JPPR Nilai Tamasya Al Maidah Bakal Ciptakan Ketidaknyamanan Pemilih Saat Pencoblosan

JPPR Nilai Tamasya Al Maidah Bakal Ciptakan Ketidaknyamanan Pemilih Saat Pencoblosan
BENTENGSUMBAR.COM - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai gerakan Tamasya Al Maidah dan sejenisnya bisa menciptakan ketidaknyamanan pemilih saat pencoblosan. Pasalnya, gerakan ini mendatangkan massa dalam jumlah besar di setiap TPS saat pemungutan dan penghitungan suara Pilgub DKI Jakarta Putaran II.

"Sama juga dengan gerakan-gerakan sejenis lainnya, Tamasya Al Maidah dengan jumlah yang banyak akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam memilih. Ini adalah pola menjaga pemungutan dan penghitungan secara tidak tepat," ujar Masykurudin di Jakarta, Jumat, 14 April 2017.

Masykurudin mengatakan jika tujuannya untuk menciptakan pemilihan yang kredibel, sebaiknya bergabung dengan lembaga yang sudah terdaftar di KPU DKI Jakarta seperti misalnya JPPR. Pasalnya, lembaga-lembaga yang sudah terdaftar tersebut jelas mempunyai hak dan kewajiban.

"Jika melaksanakan kepastian pemungutan suara tetapi tidak memilih akreditasi apa pun, akan menimbulkan potensi ketidaknyamanan pemilih," tandas dia.

Lebih lanjut, Masykurudin mengatakan, tidak dapat dimungkiri bahwa ini adalah gerakan partisipasi politik terkait Pilgub Jakarta. Pilihan waktu bertamasya dan lokasi yang dituju, kata dia adalah bukti di mana gerakan ini jelas ditujukan untuk kepentingan politik.

"Faktor politik untuk menjaga pemilihan lebih terlihat daripada aspek keagamaan dari kegiatan tamasya Al Maidah ini," ungkap dia.

Dia juga meminta pihak keamanan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta Putaran II. Pihak keamanan, kata dia harus mengimbau semua pihak menjaga berlangsung pemungutan secara damai, aman dan tertib dan menindak tegas yang melanggarnya.

"Kami juga mengimbau agar pemilih DKI Jakarta tidak terpengaruh dari ancaman apa pun, pilih sesuai hati nurani dan menolak segala macam tawaran politik uang," pungkas dia.

Sebagaimana diketahui, Gerakan Tamsyah Al Maidah yang sebelumnya sempat dinyatakan batal, bakal tetap digelarkan pada saat pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta Puturan II, 19 April 2017. Gerakan Tamasya ini akan diikuti oleh 1,3 juta orang untuk mengawal 13.023 TPS di Jakarta.

Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo, menyebut setiap tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta akan dikawal minimal 100 orang peserta dengan tujuan melakukan pengawalan agar tidak terjadi kecurangan. Mereka juga tidak akan melakukan intimidasi dan memengaruhi pilihan pemilih.

"Insya Allah 1,3 juta (orang) akan datang, mungkin bisa lebih. Kita ingin melihat-lihat, jadi tidak perlu merasa khawatir. Masa melihat-lihat tidak boleh? Kita silaturahmi masa tidak boleh, jadi tidak usah dikhwatirkan," ujar Zambo Kepada wartawan usai konfrensi pers di Masjid Al Ittihad, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2017.

Ustaz Zambo menjelaskan setiap 100 orang yang ikut mengawal TPS sebagiannya adalah warga Jakarta, yang mengawal TPS-nya sendiri. Warga Jakarta yang ikut mengawal TPSnya itu akan disebut sebagai Anshor, dan yang datang akan disebut sebagai Muhadjirin, yang akan disambut oleh Anshor.

Peserta Tamasya Al Maidah adalah orang-orang yang sudah terdaftar melalui berbagai macam fasilitas yang disediakan panitia, termasuk melalui aplikasi bernama Tamasya Al Maidah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyusup.

"Yang datang nanti orang-orangnya kenal, kalau ada yang tidak kenal, itu penyusup. Mereka juga akan menggunakan tanda pengenal," tandas dia. (mln/bs)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »