BentengSumbar.com --- Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi serta pergaulan dunia yang kian mengglobal, selain memberikan dampak yang positif namun ada pula dampak negative, salah satunya sepertinya mudahnya berkembang jaringan narkoba melalui akses dunia maya, HP dan sebagainya.
Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), prevalensi pengguna narkoba di Sumatera Barat tahun 2014 sudah mencapai angka 63.873 jiwa. Data ini tidak termasuk yang belum terungkap oleh pihak terkait, dan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Sementara itu, menurut data P4GN edisi tahun 2013 dari hasil penelitian BNN bersama Puslitkes Universitas Indonesia pecandu narkoba di Indonesia sekitar 3,8 sampai dengan 4,2 juta jiwa. 27 persen diantaranya merupakan kelompok coba pakai, 45 persen kelompok teratur pakai, 26 persen kelompok pecandu bukan suntik dan 2 persen kelompok pecandu suntik, 75 persen diantaranya adalah pelajar dan generasi muda.
“Peredaran gelap narkoba sudah merambah ke pelosok desa, Sumatera Barat merupakan daerah tujuan karena berada pada posisi yang strategis yang di lintasi jalan nasional antara Provinsi Sumut, Jambi dan Riau. Bersama aparat terkait kita terus mempersempit ruang gerak peredaran narkoba ini,” ucap Muslim Kasim ketika membuka Jambore Badan Narkotika Kabupaten Solok VIII di Mapolres Kab.Solok, Selasa (30/12).
Dikatakan Muslim Kasim, disamping mempersempit ruang gerak peredaran norkotika, tak kalah pentingnya adalah peran keluarga, karena keluargalah yang bisa mengawasi anggota keluarganya dalam mengawasi anak-anak remajanya. Hal itu perlu melakukan pendekatan preventif serta peningkatan fungsi keluarga dan kelompok.
Jambore Badan Narkotika yang diadakan Pemkab Solok bersama BNK Kab Solok merupakan sosialisasi yang paling ampuh, menjadikan peserta jambore sebagai duta dalam memberantas narkoba, mereka dibekali dengan penyuluhan. Jambore yang diadakan 29 sampai dengan 31 Desember 2014 yang bertepatan pada akhir tahun 2014, untuk mengisi kegiatan para remaja, organisasi pemuda, aparat nagari dalam rangka penyuluhan tentang bahaya narkoba, yang di tandai dengan pemasangan tanda peserta serta pelepasan balon oleh Wagub, di damping Bupati Syamsu Rahim Kepala BNN Provinsi Kombes Pol Arnowo, Kepala Badan Narkotika Kab. Solok Desra Ediwan Anantanur yang juga Wakil Bupati Kab Solok dan Ketua DPRD Kab Solok.
“Banyak generasi muda dalam rangka menyambut tahun baru melakukan aktifitas yang tidak berguna, hura hura, kebut-kebutan di jalan dan sebagainya. Melalui jambore ini merupakan kegiatan yang sangat ampuh sekali dalam mengisi pertukaran tahun,” imbuh Wagub. (Jon)
Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), prevalensi pengguna narkoba di Sumatera Barat tahun 2014 sudah mencapai angka 63.873 jiwa. Data ini tidak termasuk yang belum terungkap oleh pihak terkait, dan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Sementara itu, menurut data P4GN edisi tahun 2013 dari hasil penelitian BNN bersama Puslitkes Universitas Indonesia pecandu narkoba di Indonesia sekitar 3,8 sampai dengan 4,2 juta jiwa. 27 persen diantaranya merupakan kelompok coba pakai, 45 persen kelompok teratur pakai, 26 persen kelompok pecandu bukan suntik dan 2 persen kelompok pecandu suntik, 75 persen diantaranya adalah pelajar dan generasi muda.
“Peredaran gelap narkoba sudah merambah ke pelosok desa, Sumatera Barat merupakan daerah tujuan karena berada pada posisi yang strategis yang di lintasi jalan nasional antara Provinsi Sumut, Jambi dan Riau. Bersama aparat terkait kita terus mempersempit ruang gerak peredaran narkoba ini,” ucap Muslim Kasim ketika membuka Jambore Badan Narkotika Kabupaten Solok VIII di Mapolres Kab.Solok, Selasa (30/12).
Dikatakan Muslim Kasim, disamping mempersempit ruang gerak peredaran norkotika, tak kalah pentingnya adalah peran keluarga, karena keluargalah yang bisa mengawasi anggota keluarganya dalam mengawasi anak-anak remajanya. Hal itu perlu melakukan pendekatan preventif serta peningkatan fungsi keluarga dan kelompok.
Jambore Badan Narkotika yang diadakan Pemkab Solok bersama BNK Kab Solok merupakan sosialisasi yang paling ampuh, menjadikan peserta jambore sebagai duta dalam memberantas narkoba, mereka dibekali dengan penyuluhan. Jambore yang diadakan 29 sampai dengan 31 Desember 2014 yang bertepatan pada akhir tahun 2014, untuk mengisi kegiatan para remaja, organisasi pemuda, aparat nagari dalam rangka penyuluhan tentang bahaya narkoba, yang di tandai dengan pemasangan tanda peserta serta pelepasan balon oleh Wagub, di damping Bupati Syamsu Rahim Kepala BNN Provinsi Kombes Pol Arnowo, Kepala Badan Narkotika Kab. Solok Desra Ediwan Anantanur yang juga Wakil Bupati Kab Solok dan Ketua DPRD Kab Solok.
“Banyak generasi muda dalam rangka menyambut tahun baru melakukan aktifitas yang tidak berguna, hura hura, kebut-kebutan di jalan dan sebagainya. Melalui jambore ini merupakan kegiatan yang sangat ampuh sekali dalam mengisi pertukaran tahun,” imbuh Wagub. (Jon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »