![]() |
Peninjauan Sapi. |
BENTENGSUMBAR.COM - Gubernur Provinsi Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, PSi, MSc, Datuk Rajo Bandaro Basa melaunching Triaga Model, bertempat di Lapangan Sari Bulan, Sawah Padang, Kota Payakumbuh, Selasa, 17 Mei 2016. Tri Arga Model ini merupakan optimalisasi petani peternak sapi dengan bantuan modal sapi dan pemeliharaan tanpa agunan dan sistem bagi hasil bergulir, asuransi ternak dan distribusi pasca panen.
Gubernur Irwan mengatakan, Pemprov Sumbar menetapkan lima daerah Kabupaten dan Kota untuk dijadikan sebagai sentra penggemukan sapi potong Tahun 2016 ini. Kelima daerah itu terdiri dari Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh. Program Model Klaster Triarga ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani ternak sapi potong di Sumatera Barat
Menurut Irwan, untuk kelancaran upaya tersebut, Pemprov berkolaborasi dengan pihak Perbankan dan Asuransi, seperti PT. Bank Nagari, PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) dan PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumbar. Diantara tiga lembaga tersebut, PT. Bank Nagari sudah menyatakan kesiapannya untuk menyediakan dana sebesar Rp.100 Miliar. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada para peternak sapi dengan sistem pinjaman (kredit) tanpa agunan. Keuntungan yang diperoleh nantinya juga menggunakan sistem bagi hasil, 70 persen untuk peternak dan 30 persen untuk pemodal (pemberi kredit).
Diharapkan dengan program ini, jelas Irwan lagi, pendapatan para petani peternak sapi akan meningkat antara Rp. 3 juta - Rp. 4 juta perbulan. Jadi, peternak jangan cemas untuk berinvestasi jadi peternak sapi potong, karena program ini melindungi Peternak dari resiko kerugian.
Ia mengatakan, untuk kelancaran dan kesuksesan program ternak sapi potong ini, juga sudah diiapkan 12 unit rumah potong hewan (RPH) bersertifikat halal di Sumatera Barat. RPH yang berlokasi di beberapa daerah ini, siap menampung ternak sapi para petani yang akan dipotong. Dan Mobil Pengangkut Daging dari Dirjen Peternakan siap membantu jemput bola distribusi daging, bagi peternak yang mengalami kendala distribusi penjualan.
"Kami menyadari kesejahteraan berbentuk fisik adalah meningkatnya pendapatan petani, yang menjadikannya sejahtera dalam memenuhi kebutuhan hidup dan anak anak bersekolah cukup baik. Saat ini jumlah produktifitas peternakan di Sumbar baru 800 ribu ekor, sementara potensi Sumbar seharusnya bisa mencapai 2 juta ekor, karena itu kesempatan untuk memajukan peternakan sangat baik, dimana pakan tersedia juga banyak," ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan ini Bupati 50 Kota, Walikota Payakumbuh, Kadis peternakan, Kadis Pertanian, Kadis Koperasi UKM, Bank Nagari, Bank BRI, Asuransi Jasindo, dan Ketua Kelompok Koperasi Sehati Mandiri. (by/rel)
Gubernur Irwan mengatakan, Pemprov Sumbar menetapkan lima daerah Kabupaten dan Kota untuk dijadikan sebagai sentra penggemukan sapi potong Tahun 2016 ini. Kelima daerah itu terdiri dari Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh. Program Model Klaster Triarga ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani ternak sapi potong di Sumatera Barat
Menurut Irwan, untuk kelancaran upaya tersebut, Pemprov berkolaborasi dengan pihak Perbankan dan Asuransi, seperti PT. Bank Nagari, PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) dan PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumbar. Diantara tiga lembaga tersebut, PT. Bank Nagari sudah menyatakan kesiapannya untuk menyediakan dana sebesar Rp.100 Miliar. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada para peternak sapi dengan sistem pinjaman (kredit) tanpa agunan. Keuntungan yang diperoleh nantinya juga menggunakan sistem bagi hasil, 70 persen untuk peternak dan 30 persen untuk pemodal (pemberi kredit).
Diharapkan dengan program ini, jelas Irwan lagi, pendapatan para petani peternak sapi akan meningkat antara Rp. 3 juta - Rp. 4 juta perbulan. Jadi, peternak jangan cemas untuk berinvestasi jadi peternak sapi potong, karena program ini melindungi Peternak dari resiko kerugian.
Ia mengatakan, untuk kelancaran dan kesuksesan program ternak sapi potong ini, juga sudah diiapkan 12 unit rumah potong hewan (RPH) bersertifikat halal di Sumatera Barat. RPH yang berlokasi di beberapa daerah ini, siap menampung ternak sapi para petani yang akan dipotong. Dan Mobil Pengangkut Daging dari Dirjen Peternakan siap membantu jemput bola distribusi daging, bagi peternak yang mengalami kendala distribusi penjualan.
"Kami menyadari kesejahteraan berbentuk fisik adalah meningkatnya pendapatan petani, yang menjadikannya sejahtera dalam memenuhi kebutuhan hidup dan anak anak bersekolah cukup baik. Saat ini jumlah produktifitas peternakan di Sumbar baru 800 ribu ekor, sementara potensi Sumbar seharusnya bisa mencapai 2 juta ekor, karena itu kesempatan untuk memajukan peternakan sangat baik, dimana pakan tersedia juga banyak," ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan ini Bupati 50 Kota, Walikota Payakumbuh, Kadis peternakan, Kadis Pertanian, Kadis Koperasi UKM, Bank Nagari, Bank BRI, Asuransi Jasindo, dan Ketua Kelompok Koperasi Sehati Mandiri. (by/rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »