 |
| Afrizal bersama pimpinan Komisi IV DPRD Padang Surya Jufri Bitel dan Iswandi Muchtar. |
BentengSumbar.com --- Wakil Pedagang Pantai Padang, Afrizal meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar jangan menakut-nakuti Pedagang Pantai Padang. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan antara Pedagang Pantai Padang dengan Pemerintah Kota Padang yang difasilitasi DPRD Kota Padang, Rabu (24/2/2016).
"Saya minta, Satpol PP jangan menakut-nakuti Pedagang Pantai Padang. Pada prinsipnya, pedagang mendukung pembenahan yang dilakukan Pemko Padang di kawasan Pantai Padang. Namun tentunya jangan sampai mengabaikan nasib pedagang," ungkap mantan anggota DPD RI ini.
Ia mengatakan, pedagang hanya minta penjelasan atas nasib mereka, terutama lokasi berjualan, waktu berjualan, pungutan yang dbebankan, dan spesifikasi gerobak yang akan mereka terima. Tentu harus ada kejelasan dari Pemerintah Kota Padang, kapan gerobak itu diterima pedagang.
"Kami dengar gerobak itu akan ditenderkan. Kalau begitu memakan waktu sekitar dua bulan, lantas nasib pedagang bagaimana? Belum lagi spesifikasi gerobak yang dikeluhkan pedagang, yang hanya 1 meter. Waktu berdagang yang hanya dibolehkan pada sore hari, siapa yang akan beli dagangan mereka. Penjual lontong berjualan di pagi hari, karena pembelinya pada pagi hari, kalau sore, siapa yang beli," cakap Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang ini.
"Pada umumnya pengunjung datang ke Pantai Padang adalah sore hari, makanya kita atur jam berjualan sore hari. Pedagang lontong itu kasuistik sifatnya," cakap Nasir Achmad lagi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Nasir Achmad mengatakan, waktu berjualan ditetapkan sore hari karena wisatawan berkunjung ke Pantai Padang baru pada sore harinya. Pada prinsipnya, pembenahan yang dilakukan tidak akan merugikan masyarakat, dan itu sudah ditegaskan Walikota Padang H Mahyeldi Anshrullah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi mengatakan, spesifikasi gerobak tersebut sudah jelas. Satu meter itu hanya jika didorong, namun jika dikembangkan akan menjadi dua meter. Jadi tujuannya juga untuk kemudahan bagi pedagang. (by)
"Saya minta, Satpol PP jangan menakut-nakuti Pedagang Pantai Padang. Pada prinsipnya, pedagang mendukung pembenahan yang dilakukan Pemko Padang di kawasan Pantai Padang. Namun tentunya jangan sampai mengabaikan nasib pedagang," ungkap mantan anggota DPD RI ini.
Ia mengatakan, pedagang hanya minta penjelasan atas nasib mereka, terutama lokasi berjualan, waktu berjualan, pungutan yang dbebankan, dan spesifikasi gerobak yang akan mereka terima. Tentu harus ada kejelasan dari Pemerintah Kota Padang, kapan gerobak itu diterima pedagang.
"Kami dengar gerobak itu akan ditenderkan. Kalau begitu memakan waktu sekitar dua bulan, lantas nasib pedagang bagaimana? Belum lagi spesifikasi gerobak yang dikeluhkan pedagang, yang hanya 1 meter. Waktu berdagang yang hanya dibolehkan pada sore hari, siapa yang akan beli dagangan mereka. Penjual lontong berjualan di pagi hari, karena pembelinya pada pagi hari, kalau sore, siapa yang beli," cakap Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang ini.
"Pada umumnya pengunjung datang ke Pantai Padang adalah sore hari, makanya kita atur jam berjualan sore hari. Pedagang lontong itu kasuistik sifatnya," cakap Nasir Achmad lagi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Padang Nasir Achmad mengatakan, waktu berjualan ditetapkan sore hari karena wisatawan berkunjung ke Pantai Padang baru pada sore harinya. Pada prinsipnya, pembenahan yang dilakukan tidak akan merugikan masyarakat, dan itu sudah ditegaskan Walikota Padang H Mahyeldi Anshrullah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi mengatakan, spesifikasi gerobak tersebut sudah jelas. Satu meter itu hanya jika didorong, namun jika dikembangkan akan menjadi dua meter. Jadi tujuannya juga untuk kemudahan bagi pedagang. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
