Dari Hati yang Terdalam

Dari Hati yang Terdalam
DARI semua harapan tertinggi yang kita punya, tidak ada satupun sekarang ini yang setinggi keluarga penumpang dan crew Air Asia yang masih belum jelas keberadaannya.

Tidak sedikitpun kita bisa membayangkan perasaan mereka, kecuali kita bagian dari mereka. Doa-doa dikirimkan ke langit dengan cara menurut keyakinan yang berbeda. Bahkan, semisal ada keluarga yang atheis pun, kali ini. Ia berharap ada sesuatu diluar kemampuan nalar-nya yang mampu menenangkan kegelisahannya.

Inilah saat manusia tidak punya daya apa-apa selain pasrah. Semua kekuatan dan kesombongannya hilang dalam sekejap. Hatinya runtuh seketika. Tidak ada kekayaan yang bisa dipamerkan, tidak ada kekuatan yang bisa dibanggakan.

Kenangan-kenangan indah bersama sanak yang hilang pasti akan terlontar sebagai penghibur kegelisahan sesaat. Mereka menunggu meletusnya puncak kegembiraan atau kesedihan. Yang manapun yang terjadi, mereka pasti akan berurai air mata.

Dan kita ?

Kita hanya mampu turut berduka sekaligus mengambil pelajaran yang lagi-lagi diberikan Tuhan kepada kita supaya kita mengerti. Bahwa kita sama sekali bukan apa-apa. Hanya sebutir debu di hamparan padang pasir. Tidak ada yang bisa kita sombongkan, karena sombong itu adalah milikNya.

Apapun yang terjadi, terjadilah. Dan jangan tanya Tuhan, "Mengapa ?" Semua akibat pasti karena ada sebab. Hanya kita yang tidak tahu sebabnya apa dan kita hanya mengira-mengira.

Bahkan secangkir kopi saya tidak mampu melawan ketakjuban ini. Betapa nyawa manusia begitu rentannya, tapi kita masih sibuk bercinta dengan dunia.

Ditulis Oleh : Denny Siregar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »