BENTENGSUMBAR.COM - Lagi-lagi, Fron Pembela Islam (FPI) dapat penolakan di daerah. Kali ini, warga Provinsi Kalimantan Barat menolak kedatangan Ketua Umum FPI KH. Ahmad Sobri Lubis beserta rombongannya di bumi Pontianak, Jum'at malam, 5 Mei 2017.
KH. Ahmad Sobri Lubis dan Hidayat Quaiandri Batang Taris mendarat di Bandara Pontianak dengan pesawat Lion Air JT 716, sekira pukul 19.50 WIB. Ia terbang menuju Pontianak usai menghadiri Aksi Simpatik 505, Jum’at, 5 Mei 2017. Namun, hanya 12 menit menginjakan kaki di bumi Pontianak, ia dan rombongan harus terbang kembali dengan pesawat Citilink tujuan Jakarta sekira pukul 20.02 WIB.
Kedatangan Achmad Sobri Lubis, dan Hidayat Quaiandri Batang Taris untuk ke melantik ketua DPC FPI Kubu Raya di komplek Sakura di jalan Adisucipto Pontianak. Dengan pertimbangan keamanan wilayah pihak Polresta Pontianak, Kodim 1207/BS, Brimobda Kalbar dan Kasi Intel Lanud Supadio meminta rombongan untuk kembali pulang ke Jakarta.
Bandara Supadio juga dikerumuni oleh ratusan warga yang tergabung dalam ormas setempat yang sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan bersama menolak FPI.
Masa FPI yang diperkirakan 20 orang yang berada di depan pintu kedatangan, dan akan menjemput rombongan mengetahui pimpinan FPI dipulangkan merasa kecewa dengan kebijakan Kapolresta Pontianak terkait perihal tersebut, sehingga mereka berteriak di luar pintu kedatangan dengan seruan “Allahuakbar” sehingga mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif.
Namun, akhirnya massa dibubarkan paksa oeh pihak keamanan bandara dengan sedikit insident penangkapan kebeberapa orang dari FPI yang diduga provokator, namun dilepas kembali oleh pihak keamanan. Saat ini situasi Bandara Supadio kembali kondusif, namun aparat gabungan TNI dan Polri masih berjaga di luar bandara.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir thetanjungpuratimes.com, sekelompok massa dari salah satu Ormas yang bergerak dari arah Jalan Tanjung Raya yang menuju persimpangan Desa Kapur dihalau oleh aparat kepolisian, sehingga membuat massa pun terhenti, peristiwa ini terjadi pada Jumat, 5 Mei 2017 sore.
Sekelompok massa tersebut berencana untuk menjemput ulama di Bandara Internasional Supadio yang datang dari Jakarta. Perwakilan dari Ormas tersebut melakukan perundingan dengan pihak terkait untuk melanjutkan perjalanan, namun upaya tersebut masih belum membuahkan hasil yang diinginkan.
Akhirnya massa pun bergerak menuju lokasi acara di halaman pergudangan Ruko Sakura Biz jalan Adisucipto.
Polisi dan TNI Berjaga-jaga
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI tampak berjaga-jaga di titik keramaian di Mempawah seperti terlihat di sekitar terminal Mempawah, Jumat, 5 Mei 2017 malam.
Penjagaan petugas kepolisian dan TNI ini erat kaitannya dalam status siaga I menjaga situasi terkait gejolak isu pro dan kontra rencana kedatangan para petinggi Front Pembela Islam (FPI) ke Mempawah untuk mengisi kegiatan tablig akbar Isra Mikraj 1438 H di Masjid Agung Al Falah Mempawah, Sabtu, 6 Mei 2017.
Kapolres Mempawah AKBP Dedi Agustono S.Ik melalui paur humasnya Ipda Imam Widhiatmoko mengatakan saat ini kondisi Mempawah sejauh ini masih kondusif.
"Sementara ini situasinya masih aman,"ujarnya.
Namun dikatakannya kendati demikian, pihaknya masih patroli dengan aparat keamanan yang ada.
"Sesuai arahan kita tetap siaga satu,"ujarnya.
Selain menyiagakan personel dari Polres Mempawah juga di BKO oleh personel Polda Kalbar.
(malin/thetanjungpuratimes/tribunnews)
KH. Ahmad Sobri Lubis dan Hidayat Quaiandri Batang Taris mendarat di Bandara Pontianak dengan pesawat Lion Air JT 716, sekira pukul 19.50 WIB. Ia terbang menuju Pontianak usai menghadiri Aksi Simpatik 505, Jum’at, 5 Mei 2017. Namun, hanya 12 menit menginjakan kaki di bumi Pontianak, ia dan rombongan harus terbang kembali dengan pesawat Citilink tujuan Jakarta sekira pukul 20.02 WIB.
Kedatangan Achmad Sobri Lubis, dan Hidayat Quaiandri Batang Taris untuk ke melantik ketua DPC FPI Kubu Raya di komplek Sakura di jalan Adisucipto Pontianak. Dengan pertimbangan keamanan wilayah pihak Polresta Pontianak, Kodim 1207/BS, Brimobda Kalbar dan Kasi Intel Lanud Supadio meminta rombongan untuk kembali pulang ke Jakarta.
Bandara Supadio juga dikerumuni oleh ratusan warga yang tergabung dalam ormas setempat yang sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan bersama menolak FPI.
Masa FPI yang diperkirakan 20 orang yang berada di depan pintu kedatangan, dan akan menjemput rombongan mengetahui pimpinan FPI dipulangkan merasa kecewa dengan kebijakan Kapolresta Pontianak terkait perihal tersebut, sehingga mereka berteriak di luar pintu kedatangan dengan seruan “Allahuakbar” sehingga mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif.
Namun, akhirnya massa dibubarkan paksa oeh pihak keamanan bandara dengan sedikit insident penangkapan kebeberapa orang dari FPI yang diduga provokator, namun dilepas kembali oleh pihak keamanan. Saat ini situasi Bandara Supadio kembali kondusif, namun aparat gabungan TNI dan Polri masih berjaga di luar bandara.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir thetanjungpuratimes.com, sekelompok massa dari salah satu Ormas yang bergerak dari arah Jalan Tanjung Raya yang menuju persimpangan Desa Kapur dihalau oleh aparat kepolisian, sehingga membuat massa pun terhenti, peristiwa ini terjadi pada Jumat, 5 Mei 2017 sore.
Sekelompok massa tersebut berencana untuk menjemput ulama di Bandara Internasional Supadio yang datang dari Jakarta. Perwakilan dari Ormas tersebut melakukan perundingan dengan pihak terkait untuk melanjutkan perjalanan, namun upaya tersebut masih belum membuahkan hasil yang diinginkan.
Akhirnya massa pun bergerak menuju lokasi acara di halaman pergudangan Ruko Sakura Biz jalan Adisucipto.
Polisi dan TNI Berjaga-jaga
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI tampak berjaga-jaga di titik keramaian di Mempawah seperti terlihat di sekitar terminal Mempawah, Jumat, 5 Mei 2017 malam.
Penjagaan petugas kepolisian dan TNI ini erat kaitannya dalam status siaga I menjaga situasi terkait gejolak isu pro dan kontra rencana kedatangan para petinggi Front Pembela Islam (FPI) ke Mempawah untuk mengisi kegiatan tablig akbar Isra Mikraj 1438 H di Masjid Agung Al Falah Mempawah, Sabtu, 6 Mei 2017.
Kapolres Mempawah AKBP Dedi Agustono S.Ik melalui paur humasnya Ipda Imam Widhiatmoko mengatakan saat ini kondisi Mempawah sejauh ini masih kondusif.
"Sementara ini situasinya masih aman,"ujarnya.
Namun dikatakannya kendati demikian, pihaknya masih patroli dengan aparat keamanan yang ada.
"Sesuai arahan kita tetap siaga satu,"ujarnya.
Selain menyiagakan personel dari Polres Mempawah juga di BKO oleh personel Polda Kalbar.
(malin/thetanjungpuratimes/tribunnews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »