BENTENGSUMBAR. COM - Sebagai Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menerima rombongan Komisi VII DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke daerah ini selama 2 hari. Kedatangan anggota DPRI tersebut berkaitan dengan persoalan panas bumi dan kelistrikan di Ranah Minang.
Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, potensi energi baru dan terbarukan yang bisa dijadikan sumber listrik di daerahnya sangat banyak. Dalam hitungannya terdapat sebanyak 16 titik geotermal bisa dikembangakan dari enam gunung berapi di Sumbar.
“Total secara keseluruhan ada enam belas titik geotermal yang bisa dikembangkan menjadi energi pembangkit listrik,” tuturnya usai rapat dengan Komisi VII DPR RI di auditorium Istana Gubernur Sumbar, kemaren.
Menurutnya, saat ini hanya sebagian kecil yang baru terkelola, diantaranya geotermal di Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok yang baru selesai diproses. Proyek tersebut bergerak di bidang kelistikan, sehingga listrik Sumbar surflus.
“Daerah kita 60 persen hutan lindung sehingga potensi untuk sektor energi listrik melimpah. Dan paling banyak dari pembangkit kita adalah PLTA, ada Maninjau, Singkarak, PLTMH juga banyak, karena sungai kita banyak sekali, dan hulu sungai-sungai di Sumatera banyak dari Sumbar,” katanya.
Meskipun listrik Sumbar surflur, katanya lagi, ia tidak menapik kekurangan listrik masih terjadi di Sumbar, khusus daerah barat Sumbar, yakni kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Listrik, dari kebutuhan 460 MW. Sementara kita punya daya dari seluruh pembangkit sekitar 760 MW. Kita surplus nyaris 300 MW dan itu masuk dalam grid transmisi nasional,” terang Irwan Prayitno.
Editor: Zamri Yahya
Laporan: Zardi Syahrir
Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, potensi energi baru dan terbarukan yang bisa dijadikan sumber listrik di daerahnya sangat banyak. Dalam hitungannya terdapat sebanyak 16 titik geotermal bisa dikembangakan dari enam gunung berapi di Sumbar.
“Total secara keseluruhan ada enam belas titik geotermal yang bisa dikembangkan menjadi energi pembangkit listrik,” tuturnya usai rapat dengan Komisi VII DPR RI di auditorium Istana Gubernur Sumbar, kemaren.
Menurutnya, saat ini hanya sebagian kecil yang baru terkelola, diantaranya geotermal di Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok yang baru selesai diproses. Proyek tersebut bergerak di bidang kelistikan, sehingga listrik Sumbar surflus.
“Daerah kita 60 persen hutan lindung sehingga potensi untuk sektor energi listrik melimpah. Dan paling banyak dari pembangkit kita adalah PLTA, ada Maninjau, Singkarak, PLTMH juga banyak, karena sungai kita banyak sekali, dan hulu sungai-sungai di Sumatera banyak dari Sumbar,” katanya.
Meskipun listrik Sumbar surflur, katanya lagi, ia tidak menapik kekurangan listrik masih terjadi di Sumbar, khusus daerah barat Sumbar, yakni kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Listrik, dari kebutuhan 460 MW. Sementara kita punya daya dari seluruh pembangkit sekitar 760 MW. Kita surplus nyaris 300 MW dan itu masuk dalam grid transmisi nasional,” terang Irwan Prayitno.
Editor: Zamri Yahya
Laporan: Zardi Syahrir
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »