![]() |
Jembatan yang putus |
BentengSumbar.com --- Doyan blusukan, tak hanya dilakukan oleh Gubernur DKI, Joko Widodo, tapi hampir dilakukan oleh semua pemimpin yang pro rakyat dan merakyat.
Bahkan, dalam sejarah Islam, berdasarkan riwayat yang ada, Nabi Muhammad SAW, dan para Khalifah, dikenal juga acap melihat kondisi nyata ummat. Sahabat Abu Bakar dalam riwayat dikatakan sering menangis melihat kondisi ummat. Sedangkan Umar bin Khatab dikenal dengan kisah sebagai khaliaf peminggul gandum, karena dia sendiri yang meminggul gandum untuk diberikan kepada rakyat yang kelaparan.
Suatu hari Imam Ali sedang sibuk menggali sumur. Setelah berusaha keras, tiba-tiba air bersumber dari bawah dan beliau berkata, "Aku bersaksi kepada Allah bahwa sumber air ini kujadikan sedekah. Kemudian beliau mengeluarkan kertas dan menulis, "Hamba Allah, Amirul Mukminin menyedekahkan tanah dan sumur ini kepada orang-orang miskin Madinah agar dapat melindungi wajahnya kelak di Hari Kiamat dari api neraka.
Peduli rakyat, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan perbuatan yang agung. Banyak pemimpin melakukan hal yang sama, dengan istilah populernya saat ini, yaitu blusukan. Blusukan dilakukan pemimpin yang mampu melihat dan merasakan penderitaan rakyatnya. Namun, ada sebagian orang yang terheran-heran dengan perilaku blusukan ini, dan mengatakan blusukan hanya dilakukan oleh pemimpin pelit.
Di Sumatera Barat, perilaku blusukan pemimpin ini juga diperankan oleh sebagian pemimpin di daerah ini. Sebut saja Walikota Padang yang baru saja dilantik, Mahyeldi Ansharullah. Pasca dilantik beberapa waktu lalu, Ia kerap mengunjungi warga, meninjau lokasi pembangunan, memberikan arahan kepada tukang bangunan agar pengerjaan dilakukan dengan baik.
Beberapa kali tertangkap kamera, ustad yang satu ini mengkerok gorong-gorong dan saluran yang mapet di Pasar Raya Padang. Kali ini, dia juga blusukan dengan melihat kondisi jembatan putus di Kecamatan Bungus.
Pasalnya, hujan yang mengguyur Senin malam (26/5), menyebabkan Batang Timbalun di Kecamatan Bungus Teluk Kabung meluap. Jembatan satu - satunya penghubung ke SDN 01 Pasar Laban Bungus putus akibat dilanda luapan air tersebut, Selasa (27/5).
Keterangan salah seorang warga yang juga Kepala Bidang di Dinas Pendidikan Kota Padang, Musdek, akibat terputusnya akses ke sekolah tersebut maka praktis 189 murid SD itu tidak dapat mengikuti proses belajar.
"Jembatan ini satu - satunya akses menuju sekolah. Karena jembatan putus dilanda banjir, murid - murid akan dipindahkan belajar sementara di SDN 19 Pasar Laban Bungus, mulai besok," kata Musdek.
Agar semua murid bisa ditampung di SDN 19 tersebut, terpaksa murid dari SD 01 masuk pada siang harinya. Selain terisolirnya sekolah, banjir juga meyebabkan lapangan sepak bola milik Pemko Padang terendam dan tidak dapat digunakan. Biasanya, menurut Musdek, lapangan tersebut setiap sore atau pagi di hari - hari libur selalu digunakan warga untuk latihan.
Meluapnya Batang Timbalun ini diduga karena muara sungai yang semakin dangkal sehingga tak mampu menampung volume air akibat hujan deras di hulu. (BY/Rel)
Bahkan, dalam sejarah Islam, berdasarkan riwayat yang ada, Nabi Muhammad SAW, dan para Khalifah, dikenal juga acap melihat kondisi nyata ummat. Sahabat Abu Bakar dalam riwayat dikatakan sering menangis melihat kondisi ummat. Sedangkan Umar bin Khatab dikenal dengan kisah sebagai khaliaf peminggul gandum, karena dia sendiri yang meminggul gandum untuk diberikan kepada rakyat yang kelaparan.
Suatu hari Imam Ali sedang sibuk menggali sumur. Setelah berusaha keras, tiba-tiba air bersumber dari bawah dan beliau berkata, "Aku bersaksi kepada Allah bahwa sumber air ini kujadikan sedekah. Kemudian beliau mengeluarkan kertas dan menulis, "Hamba Allah, Amirul Mukminin menyedekahkan tanah dan sumur ini kepada orang-orang miskin Madinah agar dapat melindungi wajahnya kelak di Hari Kiamat dari api neraka.
Peduli rakyat, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan perbuatan yang agung. Banyak pemimpin melakukan hal yang sama, dengan istilah populernya saat ini, yaitu blusukan. Blusukan dilakukan pemimpin yang mampu melihat dan merasakan penderitaan rakyatnya. Namun, ada sebagian orang yang terheran-heran dengan perilaku blusukan ini, dan mengatakan blusukan hanya dilakukan oleh pemimpin pelit.
Di Sumatera Barat, perilaku blusukan pemimpin ini juga diperankan oleh sebagian pemimpin di daerah ini. Sebut saja Walikota Padang yang baru saja dilantik, Mahyeldi Ansharullah. Pasca dilantik beberapa waktu lalu, Ia kerap mengunjungi warga, meninjau lokasi pembangunan, memberikan arahan kepada tukang bangunan agar pengerjaan dilakukan dengan baik.
Beberapa kali tertangkap kamera, ustad yang satu ini mengkerok gorong-gorong dan saluran yang mapet di Pasar Raya Padang. Kali ini, dia juga blusukan dengan melihat kondisi jembatan putus di Kecamatan Bungus.
Pasalnya, hujan yang mengguyur Senin malam (26/5), menyebabkan Batang Timbalun di Kecamatan Bungus Teluk Kabung meluap. Jembatan satu - satunya penghubung ke SDN 01 Pasar Laban Bungus putus akibat dilanda luapan air tersebut, Selasa (27/5).
Keterangan salah seorang warga yang juga Kepala Bidang di Dinas Pendidikan Kota Padang, Musdek, akibat terputusnya akses ke sekolah tersebut maka praktis 189 murid SD itu tidak dapat mengikuti proses belajar.
"Jembatan ini satu - satunya akses menuju sekolah. Karena jembatan putus dilanda banjir, murid - murid akan dipindahkan belajar sementara di SDN 19 Pasar Laban Bungus, mulai besok," kata Musdek.
Agar semua murid bisa ditampung di SDN 19 tersebut, terpaksa murid dari SD 01 masuk pada siang harinya. Selain terisolirnya sekolah, banjir juga meyebabkan lapangan sepak bola milik Pemko Padang terendam dan tidak dapat digunakan. Biasanya, menurut Musdek, lapangan tersebut setiap sore atau pagi di hari - hari libur selalu digunakan warga untuk latihan.
Meluapnya Batang Timbalun ini diduga karena muara sungai yang semakin dangkal sehingga tak mampu menampung volume air akibat hujan deras di hulu. (BY/Rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »