![]() |
Senator Emma Yohana |
“Pada acara dialog tersebut, kita juga mengundang, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumbar dan Ketua Lembaga Kerapat Adat Alam Minangkabau (LKAANM) Sumbar,” kata penanggungjawab portal berita SumbarZone.Com , Nofriyanto Malin Bandaro yang akrab dipanggil Noa.
Menurut Noa, ide untuk berdialog dengan para senator dari Minang ini bermula dari komentar Yahya penanggungjawab portal berita Benteng Sumbar.Com di status facebooknya yang mendapatkan tanggapan serius dari anggota DPD RI Emma Yohana. “Dari berbagai komentar, timbul ide dari Yal Aziz penanggungjawab portal berita online Tabloid Bijak.Com yang menyarankan agar diadakan dialog interaktif dengan para senantor dari Rananh Minang, serta mengundang Ketua MUI dan LKAAM Sumbar,” kata alumni IAIN Imam Bonjol padang ini.
Tujuan dialog interaktif, hanya sebagai langkah awal untuk menghimpun pendapat dan pemikiran dari Ketua MUI dan LKAAM, tentang filosofi Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah, yang kemudian ditanggapi oleh para senator Ranah Minang. “Dari hasil dialog tersebut, kami dari penanggungjawab portal berita online akan menyebarluaskan informasi tentang ABS-SBK dengan tujuan menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat,” tambah Noa.
Kemudian, lanjut Noa, pemikiran dari hasil dialog itu akan diseminarkan atau akan diadakan lagi dialog interaktif dengan melibatkan berbagai pakar disiplin ilmu dari perguruan tinggi. “Kami dari tiga portal berita online, ingin masalah ABS-SBK ini tidak hanya slogan semata, tetapi sudah menjadi landasan atau pedoman bagi masyarakat Minang dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernagara dalam naungan NKRI,” kata mantan wartawan Harian Padang Ekpres ini.
Secara terpish, anggota DPD RI, Emma Yohana ketika dihubungi Tabloid Bijak, Sabtu 12 Juli 2014, menyebutkan kalau dirinya siap untuk berdialog dengan Ketua MUI dan LKAAM, guna membahas masalah ABS-SBK tersebut. “Uni pada prinsipnya oke saja. Tapi, uni akan cari waktu yang tepat untuk menentukan harinya dialog,” kata Emman Yohana.
Menurut Emma Yohana, kini dirinya lagi berada di Jakarta, tanggal 14 Juli nanti akan ada acara berbuka bersama. “Persoalan dialog ini akan Uni sampaikan kepada Pak Irman Gusman, Afrizal dan Alirman Sori an Uni rasa ketiganya akan setuju saja dan tunggu saja kepastian dari Uni ya,” kata politisi ini.
Secara terpisah, Furnawely salah seorang pemerhati masalah adat menyebutkan, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah merupakan landasan dari sistem nilai yang menjadikan Islam sebagai sumber utama dalam tata dan pola perilaku serta melembaga dalam masyarakat Minangkabau. “Artinya, Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah adalah kerangka filosofis orang Minangkabau dalam memahami dan memaknai eksistensnya sebagai mahluk Allah. Sesungguhnyalah Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah yang kini menjadi indentitas kultural orang Minangkabau lahir dari kesadaran sejarah masyarakatnya melalui proses dan pergulatan yang panjang,” kata wanita tiga anak ini.
Menurut Furnawely, memahami Bimbingan syarak dalam kaedah adat yang maksudnya, masyarakat adat berpegang adat bersendi syariat dan syariat yang bersendikan Kitabullah, sebenarnya memahami bahwa kaedah-kaedah adat dipertajam makna dan fungsinya oleh kuatnya peran syariat. “Masalah ABS-SBK ini harus lebih diinformasikan kepada masyarakat, apa itu ABS-SBK dan bagaimana dengan pelaksanaannya dalam bernagara NKRI ini,” ujarnya. (bijak)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »