Pecat Fahri Hamzah, PKS Terancam Diboikot di Papua?

Pecat Fahri Hamzah, PKS Terancam Diboikot di Papua?
Fahri Hamzah Bersama Konstituennya.
Fotdok: Laman Facebook "Kami Bersama Fahri Hamzah" 
BENTENGSUMBAR.COM - Jagat perpolitikan Indonesia geger dengan pemecatan Fahri Hamzah oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak tanggung-tanggung, Fahri Hamzah dipecat dari semua jenjang keanggotaan PKS. Padahal, seantero negeri orang tahu, kalau Fahri Hamzah merupakan salah satu orang yang membidani lahirnya Partai Keadilan (PK) yang saat ini berganti nama menjadi PKS.

Seiring bergulirnya Reformasi pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang, dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998-1999. Ia ikut serta mengorganisir gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya Soeharto, ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.

KAMMI muncul sebagai salah satu organisasi yang paling vokal menyuarakan tuntutan reformasi melawan Soeharto, dipimpin oleh Fahri Hamzah. Sejurus setelah mundurnya Soeharto pada 21 Mei 1998, para tokoh KAMMI telah mempertimbangkan berdirinya sebuah partai Islam. Partai tersebut kemudian diberi nama Partai Keadilan (disingkat PK). Kendati tokoh elit KAMMI memiliki kontribusi dalam pembentukan PK, KAMMI dan PK secara tegas menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan formal.

Kini, semuanya hanya tinggal kenangan bagi Fahri Hamzah. Majelis Tahkim PKS telah mengambil keputusan memecat Fahri Hamzah dari semua jenjang keanggotaan partai. Surat keputusan Majelis Tahkim bernomor: 02/PUT/MT-PKS/2016 menyatakan menerima rekomendasi BPDO yaitu memberhentikan Fahri Hamzah dari semua jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera.

Presiden PKS Sohibul Iman menjelaskan, keputusan itu diambil berdasarkan pada sidang ketiga Majelis Tahkim tanggal 11 Maret 2016, setelah menimbang dan memperhatikan berbagai hal terkait dengan rekomendasi BPDO atas perkara Teradu dan penyikapan Teradu Fahri Hamzah. Pada tanggal 20 Maret 2016, Majelis Tahkim menyampaikan putusannya kepada DPTP PKS untuk ditindaklanjuti sebagaimana diatur dalam AD/ART PKS. Selanjutnya, pada tanggal 23 Maret 2016, DPTP melimpahkan kepada DPP PKS untuk menindaklanjuti sebagaimana diatur dalam AD/ART PKS.

Pemecatan Fahri Hamzah tak hanya membuat internal PKS bingung, geram, kesal serta menimbulkan pro dan kontra. Pemecatan tersebut juga mendapat reaksi dari masyarakat Papua. Sebagaimana diberitakan poskotanews.com, Kamis, 7 April 2016, pemecatan Fahri Hamzah membikin masyarakat Papua kecewa berat. Sebab, Fahri dinilai sebagai tokoh yang peduli dan kerap memperjuangkan hak masyarakat Papua dan Indonesia bagian Timur.

Menurut Ketua Adat Papua Yan Piet Yaranggang, pemecatan Fahri merupakan kemunduran demokrasi Indonesia. Pasalnya, Fahri Hamzah dikenal dekat dengan masyarakat Papua. Fahri adalah tokoh yang memperjuangkan demokrasi di Papua, di saat pejabat lain tidak mau datang ke sana karena takut, tapi Fahri datang untuk berjumpa dengan masyarakat Papua.

Yan Piet Yaranggang dan masyarakat Papua sangat mendambakan kehidupan demokrasi. Ia mengaku baru bisa merasakan hal itu setelah Wakil DPR RI itu datang menyambangi tanah kelahiran mereka. Akibat pemecatan Fahri, Yan tak menjamin kebebasan di Papua akan terus ada. Ia takut para penguasa datang dan kembali merampas hak-haknya sebagai warga negara.

Sementara itu, laman facebok "Kami Bersama Fahri Hamzah" dalam postingannya, Kamis, 7 April 2016 menulis, tersiar kabar Dewan Adat Papua akan memboikot PKS eksis di tanah Papua, sebagai respon solidaritas untuk Fahri Hamzah, dan sebagai protes kepada partai yang telah memecatnya.

"Abang Fahri Hamzah ini cuma orang pesisir biasa di kampung Utan tanah Sumbawa. Belajar lantang dan jujur dari keluarga dan pengalaman di jalanan saat memimpin pergerakan mahasiswa. Kalau ke Papua sambutan masyarakat luar biasa, seperti mereka jumpa sahabat, abang bahkan pemimpin perjuangan. Sekarang kita dapat kabar, Dewan Adat Papua akan memboikot PKS eksis di tanah Papua, sebagai respon solidaritas untuk abangda mereka Fahri Hamzah, dan sebagai protes kepada partai yang telah memecatnya. Sedih kita mendengarnya," tulis laman facebok tersebut. (buya)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »