SELAMA lima tahun menjadi Gubernur Sumatera Barat, hampir empat tahun lamanya Irwan Prayitno memberikan siraman rohani bagi Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Bagi Irwan Prayitno, sudah menjadi kewajibannya untuk selalu memberikan pemahaman beragama yang benar kepada ASN Pemprov Sumatera Barat. Sebab, Ia merupakan pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah swt di akhirat nanti terhadap apa yang dipimpinnya.
Karena itu selain sebagai gubernur, Ia juga sering didaulat menjadi dai yang mampu memberikan siraman rohani yang menyejukkan, baik di mesjid atau mushalla, di majlis taklim, melalui TV atau radio. Dalam berbagai kesempatan kunjungan ke daerah beliau sering didaulat menjadi khatib Jumat atau sebagai pembicara pada tablik akbar. Juga sudah tak terhitung jumlahnya beliau didaulat untuk memberikan nasihat perkawinan. Dan memang dalam Islam, salah satu tugas pemimpin adalah membina akhlak rakyatnya sehingga mereka memahami ajaran agamanya dengan baik.
Karena itu selain sebagai gubernur, Ia juga sering didaulat menjadi dai yang mampu memberikan siraman rohani yang menyejukkan, baik di mesjid atau mushalla, di majlis taklim, melalui TV atau radio. Dalam berbagai kesempatan kunjungan ke daerah beliau sering didaulat menjadi khatib Jumat atau sebagai pembicara pada tablik akbar. Juga sudah tak terhitung jumlahnya beliau didaulat untuk memberikan nasihat perkawinan. Dan memang dalam Islam, salah satu tugas pemimpin adalah membina akhlak rakyatnya sehingga mereka memahami ajaran agamanya dengan baik.
Rasulullah saw., bersabda, “Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah Bahwa kalian adalah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari - Muslim).
Sebagaimana diungkapkan berkali-kali oleh Irwan Prayitno sendiri, amanah jabatan dan kepemimpinan itu sangat berat. Jika salah-salah dalam menunaikan amanat tersebut, maka tantangannya adalah azab Allah swt dan balambin masuk neraka. Pemimpin yang khianat, jangankan akan masuk surga, mendapat bau surga pun tidak.
Dipundak pemimpin terletak tanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya. Amanah kepemimpinan dalam Islam tidak hanya menjadi rusan manusia dengan manusia, tetapi pertanggungjawabannya kepada Allah swt. Pemimpin yang amanah menurut Islam adalah pemimpin yang jika diteguhkan kedudukannya, maka mereka akan menegakkan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf, dan mencegah perbuatan mungkar.
“(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-Hajj ayat 41).
Menyadari beratnya tugas sebagai seorang pemimpin, Irwan Prayitno selalu mengingatkan dirinya sendiri, dan anak buahnya akan pentingnya menjaga amanah kepemimpinan itu. Irwan Prayitno selalu mengulang-ulang kaji soal kehidupan akhirat dalam setiap penyampaian nasehat dan ceramahnya dengan harapan agar pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Sumatera Barat memahami dengan benar konsekuensi amanah yang diembannya, tak hanya dipertanggungjawabkan kepada negara, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan kepada Allah swt kelak di akhirat.
Tak hanya mengingatkan pejabat dan ASN, Irwan Prayitno pun tak henti-hentinya mengingatkan rakyatnya tentang kehidupan akhirat ini. Bahkan, setelah berhenti menjadi gubernur pun, Irwan Prayitno tetap memberikan nasehat tentang akhirat kepada umat, sebagaimana rutin dia lakukan sebelum menjadi gubernur.
Misalnya saja ketika memberikan ceramah tabligh akbar di Mesjid Ikhlas Pilakut Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji, Kamis malam (17/9/2015). Dihadapan jamaah dan tokoh masyarakat yang hadir, seperti Ketua Karang Taruna Ikhlas Setia Kecamatan Kuranji, Fadhli, Ia kembali mengingatkan untuk berpegang tegus kepada tali agama Allah swt. Irwan Prayitno pun mengutip surah Ali Imran ayat 103:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang Neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
Dihadapan jamaah, Irwan Prayitno mengingatkan betapa pentingnya berpegang teguh kepada tali Allah ini, yaitu berpegang kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Jika umat mempedomani kedua pusaka Nabi Muhammad saw ini, alamat badan akan selamat hidup di dunia dan diakhirat. Untuk itu, Irwan Prayitno mengajak umat untuk rajin beribadah, berbuat baik kepada sesama manusia, berprasangka baik kepada Allah swt, berbuat baik kepada orang tua, masyarakat dan lingkungannya.
Nasehat Irwan Prayitno tentang kehidupan akhirat ini tentu memiliki makna yang dalam. Sebagai seorang da'i dan pemimpin, apa yang dia sampaikan merupakan aplikasi dari perintah Allah swt untuk selalu mengingatkan umat tentang kebaikan.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Amin.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »