Latar Belakang Dibalik Kepopuleran Anime No Game No Life

Latar Belakang Dibalik Kepopuleran Anime No Game No Life
*Penulis Nurul Afifah, Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.
KEPOPULERAN
Light Novel ataupun anime dari No Game No Life ini sudah mendunia, tetapi kebanyakan orang tidak mencari tahu dan bahkan tidak tahu siapa orang yang menciptakan Light Novel atau anime tersebut. Maka disinilah dijelaskannya siapa orang dibalik pembuatannya Light novel No Game No Life ini dan mengulik lebih dalam tentang Light Novel No Game No life tersebut.

No Game No Life (ノーゲーム・ノーライフ, Nōgēmu Nōraifu) ini merupakan serial novel ringan atau juga bisa disebut Light novel Jepang yang bergenre Petualangan, Komedi dan Fantasi yang berbentuk seperti novel yang disertai dengan ilustrasi anime ataupun manga. 

No Game No Life ini ditulis dan diilustrasikan oleh Thiago Furukawa Lucas kelahiran 10 November 1984, dalam nama portugis ini, nama keluarga pertama atau pihak ibu adalah Furukawa dan nama keluarga kedua atau pihak ayah adalah Lucas. Thiago Furukawa Lucas menggunakan nama pena Yuu Kamiya ( 榎宮 祐, Kamiya Yū ) , saat membahas asal usul nama penanya, dia mengatakan bahwa dia menyukai bunyi “Kamiya” dan ingin ( 神谷 Kamiya) menjadi nama belakangnya, namun Kamiya mengatakan bahwa dia takut menyebut dirinya menggunakan kanji ini jadi dia membagi Namanya menjadi dua bagian, “Ka” dan “miya”. Sedangkan untuk “Yuu”, Kamiya yakin dia mengambilnya dari nama protagonist utama Light novel Jepang yang berjudul Kanon, dengan karakter yang bernama Yuichi Aizawa yang dia sukai saat itu. 

Gaya ilustrasinya sering disebut Kamiya-nuri (榎宮塗り)yang menggambarkan warna Pelangi cerah yang biasanya dimiliki ilustrasinya. Yuu Kamiya seniman keturunan Jepang, Portugis, dan Italia yang lahir di Brazil, menghabiskan masa kecilnya di Amerika Serikat, dan pindah ke Jepang pada usia 7 tahun hingga menemukan kesuksesan di Jepang, Yuu Kamiya ber kewarganegaraan sah Brazil, dia adalah seorang novelis, illustrator, dan juga Youtuber virtual Brazil – Jepang. 

Awalnya bekerja sebagai illustrator, namun kemudian fokus menjadi mangaka. Ketika pekerjaan ilustrasi Light Novel pertamanya dihentikan karena alasan yang tidak diungkapkan, dia ingin mencoba manga di mana dia sendiri yang bertanggung jawab atas semuanya. Karena alasan ini, Yuu Kamiya jarang mengambil banyak pekerjaan ilustrasi untuk Light Novel dan juga menjadi alasan dia menolak tawaran pekrjaan adaptasi manga. 

Sedikit kisah kehidupan Yuu Kamiya, saat di sekolah dasar, dia diintimidasi karena menjadi orang asing, dan di sekolah menengah pertama atau SMP dia tidak bersekolah dan malah bermain video game. Lalu saat di Sekolah Menengah atau SMA, dia mulai menggambar dan mulai bekerja di Doojin. Di Jepang, doujin adlaah sekelompok orang yang memiliki minat, aktivitas, atau hobi yang sama. Jika diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris yaitu “clique, sekelompok individu yang beristeraksi satu sama lain dan memiliki minat yang sama, bukan dengan yang lain”, “Fandom”, “coterie”, “society”, atau “circle” (seperti dalam “jahitan lingkaran).

Karya kreatif yang diterbitkan sendiri yang diproduksi oleh kelompok-kelompok ini disebut juga doujin, termasuk manga, majalah, novel, music, anime, dan video game. Karya Doujin biasanya bersifat amatir dan turunan. Tetapi untuk acara penjualan doujinshi pertamanya, dia tidak menjual apapun. Namun, atas permintaan orang dalam industry yang melihat majalah doujin miliknya, ilustrasi warna dan manganya diterbitkan dalam volume ke-3 MELTY BLOOD Anthology, membuat debut komersialnya saat masih disekolah menengah. 

Pada Mei 2011, Yuu Kamiya didiagnosis menderita kanker perut. Ia keluar dari rumah sakit pada bulan Agustus dan masih menjalani perawatan untuk pencengahan kanker. Setelah diagnosisnya, dia memutuskan untuk focus menulis Light Novel karena lebih sesuai dengan pengobatan.Pada bulan Agustus 2011, Yuu Kamiya menikah dengan asisten manganya, Mashiro Hiiragi. Pada tanggal 7 Mei 2015, dikabarkan bahwa dia dan Mashiro Hiiragi memiliki seorang anak.

Novel pertama yang dicampur tangani oleh Yuu Kamiya berjudul (いつか天魔の黒ウサギ, Itsuka Tenma no Kuro Usagi, Kelinci Hitam Iblis di Waktu yang Tidak Diketahui). Seri Light Novel atau novel ringan Jepang karya Takaya Kagami ( 鏡 貴也, Kagami Takaya ) kelahiran 22 Mei 1979 adalah seorang penulis Light Novel atau novel ringan dan manga Jepang. Selain dari A Dark Rabbit Has Seven Lives, Takaya Kagami juga memiliki Light Novel lain yang berjudul The Legend of the Legendary Heroes dan Seraph of the End. Kembali pada novel pertama yang dicampur tangani oleh Yuu Kamiya yaitu A Dark Rabbit Has Seven Lives dengan Yuu Kamiya sebagai illustratornya. Seri ini mencaup 13 novel yang diterbitkan oleh Fujimi Shobo ( 富士見書房 ) penerbit Jepang yang mengkhususkan diri pada Light Novel, manga, permainan peran, dan permainan kartu koleksi. Yang diterbitkan antara November 2008 dan Desember 2013.

Pada tahun 2013, Yuu Kamiya kemudian bekerja menulis dan mengilustrasikan seri Light Novel miliknya sendiri yang berjudul No Game No Life yang saat ini sudah di adaptasi dalam bentuk anime. Light Novel No Game No Life karya Yuu Kamiya ini tercatat sebagai salah satu Light Novel atau Novel ringan terlaris pada tahun 2014. Dan merupakan salah satu dari sepuluh seri Light Novel yang menerima Penghargaan Yomiuri Shimbun, Yomiuri Shimbun (讀賣新聞/読売新聞)adalah surat kabar Jepang yang diterbitkan di Tokyo, Osaka, Fukuoka, dan kota-kota besar Jepang lainnya. Ini adalah salah satu dari lima surat kabar utama di jepang. Empat lainnya adalah The Asahi Shimbun atau ‘koran matahar pagi’ sebagai urutan kedua, setelah Yomiuri Shimbun yang didirikan pada tahun 1879, merupakan salah satu surat kabar tertua di Jepang dan Asia, dan dianggap sebagai surat kabar yang tercatat di Jepang. Urutan ketiga yaitu ada Chunichi Shimbun (中日新聞, Chūnichi Shinbun , Central Japan News) adalah surat kabar haraian Jepang yang diterbitkan di Sebagian besar Prefektur Aichi yang terletak di wilayah Chuubu di Honshuu. Lalu pada urutan ke empat ada Mainichi Shimbun (毎日新聞 ) Surat Kabar yang diterbitkan oleh The Mainichi Newspapers Co. dan terakhir urutan kelima yaitu Nihon Keizai Shimbun ( 日本経済新聞 ) Surat Kabar Ekonomi Jepang terbitan andalan Nikkei, Inc berbasis di Tokyo.

Pada tahun 2015, Light Novel dan serial manga terbarunya Yuu Kamiya yang berjudul Clockwork Planet yang berlatarkan dunia versi fantasi clockpunk, dimana seluruh planet dijalankan oleh jarum jam. Light Novel tersebut mendapatkan lampu hijau untuk diadptasi kedalam Anime. Hingga pada tahun 2011, Yuu Kamiya menikah dengan Mashiro Hiiragi yang mengerjakan adaptasi manga No Game no Life.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut kita mengetahui bahwa dulunya Yuu Kamiya pernah diintimidasi karena menjadi orang asing dengan darah campuran saat masih di sekolah menengah pertama, tetapi hal itu tidak membuat Yuu Kamiya terganggu. Dan pada saat Sekolah Menengah Atas ia mulai mengembangkan bakatnya dalam menggambar dan bekerja di Doojin atau juga bisa disebut dengan sekelompok individu yang berinteraksi satu sama lain yang memiliki minat yang sama. 

Yuu Kamiya juga sempat didiagnosis menderita kanker perut dan menjalani perawatan untuk pencegahan kankernya, tetapi hal itu juga tidak menghambatnya untuk berkarya. Yuu Kamiya lalu memutuskan menulis Light Novel dan menyesuaikan dengan dirinya dan pengobatannya. Yuu Kamiya bahkan sudah menikah dan dikaruniai seorang anak.

Dengan keterbatasannya seperti itupun dapat membuat Light Novel dan Anime yang diproduksinya sukses besar dan mendunia, salah satunya yaitu Light Novel No Game No Life dan Anime yang juga berjudul No Game no Life. 

Dari cerita kehidupan Yuu Kamiya, kita bisa mendapatkan inspirasi untuk memulai hal yang kita kuasai dan mengasahnya hingga hal tersebut dapat bermanfaat pada diri kita sendiri. Bahkan dengan bagaimanapun keadaan jika bersungguh-sungguh dalam hal yang diinginkan, maka hal itu dapat tercapai. Seperti Yuu Kamiya yang tetap ingin melanjutkan karyanya dengan membuat Light Novel dengan keadaan tubuh yang harus tetap menjalani pengobatan.

*Penulis Nurul Afifah, Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »