihat kotor.  protagonis menuliskan bahwa dia tidak mengalami banyak perubahan dalam dirinya, dan perubahan yang dia ketahui kemudian adalah akibat gangguan Monika, yang meningkatkan depresi dan kecenderungan untuk bunuh diri.

Terlepas dari depresinya, ia ingin dicintai, terutama oleh tokoh utama yang ia taksir. Sayori tampaknya menghadapi dua masalah ketika pemain memilih untuk mengejar gadis lain. dia ingin protagonis mencintainya secara rahasia, dan dia merasa bersalah karena merasa tidak enak. Monika juga semakin depresi. Namun, jika pemain secara aktif memilih untuk mengejar Sayori, ia akan terus mengalami rasa bersalah karena tidak percaya bahwa ia pantas dicintai. Sayori akan bunuh diri sehari sebelum festival, terlepas dari pilihan pemain.

Karena gangguan Monika, Sayori menjadi lebih depresi dan cenderung bunuh diri. Meskipun depresinya membuatnya merasa tidak pantas dicintai, ia juga ingin dicintai, terutama oleh tokoh utama yang ia taksir. Monika secara bertahap meningkatkan depresi Sayori karena dia secara rahasia ingin protagonis mencintainya dan pada saat yang sama merasa bersalah karena merasa tidak enak. 

Mekanisme koping utamanya adalah hubungannya dengan protagonis dan kebahagiaan orang lain karena dia percaya bahwa jika ia membuat orang lain bahagia, tidak akan ada alasan baginya untuk tidak bahagia. Tergantung pada apakah pemain menerima atau menolak perasaan Sayori, ketika dia menyatakan cintanya pada protagonis, dia akan memeluknya atau melarikan diri dengan ekspresi sedih. Setelah itu, Monika akan menghapus Sayori dengan mengatakan bahwa dia "tidak akan membiarkannya menyakitinya" dan kemudian menghapus seluruh permainan.

Karena gangguan Monika, Sayori menjadi lebih depresi dan cenderung bunuh diri. Meskipun depresinya membuatnya merasa tidak pantas untuk dicintai, ia juga ingin dicintai, terutama oleh tokoh utama yang ia taksir. Monika secara bertahap meningkatkan depresinya. Namun, jika pemain secara aktif memilih untuk mengejar Sayori, ia akan terus mengalami rasa bersalah karena tidak percaya bahwa ia pantas dicintai. (*)

*Penulis Prichila Annisa Alexandra, Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang 6Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »