GSI Dukung Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet: Ingat ya Kalau Kali Ini Kita Kalah, Hilang Indonesia

GSI Dukung Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet: Ingat ya Kalau Kali Ini Kita Kalah, Hilang Indonesia
BENTENGSUMBAR. COM - Pasangan bakal calon Presiden Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga S Uno terus mendapat dukungan tak hanya empat parpol, tapi juga elemen masyarakat.  

Salah satunya, Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI), lembaga di bawah pimpinan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet ini berkomitmen memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang. 

“Kita komitmen menangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno sebagai Presiden-Wakil Presiden RI 2019-2024,” ujar Ketua Presidium Nasional GSI Ratna Sarumpaet, di Hotel Alia Cikini, Minggu, 12 Agustus 2018.

Ratna menegaskan, program-program GSI juga menguatkan program Prabowo-Sandi seperti pembenahan ekonomi nasional dan penegakan konstitusi 45.

“Yang saya tahu dari dulu hanya pasangan ini (Prabowo-Sandi) yang komitmen menegakkan Pancasila dan kembali ke UUD 45,” tegasnya.

Dia mengisyaratkan jika pasangan ini kalah maka Indonesia ke depan bisa hancur bahkan tidak ada.

“Ingat ya kalau kali ini kita kalah, hilang Indonesia,” tandasnya.

Kesamaan Platform

Adanya kesamaan platform antara perjuangan Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menjadi dasar kuat bagi GSI untuk mati-matian menangkan pasangan tersebut.

"Sekarang ini kan ada dua pasangan calon, yang menyadari betul bahwa Pancasila dan UUD kita perlu adanya pembenahan adalah kubu Pak Prabowo," kata Ratna.

Setelah UUD 45 diamandemen sebanyak empat kali tahun 1999-2002, GSI melihat saat ini sudah tidak ada lagi UUD 45.

GSI yang mengusung gerakan kembali ke UUD 45 naskah asli itu melihat potensi kubu Prabowo tinggi dalam memperjuangkan itu. Sehingga Ratna yakin, pasangan Prabowo-Sandi akan menjadikan program GSI ini sebagai programnya juga.

"Kita punya gentle agreement dari percakapan-percakapan kita soal perjuangan ini," ujarnya.

Sementara bagi dia, kubu Jokowi kendati sering melontarkan jargon Pancasila tetapi tidak mengerti substansinya.

"Sementara di kubu Pak Jokowi walaupun sering bilang 'Saya Pancasila' tapi kan nggak ngerti maknanya," pungkas Ratna.

Kontrak Politik

"Kita tidak ada kontrak politik apapun, kita hanya punya kesamaan visi saja," ujar Ratna.

Ratna menepis adanya kontrak politik yang menyangkut soal power sharing ke depannya jika pasangan Prabowo-Sandi menang di Pilpres 2019.

"Yang saya jamin jika mereka (Prabowo-Sandi) berkuasa saya akan tetapi begini, saya tetap keukeuh dengan apa yang saya minta," tegas dia.

Bagi GSI, majunya pasangan ini membawa secercah harapan untuk memperbaiki Indonesia dengan mengembalikan jati diri bangsa dan menjalankan amanat konstitusinya.

"Nanti kalau mereka berkuasa tetap saja saya demo," pungkasnya.

(Sumber: rmol.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »