Jalan Pagi Solusi Mencari Udara Segar di Ranah Bingkuang

Wakil Gubernur H Muslim Kasim menyalami salah seorang petugas kebersihan Kota Padang, Rabu (17/9).
BentengSumbar.com --- Sebagai salah satu kota besar di kawasan barat Sumatera, Kota Padang mengalami kemajuan yang cukup pesat di bidang transportasi. Suatu kemajuan yang berdampak luas, terutama jumlah kendaraan yang mengundang decak kagum semua pihak. Jalan-jalan kota ini bak semut yang dihiasi oleh beragam jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor butut sampai ke mobil mewah para pejabat.

Tak pelak lagi, banyaknya kendaraan tersebut mengundang polusi udara. Lonjakan pertumbuhan kendaraan bermotor (Ranmor) di Kota Padang juga mengancam kesehatan warga kota. Diperkirakan, udara kota ini makin tak sehat mulai tahun 2015 mendatang akibat lonjakan kendaraan, pertambahan jumlah penduduk, dan menyempitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Kendaraan bermotor roda dua dan empat tahun 2011 berjumlah 171.600 unit. Bila disederhanakan, delapan orang memiliki satu buah kendaraan bermotor. Pada 2015, kemungkinannya, tiga orang untuk satu kendaraan. Asumsinya, hasil sensus penduduk 2000-2010, jumlah penduduk meningkat dengan rasio 2,3 persen. Di Sumbar, lonjakannya lebih tinggi, 3,4 persen. Artinya, penduduk di Indonesia bertambah 6 juta tiap tahun. Asumsinya lagi, satu orang keluarga memiliki lebih dari dua orang anak.

Tingginya lonjakan pertumbuhan penduduk, dan melonjaknya jumlah kendaraan, menyebabkan langit Kota Padang dipenuhi karbondioksida (CO2), Nitrogen (NO2), dan Sulfur. Ketiga gas tersebut berbahaya untuk lingkungan dan tubuh. Kendaraan bermotor merupakan penyumbang polusi terbesar. Data Bapedalda Kota Padang, 70 persen polusi udara disebabkan kendaraan, 20 persen industri, selebihnya berasal dari rokok, sampah, dan sebagainya. Jika kendaraan tak dibatasi, maka langit udara akan dipenuhi dengan SPM (Suspended Particulate Matter).

SPM, biasa juga disebut Total Suspended Particulate (TSP), merupakan debu yang melayang layang, merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, dari 1 mikron hingga 500 mikron.  Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan.

Jalan Pagi

Jalan pagi merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan udara segar di Ranah Bingkuang ini. Seperti biasanya, pagi itu H Muslim Kasim, Wakil Gubernur Sumbar melakukan jalan pagi. Olahraga ringan yang menjadi kunci kesehatannya selama ini. jalan pagi selama 30 menit, rutin dia lakukan demi kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Usai melaksanakan sholat subuh, H Muslim Kasim melaksanakan jalan pagi. Dia memulai start dari rumah Dinas Wakil Gubernur Sumbar, bersebelahan dengan rumah bagonjong Kantor Gubernur. H Muslim Kasim memutari rute jalan protokol di Kota Padang. Kali ini, Rabu pagi (17/9), Ia juga melewati jalan A Yani Padang. Udara yang sejuk, tanpa dimonopoli polusi udara tentu saja sesuatu yang dicarinya.

Jalan pagi yang dilakukan H Muslim Kasim tak hanya untuk sekedar menghirup udara sehat di pagi hari. Namun, disela-sela jalan pagi tersebut, Muslim Kasim melihat denyut nadi kota ini. Di pagi hari tersebut, pasukan kuning dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang mulai melaksanakan aktivitasnya membersihkan kota ini.

Dan di pagi ini, salah seorang petugas kebersihan merasa terharu. Betapa tidak, orang nomor dua di Sumatera Barat menyapa dia dengan penuh keramahan. Sapaan yang diiringi salam persahabatan. Ya, Wagub Muslim Kasim menyapa dan menyalami salah seorang petugas kebersihan yang kebetulan lagi melasanakan tugas di jalan yang dilewati H Muslim Kasim.

"Selamat pagi pak, gimana nih kabarnya," sapa Muslim Kasim kepada petugas kebersihan tersebut. "Alhamdulillah baik-baik saja pak," ujar petugas kebersihan tersebut. Saling sapa yang berujung pada cengkrama yang disertai tawa canda. Banyak hal yang mereka ceritakan, mulai dari perasaian hidup pasukan kuning, sampai kepada Sumatera Barat ke depan.

H Muslim Kasim pun tak lupa meminta do'a dari petugas kebersihan tersebut. Sebab, do'a dari rakyat yang dipimpinnya merupakan bekal yang tak ternilai harganya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik pemimpin ialah yang kamu cintai, dan cinta pada kamu, dan kamu do’akan mereka dan mereka mendo’akanmu”. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »