BentengSumbar.com --- Rahmi Meryanti dari Lembaga Nurani Perempuan menyatakan prihatin dan sedih, serta meminta Dinas Sosial dan aparat penegak hukum untuk menghentikan tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang diderita wanita binaan di Panti Karya Wanita Andam Dewi, Sukarami Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
“Sebelumnya, kami dari Lembaga Nurani Perempuan juga pernah menerima laporan dari orang tua korban, prihal perlakuan kekerasan di Panti Andam Dewi,” kata Rahmi Meriyanti ketika menerima laporan keluarga Anisa Harahap salah seorang wanita binaan di Panti Andam Dewi, Selasa, 16 September 2014. Menurut Mery, tindakan petugas di Panti Karya Wanita Andan Dewi tersebut sudah diluar etika moral dan prikemanusian.
“Kami dari Lembaga Nurani Perempuan sudah pernah mengumpulkan fakta dan bukti terhadap wanita binaan yang menderita tindak kekerasa dan pelecehan seksual di panti tersebut,” katanya.
Kemudian, kata Mery, dirinya bersama timnya, juga pernah melihat oknum petugas Panti Andam Dewi keluar dari salah satu kamar di hotel di Kota Padang ini. kesannya, tindakan oknum petugas Panti Andam Dewi itu dilindungi oleh pejabat di Dinas Sosial Sumbar,” tambahnya. Mengenai laporan keluarga korban, Anisa Harahap, lanjut Mery, dirinya dan Lembaga Nurani Perempuan akan menindaklanjutinya.
“Jujur, kami dari Lembaga Nurani Perempuan ikut bersedih dengan penderitaan, Anisa Harahap dan kami akan meninjak lanjutan laporan keluarga korban,” tambahnya. Nada yang sama juga disampaikan, Indah Suryani Azmi. Menurutnya, Lembaga Nurani Perempuan akan membahas masalah laporan keluarga korban dengan tim dan kemudian akan menyurati pihak-pihak terkait.
“Kami berharap kekerasan dan pelecehan seksual di Panti Andam Dewi harus dihentikan,” ujarnya, sembari menambahkan akan membawa persoalan kekerasan dan pelecehan seksual ini ketingkat nasional. Sebelum LSM Mamak telah melaporkan tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Panti Andam Dewi ke Kapolda Sumbar.
Diantara isinya: adanya dugaan perlakukan kekerasan serta pelecehan seksual terhadap wanita binaan di Panti Andam Dewi. Dugaan perlakuan kekerasan dan pelecehan yang dilakukan petugas tersebut, berdasarkan laporan wanita binaan di Panti Andam Dewi kepada LSM Mamak Ranah Minang. Berdasarkan pengakuan wanita binaan Panti Andam Dewi tersebut, kekerasan yang mereka alami seperti, tanganya di borgol, dipukul bagian perut, diceburkan ke kolam dan rambutnya di cukur hingga botak licin.
Kemudian, ada juga diantara wanita binaan di Panti Andam Dewi tersebut yang dipaksa memakan sejenis pil desro, sehingga wanita binaan kehilangan daya ingat atau seperti orang setengah gila. Selanjutnya melalui surat ini, perlu juga kami sampaikan mengenai adanya laporan yang kami terima tentang adanya pengakuan wanita binaan yang diajak kecan oleh Kepala Panti Andam Dewi.
Menurut pengakuan wanita binaan tersebut, dirinya sudah dinyatakan bebas dan dikembalikan ke orangtuanya. Tapi dalam perjalanan, kepala Panti Andam Dewi, dikatakanya mengajak si wanita binaan berkencan. Akibat si wanita menolak dikencani, kepala Panti Andam Dwei, dikatakannya mengembalikan dirinya ke Panti Andam Dewi. (bom/chan)
“Sebelumnya, kami dari Lembaga Nurani Perempuan juga pernah menerima laporan dari orang tua korban, prihal perlakuan kekerasan di Panti Andam Dewi,” kata Rahmi Meriyanti ketika menerima laporan keluarga Anisa Harahap salah seorang wanita binaan di Panti Andam Dewi, Selasa, 16 September 2014. Menurut Mery, tindakan petugas di Panti Karya Wanita Andan Dewi tersebut sudah diluar etika moral dan prikemanusian.
“Kami dari Lembaga Nurani Perempuan sudah pernah mengumpulkan fakta dan bukti terhadap wanita binaan yang menderita tindak kekerasa dan pelecehan seksual di panti tersebut,” katanya.
Kemudian, kata Mery, dirinya bersama timnya, juga pernah melihat oknum petugas Panti Andam Dewi keluar dari salah satu kamar di hotel di Kota Padang ini. kesannya, tindakan oknum petugas Panti Andam Dewi itu dilindungi oleh pejabat di Dinas Sosial Sumbar,” tambahnya. Mengenai laporan keluarga korban, Anisa Harahap, lanjut Mery, dirinya dan Lembaga Nurani Perempuan akan menindaklanjutinya.
“Jujur, kami dari Lembaga Nurani Perempuan ikut bersedih dengan penderitaan, Anisa Harahap dan kami akan meninjak lanjutan laporan keluarga korban,” tambahnya. Nada yang sama juga disampaikan, Indah Suryani Azmi. Menurutnya, Lembaga Nurani Perempuan akan membahas masalah laporan keluarga korban dengan tim dan kemudian akan menyurati pihak-pihak terkait.
“Kami berharap kekerasan dan pelecehan seksual di Panti Andam Dewi harus dihentikan,” ujarnya, sembari menambahkan akan membawa persoalan kekerasan dan pelecehan seksual ini ketingkat nasional. Sebelum LSM Mamak telah melaporkan tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Panti Andam Dewi ke Kapolda Sumbar.
Diantara isinya: adanya dugaan perlakukan kekerasan serta pelecehan seksual terhadap wanita binaan di Panti Andam Dewi. Dugaan perlakuan kekerasan dan pelecehan yang dilakukan petugas tersebut, berdasarkan laporan wanita binaan di Panti Andam Dewi kepada LSM Mamak Ranah Minang. Berdasarkan pengakuan wanita binaan Panti Andam Dewi tersebut, kekerasan yang mereka alami seperti, tanganya di borgol, dipukul bagian perut, diceburkan ke kolam dan rambutnya di cukur hingga botak licin.
Kemudian, ada juga diantara wanita binaan di Panti Andam Dewi tersebut yang dipaksa memakan sejenis pil desro, sehingga wanita binaan kehilangan daya ingat atau seperti orang setengah gila. Selanjutnya melalui surat ini, perlu juga kami sampaikan mengenai adanya laporan yang kami terima tentang adanya pengakuan wanita binaan yang diajak kecan oleh Kepala Panti Andam Dewi.
Menurut pengakuan wanita binaan tersebut, dirinya sudah dinyatakan bebas dan dikembalikan ke orangtuanya. Tapi dalam perjalanan, kepala Panti Andam Dewi, dikatakanya mengajak si wanita binaan berkencan. Akibat si wanita menolak dikencani, kepala Panti Andam Dwei, dikatakannya mengembalikan dirinya ke Panti Andam Dewi. (bom/chan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
