BentengSumbar.com --- Setiap Kabupaten/Kota di Sumatera Barat agar bisa mendapatkan tempat untuk cabang Bank Syariah, agar bisa melayani nasabahnya. Sementara bisnis Bank Syariah di Sumbar cukup bagus. Pertumbuhan Bank Syariah di daerah ini mencapai 30 persen lebih tinggi dari provinsi lain, artinya pertumbuhannya cukup bagus, kata Irwan Prayitno ketika memberi sambutan peresmian Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Padang, Senen siang (21/4).
“Berurusan dengan bank syariah suatu keniscayaan, bukan itu pilihan, bukan pula darurat tapi wajib. Dalam alquran pun jelas tidak riba itu prinsip. Dengan hadirnya Bank Syariah sejak tahun 2003 di Sumbar, berbagai cobaan seperti moneter pada tahun 1998, bahkan hampir semua bank kolaps, tapi Bank Syariah tidak, ini suatu bukti yang faktual bagi kita," ungkapnya.
Gubernur menghimbau semua pihak agar memanfaat jasa bank Muamalat. Kabupaten dan Kota harus mendukung pertumbuhannya, sebab ini suatu keharusan.
Hadir pada kesempatan itu pimpinan Bank Indonesia Cabang Padang, Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, Otoritas Jasa Keuangan Muahmmad Ilham, Kapolda Sumatera Barat, Walikota Padang Terpilih Mahyeldi Ansyarullah, dan masyarakat ekonomi syariah (MES).
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat mengatakan, sejak berdirinya Bank Muamalat tahun 2003 telah mendapat kepercayaan masyarakat. Upaya terus meningkatkan pelayanan termasuk meningkatkan kualitas pelayanan. Sampai saat ini sudah memliki 7 lokasi di kab/kota dan kas pembantu di Sumatera Barat. Ia juga berkeinginan membuka cabang di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat pada tahun ini menurut rencana di Padang Panjang dan Dharmasraya.
"Sekarang saja total asset kita 600 milyar dan melayani 100 ribu nasabah, dengan harapan dapat meningkat lagi. Masyarakat Sumbar sudah kembali kepada kitahnya. Kita tahu di Ranah Minang di kenal dengan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," ini sesuai dengan prinsip syariah," ungkapnya.
Tidak saja sebatas meresmikan gedung, Baitul Muamalat (BMM) selaku organisasi nirlaba yang merupakan salah satu anak usaha Bank Muamalat memberikan santunan kepada 50 orang anak yatim piatu di Kota Padang sebesar Rp10 juta. BMM pun turut mengimplementasikan program KUM3 (Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid) sebesar Rp500 juta untuk 10 masjid di Wilayah Sumatera Barat. KUM3 merupakan program BMM yang dikembangkan dalam bentuk koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) guna mendorong pengembangan usaha mikro secara berkelanjutan. (Jhon)
“Berurusan dengan bank syariah suatu keniscayaan, bukan itu pilihan, bukan pula darurat tapi wajib. Dalam alquran pun jelas tidak riba itu prinsip. Dengan hadirnya Bank Syariah sejak tahun 2003 di Sumbar, berbagai cobaan seperti moneter pada tahun 1998, bahkan hampir semua bank kolaps, tapi Bank Syariah tidak, ini suatu bukti yang faktual bagi kita," ungkapnya.
Gubernur menghimbau semua pihak agar memanfaat jasa bank Muamalat. Kabupaten dan Kota harus mendukung pertumbuhannya, sebab ini suatu keharusan.
Hadir pada kesempatan itu pimpinan Bank Indonesia Cabang Padang, Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, Otoritas Jasa Keuangan Muahmmad Ilham, Kapolda Sumatera Barat, Walikota Padang Terpilih Mahyeldi Ansyarullah, dan masyarakat ekonomi syariah (MES).
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat mengatakan, sejak berdirinya Bank Muamalat tahun 2003 telah mendapat kepercayaan masyarakat. Upaya terus meningkatkan pelayanan termasuk meningkatkan kualitas pelayanan. Sampai saat ini sudah memliki 7 lokasi di kab/kota dan kas pembantu di Sumatera Barat. Ia juga berkeinginan membuka cabang di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat pada tahun ini menurut rencana di Padang Panjang dan Dharmasraya.
"Sekarang saja total asset kita 600 milyar dan melayani 100 ribu nasabah, dengan harapan dapat meningkat lagi. Masyarakat Sumbar sudah kembali kepada kitahnya. Kita tahu di Ranah Minang di kenal dengan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," ini sesuai dengan prinsip syariah," ungkapnya.
Tidak saja sebatas meresmikan gedung, Baitul Muamalat (BMM) selaku organisasi nirlaba yang merupakan salah satu anak usaha Bank Muamalat memberikan santunan kepada 50 orang anak yatim piatu di Kota Padang sebesar Rp10 juta. BMM pun turut mengimplementasikan program KUM3 (Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid) sebesar Rp500 juta untuk 10 masjid di Wilayah Sumatera Barat. KUM3 merupakan program BMM yang dikembangkan dalam bentuk koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) guna mendorong pengembangan usaha mikro secara berkelanjutan. (Jhon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »