Mengenal Lebih Dekat Sosok Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa

Mengenal Lebih Dekat Sosok Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa
SIAPA yang tidak mengenal tokoh satu ini ? Politisi nasional yang lahir dari rahim gerakan dakwah kampus yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan atau sekarang berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Partai yang masih memiliki hubungan dan sejarah ideologis dengan Ikhwanul Muslimin yang lahir di tanah Mesir.

Tujuan awal dari Ikhawanul Muslimin itu merupakan taqrib atau pendekatan yang dilakukan untuk menjalin persaudaraan kaum muslimin dari berbagai mazhab dan aliran politik yang ada. Tujuan mulia untuk mempersatukan umat Islam yang terpecah belah karena beragam kepentingan dan mazhab. Tujuan mulia untuk memperjuangkan dan membela kepentingan umat Islam secara keseluruhan, sesuai dengan konsep Islam yang rahmatal lil 'alamin yang diajarkan Baginda Nabi Muhammad saw berdasarkan al Quran dan Sunnah.

Sebagai aktivis dakwah, Irwan Prayitno dikenal sebagai orang yang gencar melakukan dakwah dari kampus ke kampus. Sebagai orang yang pernah bersentuhan dengan Bina Remaja Islam (BRI) semasa menuntut ilmu di SMA Negeri 5 Padang, Forum Kajian Islam semasa kuliah di Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat IAIN Imam Bonjol Padang, penulis cukup mengenal sosok Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa. Ia merupakan figur yang sabar dalam mengkader dan mentarbiyah kami waktu itu.

Sebagai mahasiswa yang masih 'bau kencur' pada medio 2000-2004 pada jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang, penulis termasuk yang mengagumi sosok Irwan Prayitno, apatah lagi Ia sekampung dengan penulis, sama-sama Urang Pauh Basa Si Ampek Baleh, sama-sama Urang Kuranji, dan sama-sama Urang Koronggadang. Tak hanya itu, ikatan kesukuan juga mempertemukan kami, Ia bersuku Tanjaung, dan penulis merupakan anak pisang urang Tanjuang. Dalam kegiatan-kegiatan Nagari, kami pun sering berjumpa dan saling tegur sapa. Semasa Irwan Prayitno menjabat Gubernur Sumatera Barat, penulis juga termasuk orang yang melakukan kritik keras terhadap beberapa tindakan dan kebijakan yang Ia ambil. Namun penulis tetap takzim kepada beliau selaku Ninik Mamak Nagari Pauh IX.

Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib r.a pernah ditanya: “Berapa banyak teman dekat tuan?” Ali menjawab: “Saya tidak mengetahuinya sekarang karena saat ini dunia sedang berada di pihak saya. Semua orang (ingin menjadi) teman dekat saya. Saya baru tahu itu besok nanti pada saat dunia meninggalkan saya. Sebab sebaik-baiknya teman adalah orang yang mendekat kepada saya pada saat dunia meninggalkan saya (tidak kaya dan tidak berkuasa).”

Irwan Prayitno lahir 20 Desember 1963, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Tahun 1970 hingga 1976, Irwan Prayitno menjalani pendidikan di SDN 4, Kebon Baru, Cirebon. Setelah tamat SD, Irwan Prayitno pulang ke Padang dan menjalani pendidikan di SMP 1 Padang, tahun 1976 – 1979.Setelah tamat SMP, Irwan Prayitno melanjutkan sekolahnya ke SMA 3 Padang. Selama belajar di SMA 3 Padang inilah, Irwan Prayitno mulai aktif dalam kegiatan organisasi sekolah. Dirinya menjalani dua kali kepengurusan OSIS.

Setelah tamat SMA tahun 1982, Irwan Prayitno melanjutkan pendidikan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). Selama kuliah, dirinya mulai melakukan pengembangan potensi diri dengan aktif dalam diskusi-diskusi, dakwah dan berbagai kegiatan kemahasiswaan. Dirinya bergabung dan aktif dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta.

Bahkan pada pada 1984, Irwan Prayitno diangkat menjadi Ketua HMI Komisariat Fakultas Psikologi UI. Irwan Prayitno juga aktif dalam pergerakan Islam, beralih ke masjid di kampus-kampus lewat kelompok-kelompok tarbiah yang lebih berorientasi pada pembinaan aqidah dan akhlak. Aktivitas tarbiyah berpusat di masjid-masjid kampus.

Banyak hal yang belum diketahui semua orang terhadap sosok yang satu ini. Mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, masa muda, masa kuliah, karir politik, peran sebagai mamak, dan sebagainya. Tentu butuh cerita panjang untuk mengungkapkannya. Tetapi disini, berdasarkan pengamatan penulis sebagai orang yang pernah mengenalnya dan sumber informasi lainnya, maka dapat dituliskan poin-poin penting tentang sosok Irwan Prayitno, diantaranya :

1. Asli urang Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang
2. Penghulu Suku Tanjuang Tapian Ampang Kenagarian Pauh IX Kota Padang
3. Ninik Mamak Nagari Pauh IX. Artinya Ia merupakan mamak bagi seluruh anak kemenakan di Nagari Pauh IX.
4. Ibunya, Sudarni Sayuti berasal dari Taratak Paneh, Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang .
5. Ayahnya, Djamrul Djamal yang berasal dari Simabua Kabupaten Tanahdatar.
6. Anak Pisang Urang Tanah Datar.
7. Istrinya, Nevi Zuairina berasal dari Nagari Lubuk Kilangan Kota Padang.
8. Kuliah sambil berkeluarga.
9. Memiliki 10 orang anak.
10. Semua anak kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
11. Mendirikan Adzkia dengan modal Rp15 ribu.
12. IPK S3 A semua.
13. Penulis buku 40
14. Tidak pernah sakit selama menjadi gubernur selama 5 tahun.
15. Selalu puasa Senin-Kemis.
16. Selalu sholat dhuha.
17. Sholat berjamaah Magrig dan Subuh dengan keluarga.
18. Tiap hari berkomunikasi dengan 10 orang anak.
19. Setiap subuh baca zikir.
20. Hobi trabas, kunjungi masyarakat terpencil.
21. Pencipta lagu religi.
22. Penyanyi.
23. Musisi Drumer.
24. Penulis artikel di media.
25. Pernah menjadi anggota DPR RI 3 kali periode.
26. I'tikaf dengan keluarga di akhir Ramadhan.
27. Penceramah tak mau dibayar.
28. Sebagai ustad panggilan.
29. Rutin 4 tahun memberikan wirid bagi PNS Pemprov Sumbar.
30. Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
31. Aktivis Dakwah Kampus.
32. Rencana melanjutkan kuliah di ITB, tetapi diterima di UI.
33. Memiliki istri yang tangguh.
34. Sukses mendirikan lembaga pendidikan Adzkia.
35. Pedagang dan guru semenjak mahasiswa.
36. Sebagai profesor dengan puluhan artikel.
37. Karate sabuk hitam.
38. Selama menjadi gubernur tidak pernah mengambil cuti.
39. Lebih dari 200 penghargaan yang diterimanya.
40. Naik pesawat kelas ekonomi.
41. Bergelantungan di Bis.
42. Anak-anak dan istri dengan mobil pribadi.
43. Baru dapat mobil dinas baru setelah 4 tahun menjabat gubernur.
44. Mendahulukan membangun rumah rakyat dan kantor dinas yang terkena gempa, dibandingkan kantor gubernur.
45. Senang blusukan tanpa diliput media.
46. Mencintai keluarga.
47. Memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
48. Sering bawa oleh-oleh untuk keluarga.
49. Ajak makan malam keluarga.
50. Juara umum di SMA Negeri 3 Padang.
51. Khatib Jum'at.
52. Sering menjadi narasumber pada seminar.
53. Punya group band.
54. Anak-anaknya disekolahkan di sekolah Islam/pesantren.
55. Tanpa protokoler.
56. Hemat dan efisien.
57. Sederhana, apa adanya.
58. Tidak pemarah.
59. Tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan.
60. Tidak pacaruik.
61. Pemaaf.
62. Punya 3 mantu dan 3 cucu.
63. Menangis tentang amanah.
64. Disiplin dan tepat waktu.
65. Pengusaha dan konsultan.
66. Berkendaraan Bis lebih 86 kali, PP Padang-Jakarta.
67. Tidur di mesjid.
68. Mobil patwal yang ngebut.
69. Ajudan, Sespri, dan Sopir aplusan.
70. Ditawari jabatan menteri oleh SBY, tetapi menolak.
71. Menolak jadi Dutas Besar, memilih jadi gubernur.
72. Memenuhi undangan masyarakat selagi ada waktu.
73. Kuliah S3 di Malaysia.
74. Tampil di pentas international di usia muda.
75. Menjadi Ketua Komisi di DPR RI.
76. Rapat malam hari.
77. Kerja hingga larut malam.
78. Surat tidak lewat malam.
79. Selama 5 tahun, hanya 2 eselon yang dinonjobkan.
80. Rutin umrah.
81. Belikan pulsa anak.
82. Kirim uang belanja anak.
83. Selain dengan ibu, anak dekat dengan ayah.
84. Banyak kenalan pejabat dan masyarakat.
85. Olahragawan.
86. Akademisi.
87. Mengantar anak ke sekolah.
88. Modal semangat, Adzkia sukses.
89. Melawan fitnah dengan senyum.
90. Tidak pernah terlihat lelah.
91. Sehari bisa 15 kegiatan.
92. Sabtu Minggu tetap bekerja.
93. Selalu semangat dan optimis.
94. Tidak ada masalah kecuali ada solusi.
95. Bawa mobil sendiri.
96. Makan ditepi jalan.
97. Hobi membaca.
98. Sayangi orang tua.
99. Selalu mendo'akan almarhumah ibunya.
100. Jarang pakai benggo dan atribut sebagai gubernur.
101. Menjadi murabbi/guru.
102. Tidak pendendam.
103. Selalu menjaga silaturahmi.
104. Merawat orang tua.
105. Bantu istri urus rumah.
106. Tiap hari komunikasi dengan anak via WA, BB, dan SMS.
107. Hanya undangan vua SMS, gubernur hadir.
108. Suka gulai cubadak.
109. Suka berdiskusi.
110. Dermawan.
111. Menjadi konselor di bimbingan belajar.
112. Pernah mengajar kursus.
113. Raih gelar PhD dengan IPK cumlaude.
114. Walau pun sibuk tetap mengetik artikel melalui handphone.
115.  Rutin sholat dhuha dan tahajud.

Itulah poin-poin tentang sosok Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa. Poin-poin berdasarkan amatan penulis, anak, istri, orang tua, adik-adik, teman, mantan anak buah selama menjadi gubernur, tokoh masyarakat, kader partai, dan masyarakat yang pernah bertegur sapa dengannya. Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Amin.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua PK KNPI Kuranji

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »