Inilah Realisasi Program Unggulan Mahyeldi-Emzalmi

Wako Mahyeldi dan Wawako Emzalmi Bersama Sekda Nasir Achmad. 
BentengSumbar.com --- Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun, tak terasa sudah satu tahun saja Mahyeldi-Emzalmi memimpin Kota Padang sebagai Walikota dan Wakil Walikota. Sesuai komitmen mereka, satu persatu program unggulan yang mereka janjikan ketika kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang mulai terealisasi dan berjalan di lapangan.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Bagian Humas dan Protokoler Kota Padang, inilah realisasi program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Padang dibawah kepemimpinan Mahyeldi-Emzalmi.

Program 1. Melaksanakan pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan, perbaikan trotoar serta pengendalian banjir, dan genangan air

Sejak Mei 2014, program ini langsung bergulir dengan realisasi pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan sepanjang 53,93 Km dengan anggaran Rp. 30,57 milyar. Sedangkan dalam 2015 ini, kembali ditargetkan dapat tercapai sepanjang 74 Km.


Wako Mahyeldi Tak Malu-Malu Menggiring Sapi. 
Pemeliharaan jalan terealisasi sepanjang 1.000 Km, termasuk pemeliharaan rutin peningkatan jalan dengan anggaran Rp. 36,8 milyar.

Kemudian, peningkatan dan rehabilitasi trotoar dan taman kota sepanjang 1.600 m sudah berhasil ditangani dengan anggaran Rp 1,23 milyar lebih. Sedangkan untuk pengendalian banjir dan genangan, di dalamnya termasuk rehabilitasi cek dam pada 31 kawasan, normalisasi saluran sungai pada 3 kawasan, peningkatan irigasi seluas 3 ha, pemeliharaan rutin rawa, pantai dan sungai, serta peningkatan jaringan irigasi dapat tertangani  hampir 70 persen dengan total  anggaran Rp. 12,4 milyar.

Program 2. Menyelenggarakan pendidikan, pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan, seni, budaya, dan olah raga yang lebih berkualitas, serta gratis pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri serta pemberian beasiswa bagi semua pelajar/mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin

Wako Mahyeldi Sidak Kebersihan ke Pantai Padang. 
Penyelenggaraan pendidikan gratis  12 tahun  yang menjangkau seluruh siswa SD, SMP, SMA dan SMK Negeri  sudah diwujudkan pada semester II 2014 dengan dana Rp 25,28 Milyar. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Pesantren Ramadhan kepada seluruh pelajar, penyediaan Jasa Pelayanan Publik, fasilitas kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT), ekstrakurikuler dan non akademik pendidikan dasar dan menengah melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda), pengadaan buku agenda didikan subuh , wirid remaja dan pesantren ramadhan bagi siswa sekolah negeri, serta bantuan siswa/siswi miskin SMA dan SMK. Tahun 2015 telah dialokasikan dana sebesar Rp 44,29 Milyar untuk program tersebut.

Program 3.  Menyediakan terminal angkutan kota dan terminal bus dalam 2 tahun, serta penataan sistem transportasi kota yang lebih baik

Wawako Emzalmi Bersama Dandim dan Sekda. 
Dengan anggaran Rp. 6,047 milyar lebih, dalam tahun 2014 sudah direalisasikan  1 unit pangkalan angkot,  1 unit pendukung  implementasi ATCS , pembangunan median jalan, pemasangan rambu lalu lintas, pengecatan marka jalan, pendukung pengoperasian Trans Padang. Selain itu, Pemko Padang mendapat 7 unit pembangunan ATCS dari dana APBN.

Untuk penyediaan terminal,  dilaksanakan penyusunan DED Terminal Bukik Putuih, serta pematangan lahan Terminal Type A Anak Aia.

Program 4.  Merehab 1000 unit rumah tidak layak huni per tahun dan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas/RSUD serta ambulan gratis bagi warga miskin

Melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, program bedah rumah 2014 yang dibantu dari Kementerian Sosial, dan APBD Kota Padang juga sudah berhasil merealisasikan rehab 386 rumah dengan total anggaran Rp3,36 miliar, termasuk swadaya masyarakat sebesar Rp. 580 juta. Pada 2015 ini juga dilaksanakan rehab dan bedah terhadap 410 unit rumah tidak layak huni (RTLH) dengan total anggaran Rp. 5,97 miliar termasuk swadaya masyarakat Rp. 1,685 miliar.

Wako Mahyeldi Meninjau Kampung Sungkai Lamb. Bukit di Pauh. 
Baznas Kota Padang pun memiliki capaian target yang mendukung program rehab dan bedah RTLH. Di 2014, lembaga ini menargetkan 26 unit, malah berhasil merealisasikan 72 unit dengan anggaran Rp. 122 miliar. Sebelumnya  menargetkan 26 unit dengan anggaran Rp. 20 juta per rumah dan bisa merealisasikan 76 unit dengan anggaran Rp. 10 juta per rumah. Selebihnya, ditambahkan biayanya dari partisipasi masyarakat. Sedangkan untuk tahun 2015 ini, Baznas Kota Padang  menargetkan rehab dan bedah terhadap 51 unit RTLH dengan anggaran Rp. 8,14 miliar. Rrehab dianggarkan Rp. 10 juta bagi 22 unit dan untuk bedah Rp. 20 juta bagi 29 unit.

Pada November 2014, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Perumahan yang dibantu melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp. 3 miliar melakukan rehab RTLH sebanyak 300 unit. Sedangkan untuk 2015 ini, juga akan dilaksanakan rehab sebanyak 840 unit dengan anggaran sebesar Rp. 10,955 miliar dengan rincian dari APBN melalui Kementerian PUPR sebesar Rp7,5 miliar, dari APBD Provinsi Sumatera Barat Rp570 juta, dan APBD Kota Padang untuk rehab ringan Rp2, 150 miliar, untuk rehab berat Rp735 juta. Saat ini 840 unit rumah tersebut sedang diverifikasi agar dapat dilaksanakan pembangunannya pada bulan Juni 2015 ini.

Wako Meninjau Pengerjaan Betonisasi di Nanggalo. 
Selama bulan ramadhan 2014, tim yang dipimpin Walikota berhasil mengunjungi  8 keluarga miskin yang tersebar di 7 kecamatan. Dari 8 rumah milik warga miskin tersebut hanya 6 rumah yang memenuhi syarat untuk dibedah, karena 2 rumah lainnya berada di lahan yang bukan milik sendiri. Untuk setiap unitnya dibantu rehabnya melalui Baznas sebesar Rp. 15 juta.

Komunitas pengguna media sosial Facebook yang dimotori Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Harneli Mahyeldi juga melakukan penggalangan dana untuk rehab RTLH  di beberapa lokasi. Hasilnya, kegiatan ini berhasil merehab dan membangun 7 unit rumah.

Disamping merehab seribu rumah tak layak, juga dilaksanakan pembentukan 3 buah klinik, pengadaan 2 unit mobil ambulance, serta penyelenggaraan jaminan sosial melalui BPJS bagi masyarakat, sebanyak 185.459 jiwa.


Ketua TP PKK dan GOW Tinjau Stand BPMPKB di Kayu Tanam. 
Program  5. Membangun Pasar Raya Padang dalam dua tahun dan revitalisasi pasar-pasar pembantu

Realisasi anggaran pada 2014 untuk pelaksanaan program ini mencapai Rp. 10 milyar lebih yang meliputi rehab sedang dan berat pembangunan fase VII tahap II, lanjutan pembangunan Pasar Raya Inpres II, perencanaan pembuatan Twin Lite Padang Square, revitalisasi Pasar Lubuk Buaya, penggantian dan pembuatan sebanyak 12 buah pintu harmonika, penyediaan komponen penerangan pasar, pembuatan tangga Pasar lubuk Buaya, serta perawatan rutin berkala terhadap  bangunan Pasar Raya dan Pasar Pembantu. 

Program 6. Meningkatkan dana operasional kecamatan, kelurahan, RW, RT, dan guru TPA/TPQ menjadi 200% serta garin mesjid/mushalla

Wako dan WawakoMeninjau Objek Wisata Pantai Aia Manih.
Program yang bertujuan meningkatkan motivasi guru TPQ/TQA dan MDA/MDW, membina kelembagaan masyarakat, serta membina administrasi lembaga kemasyarakatan RT/RW menelan anggaran  sebesar Rp. 13,8 milyar.

Peningkatan dana operasional bagi 885 RW dan 3.409 RT pada 104 Kelurahan dilakukan bertahap setiap tahun. Untuk RW dari Rp 170 ribu pada 2014 naik menjadi Rp 200 ribu pada 2015. Sedangkan untuk RT dari Rp 140 ribu naik menjadi Rp 160 ribu pada 2015 dan akan tetap dinaikkan secara bertahap setiap tahun sampai menjadi 200 persen pada tahun kelima (2019). Alokasi dana pembinaan kelembagaan dan administrasi lembaga kemasyarakatan RT/RW ini pada tahun 2014 terrealisasi sebesar Rp 7.823.175.720,-, dan pada tahun 2015 dialokasikan dana sebesar Rp 9.068.650.000,-. 

Peningkatan honor guru mengaji TPQ/TQA dilakukan pada tahun 2015. Honor guru mengaji ini dibagi berdasarkan tiga sertifikasi, yaitu A, B, dan C. Guru mengaji yang memiliki sertifikasi A diberi honor Rp. 500 ribu, sertifikasi B Rp. 350 ribu, dan sertifikasi C Rp. 150 ribu. Sertifikasi ini dilakukan oleh Kementrian Agama Kota Padang, IAIN Imam Bonjol, dan STPIQ.

Program 7.  Memberikan santunan kematian Rp 1 juta untuk warga Kota Padang

Wako Mahyeldi dan Ketua DPRD Erisman Pd Porprov di Dharmasraya. 
Pemko Padang memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang sedang dirundung duka. Santunan kematian diberikan kepada warga sebesar Rp 1 juta/jiwa. Santunan ini diberikan dengan tujuan terbantunya warga Kota Padang dalam penyelenggaraan jenazah serta tervalidasinya penduduk Kota Padang secara keseluruhan.

Pada tahun 2014, Pemko menyantuni warga yang meninggal dunia sebanyak 850 orang dengan anggaran sebesar Rp 850.000.000,-. Tidak ada pembedaan dalam pemberian santunan ini. Akan tetapi setelah dikaji dan dievaluasi sesuai peraturan yang berlaku serta dihapusnya dana hibah bansos, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyarankan santunan kematian ini hanya boleh dibayarkan kepada masyarakat yang punya resiko sosial. Untuk itu,  tahun 2015 ini akan diterbitkan Perwako sebagai dasar merealisasikan santunan kematian ini. 


Masyarakat yang punya resiko sosial yang mendapatkan santunan ini adalah masyarakat miskin yang terdata pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang atau yang memiliki kartu Jamkesda/Jamkesmas/BPJS.  Anggaran santunan kematian ini pada  tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 2,3 milyar.   

Program 8. Mendorong pertumbuhan ekonomi, mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang, pengembangan ekonomi kreatif, UMKM, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat petani dan nelayan

Wawako Emzalmi dan Ketua DPRD Erisman Menerima Damkar Mini. 
Khusus untuk rencana mencetak 10.000 wirausahawan baru di Kota Padang, Pemko telah melakukan pada tahun 2014. Ditargetkan, setiap tahun telah tercetak 2000 wirausahawan baru dan pada lima tahun ke depan program ini mampu terealisasi  sesuai harapan.

Untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang telah dilakukan pembinaan kepada warga yang berpotensi menjadi wirausahawan di kelurahan-kelurahan. Sebanyak 2.111 calon wirausahawan di 11 kecamatan telah dilakukan pembinaan dan dorongan untuk menjadi wirausahawan selama setahun ini. Calon wirausahawan itu meliputi usaha kuliner, Industri Makanan Ringan (IMR), Industri Keluarga Terpadu (IKT), waserda, jasa, PKL, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan nelayan.

Setelah diberikan dorongan dan pembinaan, mereka diupayakan mendapatkan penguatan modal dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan lembaga keuangan mikro lainnya yang ada di kelurahan masing-masing. Selanjutnya, agar mereka dapat  mandiri, keseluruh calon wirausahawan ini didorong berwirausaha mencapai tiga indikator, yakni punya usaha sendiri, punya tempat sendiri, serta memenuhi / melengkapi persyaratan usaha.

Mahyeldi Bersama Wakil Ketua DPRD Padang Pada Acara KONI
Sejak 2014, Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) telah membina 81 UMKM kelompok tani. Mereka dibina dengan bantuan berupa bibit bunga, polyback dan outlet. Total bantuan kepada masing-masing UMKM tersebut berkisar antara Rp 12 hingga Rp 15 juta dengan total Rp 150 juta. Selain itu mereka juga akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan permodalan dari lembaga-lembaga keuangan seperti KJKS, dan lain-lain.

Selain itu, Dispernakbunhut juga membantu UMKM berupa ternak sapi, pupuk, becak motor serta alat pencacah jerami. Tujuannya, untuk melakukan pengolahan sampah pertanian menjadi pupuk organik atau lebih dikenal dengan istilah Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO). Pada tahun 2014 lima UMKM mendapat bantuan tersebut, dan pada tahun 2015 sebanyak tujuh UMKM.

Wako Mahyeldi dan Unsur Muspida Dalam Acara Bedah Rumah.
Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) pada tahun 2014 membina dan mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) sebanyak 145 orang, yang terdiri dari pelatihan menjahit, pelatihan makanan ringan dan minuman, pembuatan peci, menyulam benang emas, AMT, GMP, menenun, bimtek dan sertifikasi halal, pendaftaran merek serta bantuan kemasan. Pada 2015 dibina 219 orang dengan pelatihan pembuatan bata ringan, cinderamata, pengolahan aneka makanan, sulaman benang emas, tenun, menjahit, bimtek, sertifikasi halal, pendaftaran merek, bantuan kemasan, dan bisnis plan. 

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang pada tahun 2014 hingga 2015 telah membantu 30 Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan. Mereka memiliki bidang usaha yang cukup beragam diantaranya seperti perikanan tangkap, pengolahan pemasaran hasil perikanan (P2HP), dan perikanan budidaya. Jenis bantuan yang diberikan seperti kapal imkam mina, pukat cincin, PUMP, pembinaan dan teknologi, calon induk ikan lele dan nila, serta benih dan pakan ikan.   

Program 9. Merevitalisasi objek wisata Kota Padang menjadi wisata keluarga dan konvensi yang layak dan ramah



Wawako Emzalmi Menerima Investor Dari Tiongkok. 
Pemko Padang telah mengambil kebijakan dalam bidang revitalisasi objek wisata. Kawasan Wisata Terpadu (KWT) menjadi fokus, dimana Pantai Air  Manis, Gunung Padang, Muaro, kota lama dengan bangunan heritage, serta Pantai Padang akan disulap menjadi kawasan wisata andalan Kota Padang. Dalam setahun dua tahun ini, kawasan yang menjadi prioritas utama yakni Pantai Air Manis dan Pantai Padang. Dalam masa setahun kepemimpinan, DED pantai air manis sudah direalisasikan dengan pagu anggaran Rp. 229.070.000,-. Kemudian pembangunan dua blok di Lapau Panjang Cimpago (LPC) Pantai Padang, telah terrealisasi pada tahun 2014 dengan pagu anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 845.243.785,-. Begitu juga peningkatan kebersihan objek wisata Pantai Padang dengan alokasi anggaran Rp. 368.530.500,- pada tahun 2014.

Sosialisasi pengembangan Pantai Air Manis juga telah direalisasikan pada tahun 2014 dengan anggaran Rp 135.348.500,-. Begitu halnya dengan peningkatan kebersihan objek wisata pantai purus sebesar Rp 294.606.000,-. Termasuk pembinaan usaha pariwisata Kota Padang dan pengelolaan objek wisata dengan anggaran Rp 560.757.500,- di tahun 2014.

Wako Mahyeldi Menyerahkan Penghargaan Kepada Camat Deni. 
Di tahun 2015, dialokasikan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana objek wisata Pantai Air Manis (Rp 1.200.000.000,-), pembangunan sarana dan prasarana objek wisata (Rp 634.896.000,-), serta penyusunan DED infrastruktur Cimpago dengan rancangan pagu Rp 200.000.000,-. Begitu juga dengan kegiatan lain di tahun 2014 seperti disebutkan sebelumnya, juga mengalami peningkatan pagu anggaran pada tahun 2015.    

Terkait DED Pantai Air Manis, sudah dilakukan MoU dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dimana sharing dana antara Pemko Padang sebesar 60 persen dan Pemprov sebesar 40 persen. Di Pemko Padang pagu dana untuk pantai air manis yakni sebesar Rp. 1,2 Milyar sedangkan dana dari Pemprov sebesar Rp. 800 juta. Namun karena sharing dana antara pemprov dengan kabupaten dan kota ditiadakan, saat ini hanya dana Pemko sebesar Rp. 1,2 M yang berjalan untuk revitalisasi pantai air manis. 


Wawako Emzalmi Memberikan Pengarahan Usai Upacara Bendera. 
Khusus untuk pantai padang, Lapau panjang Cimpago akan selesai padan Juli 2015 ini. Dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemindahan pedagang ke bangunan LPC, sehingga sisi pantai akan kosong. Paripurnanya, dalam akhir tahun 2015 ini pantai padang akan selesai dipercantik dan akan menjadi kawasan primadona.  

Program 10. Menyediakan anggaran untuk tunjangan daerah bagi PNS

Program terakhir ini tengah dalam proses. Pemko Padang untuk saat ini mengarahkan anggaran ini ke lurah dan perangkatnya. Itu dengan pertimbangan bahwa beban lurah dalam bekerja cukup berat. Bahkan ada yang bertugas di daerah sulit. Direncanakan, pada APBD-P 2015 ini tunjangan daerah bagi PNS akan direalisasikan. (***)

Baca juga: Prestasi yang Diraih Kota Padang Sejak Dipimpin Mahyeldi-Emzalmi

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »