Tuding Djan dan Romi Gagal Jadi Imam, Massa PPP Yogya Kecewa Partainya Dukung Ahok

Tuding Djan dan Romi Gagal Jadi Imam, Massa PPP Yogya Kecewa Partainya Dukung Ahok
BENTENGSUMBAR.COM - Struktur pengurus DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama ribuan laskar sayap partai berlambang kakbah turun ke jalan. 

Mereka mengelar takbligh akbar dan pernyataan sikap atas konflik di internal partai yang tidak kunjung usai. Sepanjang Jalan Pangurakan, sisi selatan Titik Nol Yogyakarta hingga Alun-Alun Utara sebagai tempat massa berkumpul.

Petugas kepolisian setempat menutup akses jalan itu karena ribuan orang memenuhi jalan. Ketua DPW PPP DIY Sukri Fadholi secara lantang tidak memihak salah satu kubu, baik dari Djan Faridz maupun Romahurmuzy. 

Bahkan, Sukri menegaskan kedua pemimpin PPP tersebut harus dihentikan dari pengurus partai yang notabene memiliki garis keislaman. 

"Kedua pemimpin harus dihentikan. Kita ingin mengelar muktamar luar biasa dengan menganti kedua pemimpin syah secara konstitusi dan undang-undang," kata Sukri, Jum'at, 7 April 2017.

Sukri mengaku sedang mengupayakan agar digelar muktamar tersebut. Salah satunya, meminta dukunganseluruh DPW-DPW se Indonesia dan meminta Mahkamah Partai segera menggelar muktamar untuk mengakhiri konflik. 

Yogyakarta, kata dia, siap menjadi tuan rumah jika muktamar luar biasa itu digelar. Dia berharap ada perubahan menyeluruh dalam struktur partai agar kembali ke arah kebijakan partai. 

Kecewa Dukung Ahok

Keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Muhammad Romahurmuzy (Romy) dan Djan Faridz yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dinilai mengecewakan. 

Pernyataan tersebut disampaikan pengurus dan kader DPW PPP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

"Sangat mengecewakan," kata Ketua DPW PPP DIY, Sukri Fadholi saat acara takbligh akbar dan pernyataan sikap bersama ribuan laskar dan simpatisan PPP di Jalan Pangurakan, Yogyakarta, Jumat, 7 April 2017.

Sukri menegaskan DPP PPP merupakan partai Islami. "Dengan mendukung Ahok, itu berarti sudah melukai garis partai Islami," ucapnya.

Menurut dia, kekecewaan DPW PPP DIY terhadap PPP di tingkat pusat sudah memuncak. Selain karena dualisme kepemimpinan, PPP DIY kecewa karena PPP mendukung Ahok pada Pilgub DKI Jakarta. 

Untuk itu, struktur DPW PPP DIY ingin mengakiri konflik dengan mengelar muktamar luar biasa dengan tidak mengakui pimpinan PPP, baik Romy maupun Djan Faridz yang dinilai gagal memimpin partai. 

Gagal Jadi Imam

Sebelumnya, Laskar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-DIY menyatakan sikap dualisme kepemimpinan PPP kubu Djan Faridz maupun Muhammad Romahurmuziy harus segera diakhiri. Mereka secara resmi meminta kepada Mahkamah Partai untuk memecat keduanya yang dianggap sudah gagal menjadi imam.

Sekitar 209 pimpinan Laskar PPP se-DIY yang mendeklarasikan Gerakan Revolusi PPP ini mendesak menggelar muktamar luar biasa untuk mencari pemimpin baru. Mereka menilai, Djan dan Romi sudah merusak jalinan persaudaraan di PPP. 

Kesepakatan itu datang dari laskar di akar rumput yang telah melakukan pertemuan pada Minggu 2 April 2017 malam. Sebelumnya, PPP DIY dikenal sebagai pendukung setia Djan Faridz.

Penasihat Laskar PPP se-DIY Muhammad Yazid mengatakan, sebanyak 209 laskar merasa gelisah lantaran pemimpin di tingkat pusat tidak lagi amanah. Keduanya dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung kubu Basuki Tjahaja Purnama, yang berseberangan dengan keinginan konstituens PPP. Hal itu dianggap melukai umat Islam dan kepemimpinan pusat tidak lagi sah. 

"Secara syariah imam PPP di pusat baik itu Djan Faridz maupun Romi sudah batal dan harus diganti imam lain," ujarnya dalam keterangan pers di Kantor DPW PPP DIY, Senin, 3 April 2017. 

Laskar PPP se-DIY menggelorakan Revolusi PPP dan bersedia sebagai tuan rumah muktamar luar biasa meski dengan dana bantingan. 

"Mukatar luar biasa itu sesuai aturan AD/ART partai serta siap menjadi tuan rumah muktammar luar biasa jika 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia menyepakati wacana Revolusi PPP yang digulirkan dari DIY," tegasnya.

Sekretaris Komisi D DPRD DIY ini mengungkapkan, untuk menggalang dukungan tersebut, Laskar PPP se-DIY akan bersilaturahmi ke Ketua Dewan Syuro PPP yang juga Pimpinan Ponpes Al-Anwar Rembang, KH Maimun Zubair. 

"Kami akan juga memviralkan gerakan dan DIY sebagai motor penggerak muktamar luar biasa," tegasnya.

Ketua Tim Ad Hoc Gerakan Revolusi PPP Indrayanto meminta laskar PPP di seluruh wilayah Indonesia bersatu mendukung muktammar luar biasa. Langkah tersebut sebagai solusi terbaik untuk menyelamatkan partai dari konflik kepentingan di tingkat pusat. 

"Kami dengan tegas meminta Djan Faridz dan Romi dipecat, lalu diadakan muktammar luar biasa memilih ketua baru yang amanah," tegasnya. 

Menurut Indrayanto, beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur sependapat dengan wacana yang dikeluarkan Laskar PPP DIY. 

"Melalui Pak Syukri Fadholi (Ketua DPW PPP DIY), kami terus komunikasikan dengan DPW di wilayah lain," ujarnya.

Sumber: sindonews

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »