BID'AH yang paling berbahaya adalah menganggap pemahaman atau penafsiran diri atau golongan sebagai kebenaran satu-satunya seraya menyalahkan dan menyesatkan penafsiran dan pemahaman yang selainnya.
Ini adalah salah satu bentuk kesyirikan. Mempertuhan pendapat sendiri. Bid'ah sesat seperti ini memecah agama menjadi bergolong-golongan yang mengabaikan titik temu agama dan mazhab, menolak dialog.
Ahli bid'ah membuat kriteria baru keberagamaan (keimanan) di luar nash kitab suci sehingga dengan mudah menyalahkan, menyesatkan, mengafirkan bahkan menghalalkan darah pihak lain.
وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا فَقُلْنَا هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوا أَنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya kebenaran (yang hak) itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan (bid'ah sesat). (28:75).
Mari kembali kepada agama sejati yaitu Agama yang bercirikan: cinta kasih, rasional dialogis, budi pekerti mulia (adil dan ihsan), murni (hanif) dan toleran (samhah).
Ditulis Oleh: Ustad Alghauts (Anggota DPR RI dari Partai Demokrat)
Ini adalah salah satu bentuk kesyirikan. Mempertuhan pendapat sendiri. Bid'ah sesat seperti ini memecah agama menjadi bergolong-golongan yang mengabaikan titik temu agama dan mazhab, menolak dialog.
Ahli bid'ah membuat kriteria baru keberagamaan (keimanan) di luar nash kitab suci sehingga dengan mudah menyalahkan, menyesatkan, mengafirkan bahkan menghalalkan darah pihak lain.
وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا فَقُلْنَا هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوا أَنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya kebenaran (yang hak) itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan (bid'ah sesat). (28:75).
Mari kembali kepada agama sejati yaitu Agama yang bercirikan: cinta kasih, rasional dialogis, budi pekerti mulia (adil dan ihsan), murni (hanif) dan toleran (samhah).
Ditulis Oleh: Ustad Alghauts (Anggota DPR RI dari Partai Demokrat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »