Ini Tiga Konten yang Jadi Sarana MCA 'Ngomporin' Netizen

Ini Tiga Konten yang Jadi Sarana MCA 'Ngomporin' Netizen
BENTENGSUMBAR. COM - Kepala Satuan Tugas Nusantara, Irjen Gatot Pramono Eddy membeberkan konten yang dimanfaatkan oleh kelompok Muslim Cyber Army (MCA) sebagai sarana adu domba di media sosial. 

Pertama, kelompok MCA membagikan konten mengenai sebuah peristiwa yang nyata terjadi. "Jadi pelakunya ada, laporan polisi ada, dan korbannya juga ada," kata Gatot di Gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 5 Maret 2018. 

Kendati demikian, informasi yang ada pada konten media sosial mereka didramatisasi dan diarahkan pada 'perang' SARA sehingga kerap menimbulkan kegaduhan dan tendensius pada dugaan tertentu yang belum benar adanya. 

Kedua, kelompok MCA juga memanfaatkan kelihaian mereka mengarang cerita dari sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi. Pada konten ini, peristiwanya memang benar-benar terjadi, namun faktanya dikaburkan atau bahkan diganti sehingga seolah-olah peristiwa tersebut 'menyerang' kelompok tertentu. 

"Seperti contoh adalah kasus ulama dan pelakunya orang gangguan jiwa. Padahal korbannya bukan ulama, tapi diviralkan seolah-olah adalah ulama. Pelakunya orang gangguan Jiwa," jelasnya.

Ketiga, kelompok MCA juga tak segan mengarang cerita tanpa latar peristiwa nyata alias murni cerita karangan belaka. "Utamanya cerita mengenai penyerangan ulama, padahal tidak terjadi sama sekali seperti di Kediri, Garut, Ciamis dan Kalimantan Timur," tegas Gatot. 

Gatot menegaskan, dari sekian banyak konten penyerangan ulama yang diunggah oleh kelompok MCA, hanya ada tiga peristiwa yang nyata benar adanya. 

"Yaitu, dua di Jawa Barat satu di Jawa Timur. Di Jabar itu kasus penganiyaaan Uztaz Umar Basri di Cicalengka, penganiayaan yang berakibat korban meninggal dunia di Cogondewa yaitu Uztad Prawoto. Kemudian di Jatim perbuatan tak menyenangkan terhadap KH Mubarok di Lamongan," tutupnya.

(Sumber: Kricom.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »