Dianggap Bikin Kotor, Buruh Bakar Karangan Bunga Ahok di Balai Kota, Ini Kata Walikota Jakpus

Dianggap Bikin Kotor, Buruh Bakar Karangan Bunga Ahok di Balai Kota, Ini Kata Walikota Jakpus
BENTENGSUMBAR.COM - Sejumlah buruh yang ikut aksi May Day 2017 membakar karangan bunga untuk Ahok-Djarot di depan Balai Kota DKI. Sebelum dibakar mereka menumpuk terlebih dahulu karangan bunga.

Ketua DPP SP LEM SPSI Arif Inandi menilai karangan bunga tersebut mengotori Jakarta.

"Kalau hanya bersih-bersih begini dibakar pakai api selesai, mau dilanjut kawan-kawan. Satpol PP yang di dalam mau diapakan lagi itu karangan bunga. Kalau orang meninggal tiga hari tahlilan selesai, karangan bunga dibuang ke tempat sampah kawan-kawan. Tapi mohon maaf jawara Bekasi Bantar Gebang menolak sampah si hoax ini kawan," kata Arif di atas mobil komando di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 15 Mei 2017. 

Sontak pemadam kebakaran yang bersiaga di sekitar lokasi langsung memadamkan api.

"Kawan-kawan dari blambir silakan semprot. Kalau kawan-kawan mau mandi silakan. Silahkan semprot, tepuk tangan yang meriah untuk buruh DKI Jakarta," serunya.

Sementara itu, di depan kawat berduri depan Gedung Kementerian Pariwisata, massa buruh terus melanjutkan orasi. Mereka tetap meminta agar blokade dari pihak kepolisian segera dibuka.

Wako Jakpus Sesalkan Pembakaran Karangan Bunga

Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyesalkan aksi pembakaran karangan bunga Ahok-Djarot saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang tengah berlangsung.

"Ada dua aksi pembakaran di depan Patung Kuda dan depan Balai Kota. Sangat disayangkan, kan itu (karangan bunga) diberikan oleh mereka yang mencintai Ahok-Djarot," kata Mangara di lokasi, Senin (1/5/2017).

Mangara menambahkan, Satpol PP yang sedang bertugas mengamankan jalannya aksi demo hari buruh pun langsung melakukan pemadaman."Sudah dipadamkan. Satpol PP langsung membantu pemadaman," tambahnya.

Mangara mengimbau,  agar peserta aksi dapat menggunakan peringatan May Day ini dengan baik. Pasalnya, apa yang disampaikan dengan baik pemerintah pun akan mendengarkan.

"Kalau ada suara yang mau disampaikan, silakan sampaikan dengan etika. Penyampaian suara buruh yang baik dan saluran yang baik akan didengarkan oleh pemerintah. Jangan mengganggu, dan juga kepentingan publik. Supaya May Day ini menjadi hari yang bisa dibanggakan," ucapnya.

Petani Karawang Kubur Diri di Monas

Peringat Hari Buruh juga diwarnai aksi kubur diri sejumlah petani Telukjambe, Karawang. Aksi tersebut digelar terkait konflik agraria petani dengan salah satu perusahaan swasta di Karawang, Jawa Barat.

Aksi yang digelar di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, telah berlangsung sejak 25 April 2017 lalu. Menurut pantauan di lokasi, para petani menggunakan anak-anak mereka yang masih di usia sekolah dasar untuk melaksanajan aksinya.

"Petani Telukjambe tidak akan berhenti menggelar aksi seperti ini sampai pemerintah merespons," kata Ketua Umum Serikat Petani Telukjambe Bersatu (SPTB) Maman Nuryawan, Senin, 1 Mei 2017.

Sepanjang menggelar aksinya di Jakarta, delapan orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, lokasi aksi petani Telukjambe juga menjadi area unjuk rasa buruh Jabodetabek.

Polisi Kerahkan 15 Ribu Aparat

Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, ada sekira 15 ribu personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi tersebut.

"May Day giat tahunan, tentunya sudah kita rencanakan pengamanan dengan 15 ribu lebih personel yang diturunkan," ungkap Argo kepada Okezone, Minggu 30 April 2017.

Argo menuturkan, 15 ribu personel anggota polisi tersebut akan dibantu oleh TNI sebanyak 600 personel. Mereka akan fokus mengamankan di tiga titik yang menjadi pusat berkumpulnya massa aksi.

"Patung Kuda, Dinas Tenaga Kerja DKI, dan Istana Negara," jelas mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu.

(buya/sn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »