![]() |
Warga Koto Tangah mengikuti simulasi evakuasi gempat dan tsunami. |
BentengSumbar.com --- Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadan Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang mengadakan simulasi evakuasi gempa dan tsunami bagi warga Koto Tangah, Selasa (30/9). Kegiatan tersebut diadakan bekerjasama dengan dengan BNPB, Basarnas, PMI, SAR Rajawali, RAPI, ORARI, TNI dan Polri serta berbagai Kelompok Siaga Bencana se-Kota Padang.
Kecamatan Koto Tangah Padang termasuk kawasan yang cukup dekat dengan laut, sehingga termasuk kawasan zona merah. Simulasi diawali dari kawasan Simpang Brimob Lubuk Buaya lurus menuju By Pass Km 25. Menurut Dedi Hanidal, Kepala BPBD-PK Kota Padang, simulasi ini dimulai setelah terdengarnya bunyi sirene peringatan tsunami biasanya lima menit setelah terjadi gempa. Setelah itu, warga yang berada di sepanjang pantai termasuk zona merah bencana, diharuskan untuk serentak keluar rumah menyelamatkan diri dengan tidak memakai kendaraan. Alasan tidak memakai kendaraan yaitu, karena ini bisa menghambat jalan di jalur evakuasi serta kemacetan arus lalu lintas.
Tak hanya itu, simulasi ini juga bertujuan untuk lebih meningkatkan kesiap siagaan masyarakat serta melatih pencapaian berapa menit jarak dari bibir pantai ke tempat evakuasi. Dinas BPBD-PK Kota Padang sebagai pusat komando dan pusat koordinasi akan terus meningkatkan koordinasi kepada berbagai elemen dan turut mencarikan solusi bagi yang susah menjalani evakuasi.
Sementara itu, di samping melakukan simulasi evakuasi, ke depan akan mengupayakan opsi lain seperti membangun shelter yang sedang dalam pencarian lahan dan tempat saat ini. Dengan adanya kesiapan yang terus dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana akan mampu mengurangi korban jiwa sewaktu bencana berupa gempa dan tsunami terjadi.
Simulasi kali ini berjalan sukses, sebab warga yang mengikuti simulasi mendapat arahan petugas dengan baik. Semua tiba di lokasi penampungan sebelum prediksi gelombang tsunami melanda daratan. Meskipun, dari hasil yang ditemukan, dari 30 menit rentang waktu yang ditentukan, ternyata masih ada beberapa warga yang terlambat beberapa menit sampai di zona aman.
Simulasi kali ini diadakan sehubungan dengan memperingati terjadinya gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Kota Padang 30 September 2009 silam. (rel)
Kecamatan Koto Tangah Padang termasuk kawasan yang cukup dekat dengan laut, sehingga termasuk kawasan zona merah. Simulasi diawali dari kawasan Simpang Brimob Lubuk Buaya lurus menuju By Pass Km 25. Menurut Dedi Hanidal, Kepala BPBD-PK Kota Padang, simulasi ini dimulai setelah terdengarnya bunyi sirene peringatan tsunami biasanya lima menit setelah terjadi gempa. Setelah itu, warga yang berada di sepanjang pantai termasuk zona merah bencana, diharuskan untuk serentak keluar rumah menyelamatkan diri dengan tidak memakai kendaraan. Alasan tidak memakai kendaraan yaitu, karena ini bisa menghambat jalan di jalur evakuasi serta kemacetan arus lalu lintas.
Tak hanya itu, simulasi ini juga bertujuan untuk lebih meningkatkan kesiap siagaan masyarakat serta melatih pencapaian berapa menit jarak dari bibir pantai ke tempat evakuasi. Dinas BPBD-PK Kota Padang sebagai pusat komando dan pusat koordinasi akan terus meningkatkan koordinasi kepada berbagai elemen dan turut mencarikan solusi bagi yang susah menjalani evakuasi.
Sementara itu, di samping melakukan simulasi evakuasi, ke depan akan mengupayakan opsi lain seperti membangun shelter yang sedang dalam pencarian lahan dan tempat saat ini. Dengan adanya kesiapan yang terus dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana akan mampu mengurangi korban jiwa sewaktu bencana berupa gempa dan tsunami terjadi.
Simulasi kali ini berjalan sukses, sebab warga yang mengikuti simulasi mendapat arahan petugas dengan baik. Semua tiba di lokasi penampungan sebelum prediksi gelombang tsunami melanda daratan. Meskipun, dari hasil yang ditemukan, dari 30 menit rentang waktu yang ditentukan, ternyata masih ada beberapa warga yang terlambat beberapa menit sampai di zona aman.
Simulasi kali ini diadakan sehubungan dengan memperingati terjadinya gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Kota Padang 30 September 2009 silam. (rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »