Pertama Kali, Pendapatan Negara Bakal Tembus Rp 2.000 T, Presiden Instruksikan Eksekusi Proyek Strategis

Pertama Kali, Pendapatan Negara Bakal Tembus Rp 2.000 T, Presiden Instruksikan Eksekusi Proyek Strategis
BENTENGSUMBAR. COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tahun depan adalah pertama kalinya pemerintah bakal mendapatkan pendapatan negara sebesar Rp 2.000 triliun. Sri Mulyani menyampaikan hal ini usai sidang kabinet paripurna tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019 di Istana Bogor, Jawa Barat.

"Pertama kali pendapatan di tahun depan akan menembus Rp 2.000 triliun, karena selama ini pendapatan negara selalu di bawah Rp 1.900 triliun. Tahun ini akan mendekati Rp 1.900 triliun, dan tahun depan menembus Rp 2.000 triliun," kata Sri Mulyani, Rabu, 18 Juli 2018.

Sri mulyani menuturkan, dengan penerimaan negara yang sebesar Rp 2.000 triliun maka terdapat ruang bagi setiap kementerian/lembaga untuk memperluas program prioritas.

"Dengan Rp 2.000 triliun ini kami bisa membelanjakan belanja kementerian lembaga dan daerah dalam rangka memperbaiki prioritas kita," jelas dia.

Dalam RAPBN 2019, Sri Mulyani juga mengumumkan bahwa ada asumsi dasar makroekonomi yang diubah dari postur sementara. Yaitu, pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3% dari yang sebelumnya 5,2-5,6%, nilai tukar, dan harga minyak menjadi US$ 70 per barel dari postur US$ 60-70 per barel. 

Hemat Anggaran Rp 34 T

Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah telah berhasil melakukan penghematan anggaran sebesar Rp 34,1 triliun. Penghematan tersebut nantinya akan diimplementasikan pada RAPBM 2019.

"Presiden di beberapa sidang terakhir dan kami pastikan bersama Bappenas kami menajamkan belanja barang. Ada sekitar Rp34,1 triliun dari pagu indikatif awal dari kementerian dan lembaga yang kita lakukan pendisiplinan," katanya.

Penghematan, kata Sri Mulyani didapat dari efisiensi belanja barang dan nantinya akan dialokasikan kepada belanja prioritas. Adapun belanja prioritas tersebut seperti pembangunan sarana dan prasarana sekolah, renovasi pasar

"Poinnya adalah koordinasi antar menteri makin erat dan ter-organize, sehingga di tahun depan dengan uang yang ada kita bisa menghasilkan dampak yang makin terlihat. Diharapkan juga bisa efisiensi dan bebas dari korupsi, sehingga hasilnya bisa sebesar-besarnya nyata dilihat masyarakat. Apakah sekolah, pasar, atau infrastruktur yang lain," jelas dia.

Instruksi Presiden

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan efisiensi atau penghematan tersebut dilakukan atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di dalam ratas sebelumnya sudah ada arahan presiden mengenai efisiensi belanja barang," kata Bambang.

Anggaran penghematan itu juga nantinya akan digunakan untuk program pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Diarahkan untuk beberapa hal yakni rehabilitasi sarana pendidikan terutama yang untuk sekolah dasar menengah baik yang berada di Kemendikbud maupun yang ada di bawah Kementerian Agama," jelas dia.

Selain itu, alokasi anggaran penghematan ini juga di 2019 akan masuk ke dalam program penurunan stunting dengan menguatkan bidang kesehatan.

"Di samping ada beberapa program untuk pencapaian target RPJMN baik terkait infrastruktur di perhubungan maupun untuk promosi pariwisata, dan juga untuk kesuksesan pemilu 2019," tutup Bambang.

Eksekusi Proyek Strategis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan semua menteri Kabinet Kerja segera merealisasikan proyek strategis di Kementerian masing-masing, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaatnya 

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019.

"Saya minta seluruh K/L untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang sudah direncanakan pada tahun 2018 ini," katanya. 

"Pastikan pelaksanaan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu, dan tetap menjaga governance, tepat sasaran dan dampak itu bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat," lanjut Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta kepada seluruh pejabat kabinet kerja tetap fokus melaksanakan program prioritas terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Peningkatan SDM melalui skill dan penguatan produktivitas SDM kita, juga peningkatan di bidang layanan kesehatan dan juga pendidikan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Waspada Ketidakpastian Global

Jokowi meminta kepada seluruh menteri kabinet kerja waspada terhadap ketidakpastian global yang terus membayangi ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan saat membuka sidang kabinet tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019.

Jokowi bilang, ketidakpastian global akan terus berlanjut seiring kebijakan normalisasi moneter yang terus dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), serta potensi perang dagang antara AS dengan China.

"Saya minta kita semuanya terus waspada, bersiap diri dengan berbagai langkah strategis menghadapi dampak ketidakpastian global," katanya.

Jokowi meyakini ekonomi Indonesia memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding negara-negara lain dalam menghadapi ketidakpastian dunia.

"Untuk menghadapi ketidakpastian ini kuncinya sinergi kebijakan moneter dan fiskal yang tepat, yang diorkestrasi dengan baik sehingga menjadi harmonis," papar dia.

Jokowi mengatakan pemerintah harus terus menyiapkan langkah-langkah terobosan seperti pemberian insentif yang tujuannya meningkatkan investasi, ekspor.

"Dan satu lagi langkah-langkah terobosan dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata yang bisa mendatangkan devisa secara cepat ini juga sama penting," mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »