Padang Kota Islami dan Berbudaya

Padang Kota Islami dan Berbudaya
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) secara rutin
melakukan razia terhadap tempat hiburan dan PSK
yang beroperasi di Kota Padang. 
TAK bisa dipungkiri, hasil riset Maarif Institute pada 29 Kota di Indonesia membuat buncah publik Sumatera Barat. Betapa tidak, hasil penelitian selama tahun 2014 itu mencatatkan Kota Yogyakarta, Kota Bandung dan Kota Denpasar sebagai kota yang dinilai paling Islami. Tiga kota itu, dinilai paling Islami karena memiliki poin 80, dengan tiga indikator dan sederet analisa ketat. Sedangkan Kota Padang hanya menempati posisi terburuk dengan poin 50.

Publik menilai hasil riset tersebut mengada-ada, karena memasukan Kota Denpasar, ibukota Provinsi Bali sebagai kota Islami. Padahal, kota tersebut dihuni oleh masyoritas penganut agama Hindu, bukan Islam. Tak hanya itu, Denpasar sebagai kota wisata kerap menjadi tempat mencari kesenangan duniawi bagi turis lokal dan mancanegara.

Orang bebas berpakaian setengah telanjang di kota tersebut. Orang pun bebas pergi ke diskotik untuk mabuk-mabukan dan menikmati tari erotis. Zina, di sinilah surganya, dengan mudah lelaki hidung belang mengakses pelacur sesuai kocek yang dimilikinya. Pantai-pantai indah di kota itu banyak pula bule berjemuran dengan pakaian seadanya. Inikah yang dikatakan kota Islami, demikian pertanyaan sebagian orang yang meragukan hasil riset Maarif Institute tersebut?

Namun penulis tak ingin membantah hasil riset yang dinilai "nakal" tersebut. Sebab, untuk membantahnya diperlukan riset yang mendalam dengan metode yang teruji. Tentu tulisan ini tidak memiliki kapasitas membantah riset yang dilakukan Maarif Institute dengan melibatkan tim ahli yang sudah diakui namanya ditingkat nasional dan internasional, sebut saja Prof. DR. H. Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah.

Sebagai warga Kota Padang yang lahir dan dibesarkan di daerah yang dikenal dengan sebutan Ranah Bingkuang ini, tentu banyak sedikitnya penulis memahami kondisi sosial masyarakat kota ini. Apatah lagi, penulis adalah putra daerah, yang memiliki pandan perkuburan dan belum pernah merantau ke luar Kota Padang.

Sebagai bagian dari Alam Minangkabau, warga Kota Padang dalam kehidupan sehari-hari berpedoman kepada falsafah adat Minangkabau: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai. Di kota ini, ada 10 Nagari yang kental nuansa adat dan penerapan ajaran Islamnya, yaitu Nagari Pauh IX, Nagari Pauh V, Nagari Limau Manih, Nagari Nanggalo, Nagari Koto Tangah, Nagari Padang Salapan Suku, Nagari Piai Nan XX/Lubuak Bagaluang, Nagari Lubuk Kilangan, Nagari Bungus, dan Nagari Teluk Kabung.

Nuansa hidup bernagari walau Pemerintahan Nagari tidak ada di Kota Padang, masih terasa sampai saat ini. Pranata-pranata adat masih berjalan, ninik mamak masih memiliki peran kuat dalam mendidik anak kemenakan. Lemabaga adat, seperti Kerapatan Adat Nagari (KAN) masih berperan dalam kehidupan sosial masyarakat. Demikian pula Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) selalu digandeng Pemerintah Kota Padang dalam memelihara adat dan budaya Minangkabau agar tidak pudar ditelan zaman.

Seperti yang selalu ditegaskan Wakil Walikota Padang H Emzalmi Zaini, pembangunan di Kota Padang bertumpu kepada agama dan adat budaya Minangkabau. Kota Padang dibangun berpedoman kepada falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Sebab, pembangunan yang terlepas dari agama dan adat budaya cenderung akan menjadi hampa dan menghilangkan jati diri sebagai orang Minang.

Kota Padang boleh menjadi kota metropolitan, tetapi metropolitan yang relegius, berbudaya, aman dan sejahtera. Makanya, di kota ini saat ini dicanangkan berbagai kegiatan keagamaan, kegiatan yang bertujuan untuk mensyiarkan Islam, kegiatan yang bertujuan untuk membumikan Islam. Hampir pada setiap kegiatan yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus memiliki nilai dan nuansa keagamaan, dan nilai adat serta budaya sebagai jati diri warga kota.

Sebagai contoh revitalisasi Pasar Raya Padang. Revitalisasi dilaksanakan dengan mengacu pada konsep agama, khususnya Islam. Dalam perencanaannya, bagunan Pasar Raya akan dihubungkan dengan Masjid Taqwa yang ada di sekitar untuk memudahkan ibadah penjual dan pembeli yang akan beribadah. Pembangunan pada fase satu hingga tujuh Pasar Raya akan "disatukoridorkan" dengan bangunan masjid.  Jika dilihat nantinya, atap dari bangunan pasar seperti orang yang sedang bersujud.

Menurut H Emzalmi Zaini, konsep revitalisasi berwarna keislaman ini akan memberikan kenyamanan, ketertiban, serta kebersihan dalam melakukan transaksi jual beli. Sebagaimana yang diajarkan dalam teks suci Islam, al Quran dan Hadis, akan diterapkan pada konsep pasar di masa depan. Pembangunan pasar berkonsep agama ini memiliki sasaran utama mengajak warga yang untuk beribadah bersama. Nantinya juga akan diberlakukan peraturan saat azan, kegiatan jual beli dihentikan dan semua shalat berjamaah.

Agar warga shalat di awal waktu, Pemerintah Kota Padang telah memulainya dengan memasang pengumuman ajakan kepada warga. Ajakan shalat awal waktu lewat pengeras suara ini dipasang di tiap persimpangan jalan, perkantoran, pasar, serta sejumlah lokasi strategis lainnya. Dengan harapan, begitu warga mendengar ajakan tersebut, warga bersiap-siap untuk bersegera melaksanakan shalat dan meninggalkan segala rutinitas.

Ajakan lewat suara Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah itu akan terdengar 30 menit sebelum masuknya waktu shalat zuhur dan ashar. Ajakan tersebut berbunyi, "Assalamualaikum ww, kepada kaum muslimin, karyawan dan karyawati Pemerintah Kota Padang. Tiga puluh menit lagi waktu shalat zuhur / ashar akan masuk. Mari kita siapkan diri dan tinggalkan segala aktifitas kita untuk melaksanakan shalat zuhur / ashar secara berjemaah. Sebaik-baik shalat adalah apabila dikerjakan di awal waktu secara berjemaah. Wassalamualaikum ww."

Sejak kota ini dipimpin Walikota Fauzi Bahar dan dilanjutkan oleh pasangan Walikota Mahyeldi dan Wakil Walikota H Emzalmi, dilaksanakan program Subuh Mubarakah, hafal Asmaul Husna, Didikan Subuh, Wirid Remaja, dan Pesantren Ramadhan. Siswa di kota ini juga wajib pandai baca tulis al Quran agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Di kota ini, para penghafal al Quran mendapat tempat istimewa, mereka dibolehkan memilih sekolah dan perguruan tinggi yang mereka inginkan.

Untuk menikah di Kota Padang bukanlah hal mudah. Tak cukup hanya dengan syarat baku yang berlaku di fiqh saja, yaitu ada kedua mempelai, mahar, ijab kabul, saksi dan wali nikah, tetapi pasangan pengantin wajib pandai baca tulis al Quran. Pasangan pengantin pun diwajibkan menanam satu pohon untuk pelestarian alam di kota ini.

Padang adalah Kota Pejuang Subuh. Para pelajar di kota ini menjalani sholat subuh secara rutin selama 40 hari tanpa terputus. Bagi yang berhasil menjalaninya, dijuluki sebagai Pejuang Subuh dan diberi hadiah yang menarik berupa tas dan buku. Sampai hari ini, sudah banyak pelajar yang digelari sebagai Pejuang Subuh. Tujuannya tentu memotivasi pelajar agar terbiasa sholat Subuh sejak dini, sehingga setelah dewasa tidak meninggalkan kebiasaan tersebut.

Di kota yang dijuluki sebagai Kota Serambi Madinah Al Munawwarah ini, kaum muslimah yang bekerja di instansi pemerintah dan para siswi yang menuntut ilmu di bangku sekolah, wajib berbusana muslim. Ini adalah kebijakan berani yang diberlakukan sejak kepemimpinan Walikota Fauzi Bahar melalui Instruksi Walikota Padang nomor 451.422/Binsos-iii/2005 yang ditetapkan tanggal 7 Maret 2005. Kebijakan ini pernah diprotes oleh sebagian kalangan, bahkan sampai-sampai Ratu Kerajaan Inggris Raya juga ikut memprotes karena siswi beragama kristen juga diharuskan berbusana muslim.

Bagi warga kota tidak akan asing lagi dengan program Singgah Sahur. Melalui program ini, Walikota, Wakil Walikota dan Pimpinan DPRD Kota Padang melihat secara langsung penderitaan yang dialami warganya. Dipilih secara acak, warga miskin secara bergiliran dikunjungi menjelang sahur di bulan suci Ramadhan. Pimpinan kota ini sahur bersama keluarga miskin tersebut. Usai dikunjungi, rumah yang mereka ditempati dibedah melalui program bedah rumah dan mereka pun diberi bantuan untuk berlebaran dan modal usaha.

Agar warga kota, terutama generasi muda tidak tercabut dari akar budaya Minangkabau, maka Pemerintah Kota Padang pun menyusun berbagai program melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang yang dipimpin oleh Medi Iswandi. Berbagai festival kebudayaan digelar, yang intinya bertujuan untuk membumikan falsafah ABS-SBK tadi.

Bahkan, 11 kecamatan di Kota Padang akan diwajibkan untuk menggelar "Alek Anak Nagari." Saat ini, baru tiga kecamatan yang sudah mengagendakan, yaitu Kecamatan Lubuak Bagaluang dengan Festival Seni dan Budaya Minangkabau, Kecamatan Padang Barat dengan Lomba Layang-Layang Tradisional, dan Kecamatan Padang Selatan dengan Festival Dayuang Palinggamnya.

Walau hasil riset Maarif Institute pada tahun 2014 mencatatkan Kota Padang pada peringkat terbawah, namun bagi warga kota, Kota Padang adalah Kota Islami yang penuh warna Sebab harus diakui pula, peredaran miras di kota ini belum mampu diberantas habis, demikian juga prostitusi, masih mudah ditemui di pusat kota mobil-mobil yang menjajakan Pekerja Seks Komersial (PSK), misalnya di kawasan Jalan Diponegoro, yang tak berapa jauh dari Gedung Genta Budaya. Tempat hiburan yang disinyalir berbau maksiat pun mudah diakses di kota ini.

Pengawasan ketat pun dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang terhadap tempat hiburan yang ada. PSK-PSK yang menjajakan "dendeng" lambok mereka, baik secara terselubung maupun terang-terangan kerap terjaring razia. Demikian pula wanita-wanita penghibur yang menemani pria hidung belang di kafe-kafe karoke, tak luput dari razia pasukan penegak perda ini. Pelajar yang terlibat party di hotel mewah juga diawasi secara ketat oleh Satpol PP kebanggaan warga kota ini.

Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.

Ditulis Oleh:
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »