Perjuangan Mencapai Kebahagiaan pada Anime Kimi No Nawa

Perjuangan Mencapai Kebahagiaan pada Anime Kimi No Nawa
Penulis Mgs. Andhika Putra Pangestu, mahasiswa Universitas Andalas, Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya.
KEBAHAGIAN
merupakan tujuan hidup manusia yang seringkali menjadi perhatian utama. Dalam usaha mencapai kebahagiaan, manusia mengalami sukacita dalam kebersamaan dengan sesamanya. Meskipun banyak orang berusaha memperoleh benda-benda yang disukai dan dicintai, kebahagiaan sejati seringkali ditemukan dalam penerimaan diri dan kebersamaan.

Setiap manusia memiliki impian untuk mengisi kehidupannya, yang seharusnya tidak dibelenggu keterpaksaan atau tekanan dari pihak manapun. Kebahagiaan, yang menjadi dambaan setiap orang, sejatinya ada dalam setiap langkah kehidupan manusia, dan seringkali ditemukan dalam kebersamaan dengan sesama.

Anime Kimi no Nawa berceritakan tentang dua remaja bernama Mitsuha yang berasal dari kota kecil Itomori dan Taki yang berasal dari kota Tokyo. Cerita dimulai dengan rasa kerinduan yang samar. Dengan perasaan mimpi yang tidak bisa diingat, namun di dalam hati mereka masih ada hal yang meninggalkan kekosongan sehingga membuat mereka merasakan kehampaan. 

Taki dan Mitsuha, yang secara misterius dapat bertukar tubuh dan hidup dalam kehidupan satu sama lain. Mereka berdua memiliki perjuangan untuk mencapai kebahagiaan yang mereka inginkan.  Seiring berjalan alur cerita terungkap, Mitsuha dan Taki mengenal satu sama lain, kita belajar bahwa mereka berdua memiliki perjuangan yang sama, mereka berdua mencari sesuatu atau seseorang untuk mengisi kehampaan yang dirasakan mereka sehingga merasa puas hati, meskipun masing-masing dalam keadaan mereka sendiri. Taki merasa tertekan oleh beban lingkungan modernitasnya, sedangkan Mitsuha merasa terjebak dalam lingkungan budaya tradisional lama yang kaku. 

Pertemuan mereka yang tak terduga melibatkan perjalanan waktu, mengungkapkan bahwa kehidupan memiliki rencana yang lebih besar dan seringkali di luar kendali kita. Inti dari perjuangan mereka terjadi ketika kejadian tragis mengancam untuk merenggut hubungan mereka. Mitsuha berjuang untuk menyelamatkan kota tempat tinggalnya, Itomori, dari bencana meteor yang akan datang. 

Mitsuha berusaha untuk memperingatkan warga kota dan mengajak mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, usahanya terkendala oleh kenyataan bahwa ia tidak diperhatikan oleh warga kota karena dianggap aneh dan tidak masuk akal. Perjuangan Mitsuha juga adalah ketika ia berlari ke stasiun kereta api untuk mengejar Taki yang berada di tubuhnya. Ia berlari dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menyelamatkan kota tempat tinggalnya. Adegan ini menunjukkan bahwa Mitsuha tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang ia cintai dan kota tempat tinggalnya. 

Taki juga memiliki perjuangan untuk mencapai kebahagiaannya. Ia berusaha untuk menemukan Mitsuha dan mengembalikan keadaan seperti semula setelah mereka kehilangan kontak satu sama lain. Taki melakukan perjalanan jauh ke pedesaan untuk mencari Mitsuha dan menemukan cara untuk menyelamatkan kota Itomori. 

Adegan ini menunjukkan bahwa Taki tidak hanya berjuang untuk mencapai kebahagiaannya sendiri, tetapi juga untuk kebahagiaan Mitsuha dan orang-orang yang ia cintai. Ketika kenangan mereka mulai pudar, perjuangan untuk mengingat dan menemukan satu sama lain menjadi pusat cerita. 

Ketidakpastian mengenai masa depan hubungan mereka menciptakan ketegangan dan kecemasan yang mendalam. Meskipun demikian, cinta yang tumbuh di antara Mitsuha dan Taki mampu melampaui batas waktu dan ruang. Cinta ini menjadi pendorong utama dalam perjalanan mereka untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dalam kesulitan dan ketidakpastian, mereka menemukan kekuatan cinta yang mampu mengatasi segala rintangan.

Anime ini pada akhirnya adalah kisah tentang cinta dan kebahagiaan. Pesan anime ini adalah tentang apa artinya perjuangan dan pentingnya hubungan baik terhadap orang lain dalam membuat kita lebih bahagia. Kedua karakter utama ini mencari dan menemukan makna kebahagiaan melalui pengalaman hidup satu sama lain. 

Meskipun harus menghadapi kenyataan yang sulit, cinta mereka membawa mereka pada pemahaman yang mendalam tentang arti kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan tidak dapat diukur dengan angka atau benda materi. Kebahagiaan bukan hanya sekadar senyuman di wajah atau kesenangan sesaat. Kebahagiaaan mencakup kepuasan batin, kedamaian, rasa syukur, dan ikatan sosial. Kebahagiaan dapat dianggap sebagai peta jalan menuju kehidupan yang memuaskan dan bermakna.

*Penulis Mgs. Andhika Putra Pangestu, mahasiswa Universitas Andalas, Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »