BentengSumbar.com --- Peserta Diklat kepemimpin tingkat III dapat merancang suatu konsep proyek perubahan, mulai dari perencanaan sampai adanya aturan yang mendukung konsep perubahan itu sendiri. Mereka yang dapat menghasilkan seperti itu dapat sertifikat kompetensi yang di akui oleh Menpan disamping sertifikat lokal yang di laksanakan Dilklat/pemda setempat.
“Peserta didik yang punya kompetensi harus mampu melakukan suatu proyek perubahan di tempat mereka bekerja, punya inovasi, kreatifitas penuh kesabaran dalam merumuskan semua persoalan,” ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat ketika membuka Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pola Baru Angkatan I Pola Kontribusi Bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintah kabupaten/kota se Sumatera Barat di Diklat Padang Besi, Senen (12/5).
Dikatakan Wagub, diklat kepemimpinan Pola baru yang dilaksanakan saat ini menuntut seseorang pada tingkat pimpinan mampu menyelesaikan masalah. Ini merupakan bagian reformasi biroksi yang membangun apartur sipil negara yang punya integritas tinggi serta yang menjadikan seseorang profesionalisme.
Menurutnya, pejabat tingkat III dituntut profesionalisme sesuai dengan jabatan yang di embannya. Sementara itu, PNS harus mampu sebagai perekat bangsa di Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mampu melakukan pelayanan yang baik dimanapun mereka bekerja. Disamping itu di era globalisasi, pasar bebas yang dikenal juga “ abad kualitas”, ASN dituntut dapat menyesuaikan diri serta punya kualitas dalam mengejar kesejahteraan masyarakat.
Muslim Kasim juga menjelaskan, pada tataran inilah seorang aparatur dituntut dapat melaksanakannya, dan untuk itu jadilah aparatur yang punya kompetensi dan taktikal. Fokus diklat kepemimpian tingkat III adalah perubahan watak, punya karakter, jujur dalam melaksanakan tugas yang di percayakan oleh pimpinan.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, Rosman Effendi mengatakan, Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pola Baru bertujuan mengembangkan kompetensi kemampuan seorang pimpinan dalam mengembangkan pemerintahan, baik yang mendatangkan PAD di daerah maupun melakukan inovasi yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu meraka punya taktikal dalam menjabarkan visi dan misi di instansi mereke bekerja, punya inovasi, kreatifitas yang akhirnya memberi pengaruh besar pada Instansi yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi pemerintah daerah dan di instansi mereka bekerja. (Rel)
“Peserta didik yang punya kompetensi harus mampu melakukan suatu proyek perubahan di tempat mereka bekerja, punya inovasi, kreatifitas penuh kesabaran dalam merumuskan semua persoalan,” ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat ketika membuka Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pola Baru Angkatan I Pola Kontribusi Bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintah kabupaten/kota se Sumatera Barat di Diklat Padang Besi, Senen (12/5).
Dikatakan Wagub, diklat kepemimpinan Pola baru yang dilaksanakan saat ini menuntut seseorang pada tingkat pimpinan mampu menyelesaikan masalah. Ini merupakan bagian reformasi biroksi yang membangun apartur sipil negara yang punya integritas tinggi serta yang menjadikan seseorang profesionalisme.
Menurutnya, pejabat tingkat III dituntut profesionalisme sesuai dengan jabatan yang di embannya. Sementara itu, PNS harus mampu sebagai perekat bangsa di Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mampu melakukan pelayanan yang baik dimanapun mereka bekerja. Disamping itu di era globalisasi, pasar bebas yang dikenal juga “ abad kualitas”, ASN dituntut dapat menyesuaikan diri serta punya kualitas dalam mengejar kesejahteraan masyarakat.
Muslim Kasim juga menjelaskan, pada tataran inilah seorang aparatur dituntut dapat melaksanakannya, dan untuk itu jadilah aparatur yang punya kompetensi dan taktikal. Fokus diklat kepemimpian tingkat III adalah perubahan watak, punya karakter, jujur dalam melaksanakan tugas yang di percayakan oleh pimpinan.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat, Rosman Effendi mengatakan, Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pola Baru bertujuan mengembangkan kompetensi kemampuan seorang pimpinan dalam mengembangkan pemerintahan, baik yang mendatangkan PAD di daerah maupun melakukan inovasi yang ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu meraka punya taktikal dalam menjabarkan visi dan misi di instansi mereke bekerja, punya inovasi, kreatifitas yang akhirnya memberi pengaruh besar pada Instansi yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi pemerintah daerah dan di instansi mereka bekerja. (Rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »