Ketika Pelayan Minimarket Itu Berteriak

Ketika Pelayan Minimarket Itu Berteriak
Oleh: Zamri Yahya, SHI. 
"BANG...bang...bang...tunggu sebentar...!!!" teriak seorang cewek cantik dari dalam minimarket.

Aku pun membuka kaca mobil. Perasaan ku mulai tak enak. Apakah aku lupa membayar belanja ku tadi. Ah, ntar aku dituduh pencoleng pula.

Namun aku yakin sudah bayar tadi. Buktinya, ada uang kembaliannya. Tadi aku kasih uang kertas Rp100 ribu dan dikembalikan kasir Rp72.500,-. Fruit tea yang ku beli pun, sudah pula ku teguk kenikmatannya.

Atau mungkin cewek cantik itu...? Ah, mana mungkin dia jatuh hati pada ku. Walau aku menjadi pelanggan tetap di minimarketnya, tapi tak mungkin lah dia jatuh hati pada ku. Tampang ku pas-pasan. Dia cantik bak Mulan Jamela.

"Tunggu bang, tunggu," teriaknya. Ia pun tersenyum manis, membuat hati ku berdebar.

Alamak jang, manis kali senyumnya. Bikin mata ku sejuk memandang kecantikannya. Sempurna, senyumnya itu, bikin ndak nahan. Lesung pipit, duh, susah bayangin kecantikannya.

"Bang...bang...bang," katanya. Namun aku masih saja termangu melihat kecantikannya. Setalah nada suaranya agak tinggi sedikit, baru aku tersadar. "Apa dek?" tanya ku.

"Rokok yang abang beli tadi ketinggalan," sahutnya sembari menyodorkan rokok itu pada ku.

Oh, rupanya, pas bayar ke kasir tadi, aku lupa mengambil rokok MLD yang ku beli. Sambil menegak Fruit tea yang ku beli karena kehausan, usai membayar belanjaan ke kasir, aku langsung ke luar minimarket dan naik ke mobil.

"Terimakasih dek," ujar ku.

"Ya bang, lain kali jangan lupa bawa belanjaanya," tukuknya.

"Maklum dek, karena faktor umur, abang udah mulai pelupa," timpal ku.

Ia pun tersenyum mendengar jawab ku, sembari berlalu, masuk lagi ke tempatnya bekerja. Dalam hati ku berkata, "Seandainya saja..." Astagfirullah, hampir saja aku lupa kalau punya bini di rumah.

Padang, 16 Mei 2016

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »