BENTENGSUMBAR.COM - Sumatera Barat kembali dilanda banjir. Kali ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dikepung banjir. Hujan yang mengguyur daerah itu sepanjang Kamis, 2 Maret 2017 hingga Jumat, 3 Maret 2017 pagi menjadi penyebab banjir tersebut.
Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melalui akun facebooknya mengatakan, dirinya sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menangani bencana banjir itu secepatnta. Keselamatan warga harus jadi prioritas, terutama balita, anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil.
"Terimakasih. Saya sudah perintahkan BPBD dan OPD terkait, agar menangani bencana ini secepatnya. Pastikan keselamatan masyarakat kita. Terutama balita, anak-anak, lansia, penyandang disabilitas dan ibu hamil. Segera dirikan posko kedaruratan dan siapkan kebutuhan logistik," ungkapnya.
Dia mengaku sudah meminta bantuan kepada PT PLN, terutama pengelola PLTA Koto Panjang agar dapat membuka pintu waduk secara perlahan-lahan. Tujuannya untuk mengatisipasi meluarnya banjir di Pangkalan yang dapat menutup akses jalan ke Sumbar-Riau.
"Kepada kawan kawan yang sudah turun ke lapangan, saya minta terus berkoordinasi dengan tim Kepolisian, TNI, serta Forum Tiga Pilar lainnya. Saat ini, saya dalam perjalanan dari Sarilamak, Harau menuju Pangkalan. Kondisi terakhir, di ruas jalan Hulu Aia, tepatnya di Kilometer 17 Sumbar-Riau juga terjadi longsor dan menimbun badan jalan. Semoga teratasi secepatnya," jelasnya.
Ia pun berpesan kepada pengguna jalan Sumbar-Riau untuk tetap tenang dan menangguhkan dulu perjalanan yang melewati jalur Limapuluh Kota sampai debit air surut kembali.
"Kepada pengguna jalan Sumbar-Riau, saya menghimbau, untuk tetap tenang dan menangguhkan dulu perjalanan yang melewati jalur Limapuluh Kota sampai debit air surut kembali. Semoga Allah SWT melindungi kita bersama. Terlebih masyarakat kami yang ditimpa bencana. Aamiin," harapnya. (Andi)
Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melalui akun facebooknya mengatakan, dirinya sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menangani bencana banjir itu secepatnta. Keselamatan warga harus jadi prioritas, terutama balita, anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil.
"Terimakasih. Saya sudah perintahkan BPBD dan OPD terkait, agar menangani bencana ini secepatnya. Pastikan keselamatan masyarakat kita. Terutama balita, anak-anak, lansia, penyandang disabilitas dan ibu hamil. Segera dirikan posko kedaruratan dan siapkan kebutuhan logistik," ungkapnya.
Dia mengaku sudah meminta bantuan kepada PT PLN, terutama pengelola PLTA Koto Panjang agar dapat membuka pintu waduk secara perlahan-lahan. Tujuannya untuk mengatisipasi meluarnya banjir di Pangkalan yang dapat menutup akses jalan ke Sumbar-Riau.
"Kepada kawan kawan yang sudah turun ke lapangan, saya minta terus berkoordinasi dengan tim Kepolisian, TNI, serta Forum Tiga Pilar lainnya. Saat ini, saya dalam perjalanan dari Sarilamak, Harau menuju Pangkalan. Kondisi terakhir, di ruas jalan Hulu Aia, tepatnya di Kilometer 17 Sumbar-Riau juga terjadi longsor dan menimbun badan jalan. Semoga teratasi secepatnya," jelasnya.
Ia pun berpesan kepada pengguna jalan Sumbar-Riau untuk tetap tenang dan menangguhkan dulu perjalanan yang melewati jalur Limapuluh Kota sampai debit air surut kembali.
"Kepada pengguna jalan Sumbar-Riau, saya menghimbau, untuk tetap tenang dan menangguhkan dulu perjalanan yang melewati jalur Limapuluh Kota sampai debit air surut kembali. Semoga Allah SWT melindungi kita bersama. Terlebih masyarakat kami yang ditimpa bencana. Aamiin," harapnya. (Andi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
