IKPK Pertanyakan Pembangunan Padang Landmark

IKPK Pertanyakan Pembangunan Padang Landmark
BentengSumbar.com --- Ketua Ikatan Keluarga Padang Kota (IKPK) Kota Batam Hed Chandra mempertanyakan pembangunan Padang Landmark di kawasan Khatib Sulaiman Kota Padang, Sumatera Barat. Pihaknya mengkhawatirkan adanya misi terselubung kristenisasi dalam pembangunan Padang Landmark tersebut.

Senada dengan itu, Ketua Bundo Kandung Kota Batam Emrawati juga ikut mempertanyakan Pembangunan Padang Landmark tersebut. Menurutnya, pembangunan Padang Landmark, jika memang ada misi kristenisasi akan membahayakan akidah umat Islam.

"Kami khawatir, jika pembangunan Padang Landmark ada misi terselubung kristenisasi, sebab pada hakekatnya pembangunan Padang Landmark masih dilaksanakan oleh investor yang tergabung pada group Lippo. Sebagai orang Padang Kota yang berdomisili di Kota Batam, kami tidak rela kampung kami dicemari misi kristenisasi, apatah lagi kami punya keinginan menyekolahkan anak-anak kami di kampung," cakap Hed Chandra yang diamini Emrawati dan pengurus IKPK yang hadir saat jamuan makan malam dengan Wakil Walikota H Emzalmi, Senin malam (9/2/2015).

Namun Wawako Emzalmi menapik kekhawatiran tersebut. Menurutnya, Pemko Padang membuka diri terhadap semua investasi yang masuk ke Kota Padang. "Kita selalu membuka diri terhadap semua investasi yang masuk ke Kota Padang. Tetapi tentu tetap menghormati aturan yang kita buat dan kearifan lokal yang ada. Padang Landmark dibangun oleh anak Hasyim Ning, orang Padang juga," ungkap Emzalmi.

Apatah lagi, Padang Landmark hanya membangun mall dan hotel. Pemabangunan sekolah dan rumah sakit seperti yang direncanakan pihak Siloam tidak jadi dilaksanakan. "Kami hanya mengizinkan pembangunan mall dan hotel, sedangkan rumah sakit dan sekolah tidak kita izinkan. Sebenarnya ini pekerjaan walikota sebelumnya," ungkap Emzalmi.

Sementara itu, tokoh Kota Padang Syahrial Aziz menegaskan, sebagai kota besar, Kota Padang tidak dapat mengelakan segala bentuk investasi yang datang. Sebab, mustahil suatu kota dibangun hanya dengan dana APBD atau APBN, tanpa adanya investasi yang masuk.

"Namun, tentu sebagai warga kota, kita berharap pemko menghormati kearifan lokal. Kita mendukung keinginan Mahyeldi-Emzalmi untuk memajukan kota ini dengan investasi yang masuk ke Kota Padang. Sepanjang mentaati aturan dan menghormati kearifan lokal, tentu kita tidak punya alasan untuk menolak investasi tersebut," pungkas mantan Ketua FKAN Pauh V ini. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »