HEADLINE
Jaga Stamina Kafilah MTQN ke-41, Dinkes Padang Kirim Multivitamin    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Jaga Stamina Kafilah MTQN ke-41, Dinkes Padang Kirim Multivitamin
Vitamin bagi kafilah awalnya akan dikirim melalui jasa antar paket.
BENTENGSUMBAR.COM
– Meski akses menuju Kota Bukittinggi terputus di Lembah Anai, akan tetapi upaya untuk memberikan semangat bagi kafilah Kota Padang yang terjun di arena MTQN ke-41 tetap dilakukan. Salah satunya dengan mengirimkan multivitamin bagi seluruh kafilah yang berlomba.

“Iya, tadi pagi kami kirimkan multivitamin bagi kafilah di pemondokan,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Desy Susanty, M.Kes, kepada Diskominfo, Senin siang (15/12/2025).

Vitamin bagi kafilah awalnya akan dikirim melalui jasa antar paket. Beruntung, salah satu pejabat di Pemko Padang bertolak menuju Bukittinggi pada Senin pagi.

“Awalnya akan dikirim lewat jasa antar paket, namun kami urungkan karena ada yang menuju Bukittinggi pada Senin pagi, kami titipkan,” terang Desy.

Tablet multivitamin dikirimkan ke Bukittinggi untuk memenuhi kebutuhan kafilah selama tiga hari ke depan. Multivitamin itu diharapkan mampu menambah tenaga para kafilah selama berada di arena MTQN. Apalagi saat ini di Bukittinggi cuaca juga sedang tidak bersahabat.

“Semoga dengan dikirimkannya multivitamin ini akan membantu kafilah optimal berlomba dan meraih hasil terbaik,” harap Desy.

Kota Padang memang baru saja dilanda bencana banjir. Pelayanan kesehatan bagi korban terdampak bencana diutamakan. Tenaga kesehatan selalu siaga di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan di Posko Bencana.

Meski begitu, Dinas Kesehatan juga menerjunkan Tim Kesehatan untuk berada di arena MTQN di Bukittinggi. Seluruh tenaga kesehatan akan memantau kondisi kesehatan kafilah. 

Dokter, perawat dan mobil ambulance disiapkan di pemondokan di Grand Malindo Hotel, Bukittinggi. Tim Kesehatan dari Puskesmas Seberang Padang, Lubuk Begalung, dan Lubuk Kilangan juga telah membawa obat-obatan dan multivitamin. Selain itu, Dinas Kesehatan ikut mensupport kafilah dengan mengirimkan susu dan buah-buahan sebagai penambah semangat kafilah selama di arena MTQ.(Charlie)

Meski Sedang Dilanda Bencana, Padang Targetkan Bawa Pulang Juara MTQ Nasional ke-41 Tingkat Sumbar    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Meski Sedang Dilanda Bencana, Padang Targetkan Bawa Pulang Juara MTQ Nasional ke-41 Tingkat Sumbar
Kota Padang tetap ikut berlaga di Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-41 Tingkat Sumatera Barat di Bukittinggi, 13-17 Desember 2025.
BENTENGSUMBAR.COM
– Kota Padang tengah dilanda bencana banjir bandang. Meski sedang dirundung duka, Kota Padang tetap ikut berlaga di Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-41 Tingkat Sumatera Barat di Bukittinggi, 13-17 Desember 2025.

“Meski sedang dilanda bencana, kami tetap optimis juara,” ungkap Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Padang, Jasman kepada Diskominfo, Senin (15/12/2025).

Gelar juara umum memang sempat lepas dari Kota Padang. Gelar itu lepas saat pelaksanaan MTQN sebelumnya.

“Kami hadir di sini (Bukittinggi) dan bertekad membawa pulang juara umum itu kembali,” ujar Kasubag Keagamaan Kesra, Zul Asfi Lubis.

Membidik juara umum, Kota Padang membawa 120 kafilah. Sebanyak 76 kafilah akan bertanding selama pelaksanaan MTQ. Sementara 44 lainnya merupakan ofisial dan pelatih.

“Kami menurunkan kekuatan penuh di MTQ kali ini,” ungkap Zul Asfi dengan penuh semangat.

Kota Padang mengikuti 13 cabang yang dilombakan. Sementara cabang yang tidak diikuti yakni Tilawah Alquran Tuna Netra.

“Hari ini ada 25 cabang yang diikuti oleh kafilah kita,” ucap Zul Asfi Lubis.

Zul Asfi berharap dukungan seluruh masyarakat Kota Padang agar juara umum dapat diraih. 

Dukungan dalam bentuk moril dan materil tentunya sangat dibutuhkan agar juara umum dapat dibawa ke pangkuan.

Seluruh kafilah MTQN Kota Padang dilepas di Hotel Rangkayo Basa, Padang pada 13 Desember 2025 kemarin.

Mereka bertolak menuju Bukittinggi dan diinapkan di Grand Malindo Hotel.

Pembukaan MTQN ke-14 dihadiri langsung Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir.

Seluruh kafilah dipastikan berlaga di arena MTQ di Lapangan Kantin, Bukittinggi.(Charlie)

Rumah "Tergaing" di Sungai Lubuk Minturun, Pemilik Dievakuasi    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Rumah "Tergaing" di Sungai Lubuk Minturun, Pemilik Dievakuasi
Satu unit rumah di Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, "tergaing-gaing".
BENTENGSUMBAR.COM
- Satu unit rumah di Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, "tergaing-gaing". Sebagian badan rumah tidak lagi bertapak. Karena tapak rumah sudah terkikis air sungai waktu banjir bandang, 28 November 2025 lalu. 

Rumah yang dihuni dua Kepala Keluarga (KK) itu berada persis di bantaran aliran sungai Lubuk Minturun. Tepatnya di RT 1/RW 1, Koto Tuo. Letaknya tak jauh dari jembatan Bypass. 

Saat ini, rumah yang dihuni kepala keluarga Muslim Syawal dan Sumarlis itu tidak lagi memiliki lantai di bagian belakang.  Lantai rumah sudah terbawa arus sungai. Sedangkan rumah bagian depan masih berdiri kokoh. Meski cukup membahayakan dan dikhawatirkan ambruk jika air sungai kembali membesar dan meluap. 

Mendapati kondisi itu, Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan bergerak cepat. Pemilik rumah langsung dievakuasi untuk segera meninggalkan rumah tersebut. 

"Iya, rumah yang ditempati keluarga tersebut tidak lagi layak untuk dihuni, karena sebagian rumah sudah berada di atas sungai dan membahayakan," ungkap Fizlan kepada Diskominfo, Senin (15/12/2025). 

Pemilik rumah cukup kooperatif saat ditemui Camat berserta perangkat kerjanya. Pemilik rumah memilih mengungsikan diri ke rumah famili yang tak jauh dari sana. 

"Setelah kita beri pemahaman, pemilik rumah langsung mengungsi ke rumah familinya," terang Camat Koto Tangah. 

Fizlan Setiawan mengimbau seluruh warganya untuk tidak berada di bibir sungai.

Menjauhi bantaran sungai yang dapat membahayakan keselamatan. Apalagi saat ini curah hujan cukup tinggi dan dapat meningkatkan debit sungai.(Charlie)

Ketua DPRD Kota Padang Muharlion Mengapresiasi Percepatan Peninjauan Lokasi Huntara dan Huntap    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Ketua DPRD Kota Padang Muharlion Mengapresiasi Percepatan Peninjauan Lokasi Huntara dan Huntap
Ketua DPRD Kota Padang Muharlion mengatakan, pihak DPRD sangat mendukung penuh langkah cepat Pemko Padang bersama BNPB dalam menyediakan hunian yang aman dan layak bagi korban bencana.
BENTENGSUMBAR.COM
- Ketua DPRD Kota Padang Muharlion mengatakan, pihak DPRD sangat mendukung penuh langkah cepat Pemko Padang bersama BNPB dalam menyediakan hunian yang aman dan layak bagi korban bencana.

"Kami dari legislatif mengapresiasi percepatan peninjauan lokasi Huntara dan Huntap ini," katanya. 

Dikatakannya, kebutuhan akan tempat tinggal yang aman adalah prioritas utama bagi warga yang terdampak. 

"Kami berharap proses pembangunan, baik 100 unit Huntara di Simpang Haru maupun 300-400 unit Huntap di Balai Gadang, dapat direalisasikan secepatnya," ujar Muharlion.

Muharlion juga menambahkan bahwa DPRD siap mengawal dan memastikan alokasi anggaran serta regulasi yang diperlukan berjalan lancar.

"Ini demi menjamin masyarakat yang direlokasi mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan terhindar dari potensi risiko bencana di masa depan," ujarnya. 

Sekedar informasi, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion bersama Wali Kota Padang  Fadly Amran, mendampingi Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Sestama BNPB), Rustian, meninjau dua lokasi lahan aset Pemerintah Kota (Pemko) Padang yang direncanakan untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap), Senin (15/12).

Ketua DPRD Kota Padang Muharlion, juga didampingi Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Helmi Moesim, Rafdi dan Yusri Latif.

Dua lokasi yang ditinjau yakni lahan Pemko yang berada di belakang Pasar Simpang Haru, Kelurahan Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur, serta di kawasan Bumi Perkemahan Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah. (*)

Wako Fadly Amran: Kita Berikan Pemotongan Tarif Sebesar 50%, bagi Pelanggan Perumda AM Kota Padang    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Wako Fadly Amran: Kita Berikan Pemotongan Tarif Sebesar 50%, bagi Pelanggan Perumda AM Kota Padang
Wali Kota Padang Fadly Amran berikan pemotongan tarif bagi pelanggan Perumda Air Minum (Perumda AM) Padang. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Menambah keringanan bagi masyarakat Kota Padang yang terdampak bencana hidrometeorologi, Wali Kota Padang Fadly Amran berikan pemotongan tarif bagi pelanggan Perumda Air Minum (Perumda AM) Padang. 

“Ya, sudah ditandatangani. Kita berikan pemotongan tarif sebesar 50%, bagi pelanggan Perumda AM Kota Padang,” ujar Fadly Amran, Senin (15/12/25). 

Fadly Amran menyatakan bahwa ini adalah bentuk komitmen dari Pemko Padang dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Padang. 

“Disaat Perumda kita tidak bisa melayani masyarakat 100% sesuai kapasitasnya, maka kita pun memberikan kompensasi yang meringankan masyarakat,” tambah Fadly Amran. 

Fadly Amran berharap pemotongan tarif pelanggan Perumda AM ini juga bisa meringankan beban masyarakat Kota Padang, khususnya pelanggan Perumda AM, yang baru beranjak pulih dari bencana banjir dan longsor. 

Rita salah satu pelanggan Perumda AM Kota Padang di wilayah Tabing menyampaikan apresiasi atas kebijakan Wali Kota Padang ini. 

“Air PDAM sudah mati beberapa hari. Kalau pun hidup masih bergilir. Jadi cukup fair kalau Pak Wali memberikan potongan tarif. Semoga PDAM segera bisa beroperasi normal lagi, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan,” ujarnya. 

Keputusan pengurangan tarif sebesar 50% ini dimuat dalam Keputusan Wali Kota Padang Nomor 817 Tahun 2025 tentang Pemberian Pengurangan Tarif Air Minum bagi Pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Akibat Banjir dan Longsor Tahun 2025. (*)

Gubernur Mahyeldi: Keselamatan Warga di Atas Segalanya    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Gubernur Mahyeldi: Keselamatan Warga di Atas Segalanya
Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah video call didampingi Ketua DPRD Sumbar Ustad Drs. H. Muhidi, MM., dengan Mansesneg Prasitiyo Hadi.
BENTENGSUMBAR.COM
- Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa waktu terakhir tidak hanya meninggalkan jejak kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan kegelisahan yang mendalam di tengah masyarakat.

Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama telah memicu banjir dan longsor, sekaligus melemahkan kestabilan lereng di berbagai wilayah. Ancaman ini kerap tidak kasat mata, namun dapat berubah menjadi bencana besar dalam waktu yang sangat singkat.

Gubernur Mahyeldi mengatakan kegelisahan tersebut ia rasakan langsung dari masyarakat. “Saya mendengar kekhawatiran para orang tua yang terbangun setiap malam saat hujan turun, dan melihat kecemasan warga yang tinggal di lereng perbukitan serta di sekitar Daerah Aliran Sungai,” ujar Gubernur Mahyeldi di Padang, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini pemerintah tidak boleh hadir hanya setelah bencana terjadi, tetapi harus datang lebih awal untuk melindungi warganya. “Keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab utama pemerintah,” tegasnya.

Atas dasar itu, ia meminta seluruh bupati dan wali kota di Sumatera Barat untuk segera melakukan langkah mitigasi yang terencana, sistematis, dan berbasis keilmuan. Kepala daerah diminta menugaskan tim teknis serta melibatkan para ahli geologi, geoteknik, dan kebencanaan guna memeriksa secara menyeluruh kondisi kestabilan lereng dan Daerah Aliran Sungai (DAS), terutama di sekitar permukiman warga.

Mahyeldi juga menegaskan keterlambatan membaca tanda-tanda alam tidak boleh kembali berujung pada hilangnya nyawa. “Saya tidak ingin ada korban jiwa hanya karena kita terlambat bertindak. Jika ada potensi bahaya, kita wajib bergerak sebelum semuanya terlambat,” ujarnya.

Pemeriksaan teknis tersebut diharapkan mampu mengidentifikasi tanda-tanda awal seperti retakan tanah, pergeseran lereng, hingga kejenuhan tanah akibat hujan berkepanjangan, sehingga langkah pencegahan dapat segera dilakukan. Apabila hasil kajian menunjukkan adanya ancaman serius terhadap keselamatan warga, maka opsi relokasi harus dipertimbangkan secara bijak dan manusiawi.

Relokasi bukanlah keputusan yang mudah karena menyangkut rumah, penghidupan, serta ikatan sosial masyarakat. Namun, dalam situasi tertentu, relokasi merupakan ikhtiar untuk menyelamatkan masa depan.

“Lebih baik kita memindahkan lokasi rumah hari ini, daripada kehilangan nyawa di kemudian hari,” tegas Gubernur.

Proses relokasi harus dilakukan melalui dialog, empati, dan perencanaan yang matang. Pemerintah daerah berkewajiban memastikan warga memperoleh hunian yang layak, aman, serta memiliki akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan mata pencaharian.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan data dalam penanganan bencana. Ia meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk segera menyelesaikan pendataan, verifikasi, dan validasi kerusakan serta kerugian secara cermat dan bertanggung jawab.

“Jangan ada warga yang terlewat, jangan ada kerusakan dan kerugian yang tidak tercatat. Data yang baik adalah bentuk pelayanan kita kepada rakyat,” tegasnya.

Seluruh data yang telah divalidasi diminta segera disampaikan kepada Pemprov Sumbar untuk dihimpun secara terpadu.

Data tersebut akan menjadi fondasi utama dalam penyusunan Jitu Pasna (Kajian Kebutuhan Pasca bencana) dan Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana (R3P). Jitu Pasna berfungsi sebagai kajian teknokratis untuk menghitung secara sistematis besaran kerusakan fisik, kerugian ekonomi, serta kebutuhan pemulihan akibat bencana.

Hasil kajian ini kemudian menjadi dasar penyusunan Dokumen R3P, yakni dokumen perencanaan resmi pemerintah yang memuat arah kebijakan, strategi, program, dan pembiayaan rehabilitasi serta rekonstruksi, sekaligus menjadi acuan penganggaran dari berbagai sumber, baik APBN, APBD, maupun sumber sah lainnya, agar pemulihan wilayah terdampak berjalan terukur, terpadu, dan berkelanjutan.

Gubernur juga mengingatkan bahwa sebagai masyarakat Minangkabau, keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal merupakan nilai yang terus dijaga. Alam bukanlah lawan yang harus ditaklukkan, melainkan titipan yang wajib dirawat. Ketika alam memberi tanda, tugas manusia adalah membaca dengan bijak dan bertindak dengan penuh kerendahan hati.

Kepada seluruh bupati, wali kota, perangkat daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta para camat, wali nagari, lurah, dan kepala desa, Gubernur berpesan bahwa menjaga keselamatan jiwa masyarakat adalah amanah besar. Setiap langkah mitigasi dan setiap data yang disusun merupakan bagian dari pertanggungjawaban, tidak hanya kepada masyarakat hari ini, tetapi juga kepada generasi yang akan datang, dan pada akhirnya kepada Allah SWT.

Gubernur mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat Sumatera Barat untuk terus memperkuat kebersamaan. Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, disertai doa dan kepedulian bersama, Sumatera Barat pasti mampu melewati ujian ini, bangkit dengan lebih tangguh, dan melangkah ke depan dengan kebijaksanaan. (adpsb)

Mensesneg Instruksikan Pemanfaatan Tanah Negara dan BUMN untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana di Sumbar    
Senin, Desember 15, 2025

On Senin, Desember 15, 2025

Mensesneg Instruksikan Pemanfaatan Tanah Negara dan BUMN untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana di Sumbar
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi menginstruksikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk memanfaatkan tanah negara atau lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai lokasi relokasi warga terdampak bencana yang lahannya tidak lagi layak dijadikan tempat tinggal.

Instruksi tersebut disampaikan Prasetyo Hadi kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui sambungan telepon, Senin (15/12/2025). Langkah ini dinilai sebagai solusi percepatan relokasi, khususnya di tengah keterbatasan pemerintah kabupaten dan kota dalam pengadaan lahan.

“Jika di wilayah terdampak terdapat tanah negara atau lahan yang dikelola BUMN, silakan dikoordinasikan di lapangan apabila memang dibutuhkan sebagai lokasi relokasi bagi warga yang tidak memungkinkan kembali ke tempat tinggalnya semula,” ujar Prasetyo Hadi.

Ia menegaskan, pemerintah pusat secara aktif mendorong percepatan relokasi masyarakat terdampak bencana yang lahannya sudah tidak layak huni, agar dapat segera menempati lokasi yang lebih aman dan layak. Pemanfaatan lahan negara dinilainya sebagai alternatif konkret apabila daerah mengalami kendala dalam pembebasan lahan.

“Jika ada Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak diperpanjang izinnya, itu bisa dimanfaatkan. Begitu juga lahan yang dikelola BUMN, silakan dikoordinasikan di lapangan,” tegasnya.

Mensesneg juga meminta Pemerintah Provinsi Sumbar untuk segera mengoordinasikan langkah tersebut di lapangan, termasuk berkomunikasi dengan pemilik atau pengelola lahan serta pemerintah kabupaten dan kota terkait.

“Jangan berlama-lama. Segera dilakukan. Kasihan masyarakat yang saat ini masih tinggal di pengungsian dan belum memiliki rumah,” tambahnya.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terdampak, termasuk melakukan pemetaan serta memastikan kesiapan warga untuk direlokasi.

“Ini merupakan arahan yang sangat jelas. Penggunaan tanah milik negara maupun BUMN untuk relokasi warga terdampak dimungkinkan, dan hal ini akan segera kami tindak lanjuti melalui koordinasi di lapangan,” kata Mahyeldi.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini terdapat empat daerah yang telah melaporkan kesiapan lahan untuk relokasi warga terdampak bencana, yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kabupaten Padang Pariaman. Dengan adanya arahan pemerintah pusat, proses relokasi diharapkan dapat berlangsung lebih cepat.

“Kita berharap dengan adanya kepastian dan kesiapan lahan ini, pembangunan hunian tetap pascabencana dapat berjalan secara serentak dan memberikan kepastian tempat tinggal yang aman dan layak bagi masyarakat terdampak,” tutupnya. (Adpsb/nov/bud)