BENTENGSUMBAR. COM - Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari peran para kiai. Kaum ulama telah meletakkan nilai-nilai dasar dalam rangka perjuangan mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat bersilaturahmi dengan para kiai dan alim ulama se-Jawa Timur, di Pondok Pesantren An-Nur 1, Jalan Diponegoro, Malang, Jawa Timur, Selasa, 30 Januari 2018.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, nilai-nilai dasar yang sudah diletakkan oleh para kiai dalam perjuangan bersama seluruh komponen bangsa sangat berarti.
"Saya akan pegang nilai-nilai dasar tersebut. Mudah-mudahan dengan doa seluruh kiai dan ulama, saya sebagai Panglima TNI dapat melaksanakan tugas negara dalam menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa," ucapnya.
Dalam kesempatan silaturahmi itu, Hadi Tjahjanto sempat menceritakan riwayat kakeknya ketika terlibat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Kakeknya ikut bergabung dalam Laskar Sabilillah untuk melawan penjajah Belanda, kemudian bergabung di Batalyon 509 Situbondo sebelum meninggal dunia.
"Saya sampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada para kiai dan ulama, yang telah berkenan dan memberikan petuahnya kepada saya sebagai Panglima TNI dalam acara silaturahmi ini," ungkap Marsekal Hadi.
(Sumber: RMOL.CO)
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat bersilaturahmi dengan para kiai dan alim ulama se-Jawa Timur, di Pondok Pesantren An-Nur 1, Jalan Diponegoro, Malang, Jawa Timur, Selasa, 30 Januari 2018.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, nilai-nilai dasar yang sudah diletakkan oleh para kiai dalam perjuangan bersama seluruh komponen bangsa sangat berarti.
"Saya akan pegang nilai-nilai dasar tersebut. Mudah-mudahan dengan doa seluruh kiai dan ulama, saya sebagai Panglima TNI dapat melaksanakan tugas negara dalam menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa," ucapnya.
Dalam kesempatan silaturahmi itu, Hadi Tjahjanto sempat menceritakan riwayat kakeknya ketika terlibat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Kakeknya ikut bergabung dalam Laskar Sabilillah untuk melawan penjajah Belanda, kemudian bergabung di Batalyon 509 Situbondo sebelum meninggal dunia.
"Saya sampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada para kiai dan ulama, yang telah berkenan dan memberikan petuahnya kepada saya sebagai Panglima TNI dalam acara silaturahmi ini," ungkap Marsekal Hadi.
(Sumber: RMOL.CO)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »