BentengSumbar.com --- Panik dan galau, itulah yang dirasakan oleh sebagian pihak yang tidak menginginkan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Kepanikan dan kegalauan tersebut diluapkan dalam bentuk kampanye hitam.
Mulai dari gambar Megawati menggendong Jokowi sampai yang terbaru gambar iklan kematian yang beredar di facebook dan twitter. Sampai saat ini, belum diketahui siapa yang menyebarkan gambar iklan kematian tersebut. Tapi tentunya pihak-pihak yang benci kepada Jokowi.
Wakil Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Padang Zamri Yahya menilai, kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi oleh sebagian pihak merupakan bentuk kepanikan yang dilontarkan oleh orang-orang yang khawatir Jokowi naik sebagai Presiden Republik Indonesia. Kampanye yang tidak beradab dan tak berdasar, dan hanya dilakukan manusia-manusia 'bodoh' yang menghalalkan segala cara untuk menjegal seseorang di dunia politik.
"Mereka panik melihat hasil survai yang sampai saat ini masih menempatkan Jokowi pada urutan teratas. Mereka tak melihat jalan lain untuk menjatuhkan pamor Jokowi, kecuali dengan melontarkan fitnah-fitnah keji yang tidak berdasar. Orang-orang komunis saja tidak pernah melakukan kampanye brutal semacam itu. Tentu orang yang melakukannya lebih parah dari orang komunis," ujar.
Jokowi itu ibarat gadis cantik nan mempesona rakyat Indonesia. Namun sang gadis ditakuti akan menggoda sang Kiyai dalam bercinta, maka dia dituduh dengan anggapan negetif yang macam-macam. Padahal, Jokowi hanyalah anak desa yang mencoba untuk merobah wajah negeri ini menuju Indonesia yang dicita-citakan.
"Bak selebritis, Jokowi menarik hati semua orang. Peran yang dia mainkan mampu meraih empati dari rakyat dan tokoh negeri ini. Namun sebagian kalangan justru membencinya karena takut kepentingannya akan terganggu, jika Jokowi berkuasa," ungkap mantan Sekretaris GP. Ansor Kota Padang ini.
Kampanye hitam menyerang Joko Widodo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan terjadi tak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Di Facebook dan Twitter, beredar gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo. Ada foto Jokowi di gambar tersebut. Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan “kematian” Jokowi pada 4 Mei 2014.
Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya.
Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai dimana “jenazah” Jokowi akan dikebumikan. Jenazah akan disemayamkan pada di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa 6 Mei 2014.
Sebagai pentutup pada foto pengumuman tersebut, tercantum nama istri Joko Widodo, Iriana Widodo sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut “berduka cita”
Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014.
Dari mana asal muasal gambar ini beredar, belum diketahui. Akan tetapi, foto tersebut mengundang komentar dari pengguna Facebook. Kebanyakan menganggap gambar ini adalah kampanye hitam. (Buya Malin Sampono)
Mulai dari gambar Megawati menggendong Jokowi sampai yang terbaru gambar iklan kematian yang beredar di facebook dan twitter. Sampai saat ini, belum diketahui siapa yang menyebarkan gambar iklan kematian tersebut. Tapi tentunya pihak-pihak yang benci kepada Jokowi.
Wakil Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Padang Zamri Yahya menilai, kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi oleh sebagian pihak merupakan bentuk kepanikan yang dilontarkan oleh orang-orang yang khawatir Jokowi naik sebagai Presiden Republik Indonesia. Kampanye yang tidak beradab dan tak berdasar, dan hanya dilakukan manusia-manusia 'bodoh' yang menghalalkan segala cara untuk menjegal seseorang di dunia politik.
"Mereka panik melihat hasil survai yang sampai saat ini masih menempatkan Jokowi pada urutan teratas. Mereka tak melihat jalan lain untuk menjatuhkan pamor Jokowi, kecuali dengan melontarkan fitnah-fitnah keji yang tidak berdasar. Orang-orang komunis saja tidak pernah melakukan kampanye brutal semacam itu. Tentu orang yang melakukannya lebih parah dari orang komunis," ujar.
Jokowi itu ibarat gadis cantik nan mempesona rakyat Indonesia. Namun sang gadis ditakuti akan menggoda sang Kiyai dalam bercinta, maka dia dituduh dengan anggapan negetif yang macam-macam. Padahal, Jokowi hanyalah anak desa yang mencoba untuk merobah wajah negeri ini menuju Indonesia yang dicita-citakan.
"Bak selebritis, Jokowi menarik hati semua orang. Peran yang dia mainkan mampu meraih empati dari rakyat dan tokoh negeri ini. Namun sebagian kalangan justru membencinya karena takut kepentingannya akan terganggu, jika Jokowi berkuasa," ungkap mantan Sekretaris GP. Ansor Kota Padang ini.
Kampanye hitam menyerang Joko Widodo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan terjadi tak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Di Facebook dan Twitter, beredar gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo. Ada foto Jokowi di gambar tersebut. Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan “kematian” Jokowi pada 4 Mei 2014.
Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya.
Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai dimana “jenazah” Jokowi akan dikebumikan. Jenazah akan disemayamkan pada di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa 6 Mei 2014.
Sebagai pentutup pada foto pengumuman tersebut, tercantum nama istri Joko Widodo, Iriana Widodo sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut “berduka cita”
Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014.
Dari mana asal muasal gambar ini beredar, belum diketahui. Akan tetapi, foto tersebut mengundang komentar dari pengguna Facebook. Kebanyakan menganggap gambar ini adalah kampanye hitam. (Buya Malin Sampono)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »