BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menolak ditanya wartawan tentang pengaruh kinerjanya sebagai Ketua PSSI sekaligus Gubernur Sumatera Utara, terutama di saat krisis seperti kasus tewasnya seorang suporter.
Presenter acara Kompas Petang, Aiman Witjaksono bertanya kepada Edy mengapa kejadian seorang suporter bisa tewas jelang pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 September 2018.
“Jadi apa sebenarnya permasalahan kalau ini sudah bisa diantisipasi, kemudian aparat keamanan sudaha memperkirakan tapi tetap terjadi kejadian yang -sekali lagi saya katakan- biadab?” kata Aiman.
Mantan Pangkostrad ini pun menyanggah pernyataan Aiman. Menurutnya, rakyat Indonesia adalah rakyat tang beradab. “Kalau kita lihat videonya biadab, Pak. Luar biasa. Karena tidak ada satupun yang menolong. Tidak ada satupun yang bisa menghentikan. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan.... Tidak ada satupun yang menolong,” balas Aiman.
Dewan Pembina PSMS ini meminta media dan jurnalis tidak menghakimi. Ia juga menekan bahwa saat ini pihak yang berwajib sedang menangani. “Persepakbolaan kita mulai tumbuh positif. Ini nanti yang akan kita evaluasi lagi. Apa-apa yang harus kita lakukan. Kita tetap yakin bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab. Sehingga insyallah ke depan ini jadi kejadian yang terakhir. Insyaallah. Sama-sama kita doakan.”
Aiman pun mengejar pernyataan harapan Edy Rahmayadi itu dan menanyakan lagi tentang apa yang akan Ketua PSSI lakukan sehingga bisa berharap kejadian tewasnya Haringga Sirila menjadi kejadian yang terakhir.
Edy menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan mengatakan aparat sudah melakukan yang terbaik. “50 ribu orang ada disitu (Stadion GBLA). Ini esprit de corps yang berlebihan sehingga menjadi negatif,” tambahnya.
Aiman pun mengalihkan pertanyaannya dan menyoroti kinerja Edy sebagai PSSI. “Anda kan sekarang menjadi gubernur sumatera utara. Apakah anda merasa terganggu ketika tugas anda tanggungjawab anda sebagai gubernur kemudian juga menjadi ketua umum PSSI?” tanya Aiman.
Edy Rahmayadi menolak menjawab. “Apa urusannya anda menanyakan itu?” jawab Edy sambil menyunggingkan senyum.
Menurut Aiman pertanyaan yang ia ajukan sangat sederhana dan sanga narasumber tinggal menjawab saja.
“Bukan hak anda juga bertanya kepada saya,” kata Edy.
“Wartawan punya hak untuk bertanya apa saja,” balas Aiman.
Meskipun mengaku menolak menjawab, Edy Rahmayadi menekankan bahwa untuk kasus ini ia memantau dengan seksama
“Saya ketua umum PSSI. Saya ikuti perkembangan itu detik demi detik,” ujarnya.
Aiman kembali melontarkan beberapa pertanyaan dan terakhir bertanya soal sejauh mana PSSI melakukan pembinaan terhadap suporter sepakbola.
“Suporter dibina oleh klub. Klubnya masing-masing yang kita hanya melakukan himbauan-himbaaun. Bahkan apabila suproter melakukan hal-hal yang berlebihan PSSI sudah melakukan memberikan hukuman kepada kesebelasan tersebut. Itu sudah cukup danitu dilakukan oleh seluruh negara. Saya tak perlu cerita panjang kepada operator kompas. Sepertinya terlalu berlebihan bertanya,"ucapnya.
Edy Rahmyadi pun meninggalkan sesi wawancara.
Satu orang suporter Persija Haringga Sirila tewas karena dikeroyok di halaman parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Minggu, 23 September 2018.
Menurut keterangan suporter yang berada di GBLA, yang dikutip dari Kompas.com, sekitar pukul 13.00 WIB, ada salah satu orang yang dikejar oknum suporter Persib Bandung.
Beberapa oknum suporter Persib tersebut berteriak menyebut orang yang dikejar merupakan anggota The Jak Mania atau pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion.
Namun, oknum suporter lain kemudian melakukan pengeroyokan dengan memukul menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya.
Korban yang hanya sendirian kemudian tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan.
Kejadian pengeroyokan itu direkam salah seorang suporter yang menyaksikan di tempat kejadian.
Anggota Polrestabes Bandung telah melakukan upaya penangkapan para pelaku pengeroyokan.
Berkat video yang beredar, polisi sementara telah mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema membenarkan ada korban meninggal menjelang pertandingan Persib kontra Persija. Saat ini, kepolisian sedang mendalami kasus ini.
"Kasatreskrim kami sedang mendalami, jadi saya belum mendapatkan laporan lengkap karena masih sedang ditangani. Kalau saya dengar memang ada insiden pengeroyokan di luar stadion di lapangan parkir, katanya meninggal," tutur Kombes Pol Irman Sugema mengungkapkan.
Polisi belum dapat memastikan korban meninggal dunia itu adalah anggota suporter Persija.
"Masih kami dalami (soal identitas korban), kan kami bagi-bagi tugas untuk pengamanan ini. Nanti, ketika hasil penyelidikan dan penyidikannya jelas kita sampaikan," kata Kombes Pol Irman Sugema.
Jenazah korban yang diketahui bernama Haringga Sirilla itu langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) The Jak Mania, Diky Budy Ramadhan, membenarkan bahwa salah satu anggotanya meninggal dunia jelang pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 September 2018.
The Jak Mania, Haringga Sirila, merupakan The Jak Mania Cengkareng itu tewas ditempat dengan luka-luka di bagian kepala serta tubuhnya.
“Betul itu anggota The Jak Mania,” kata Diky, Minggu, 23 September 2018 malam WIB.
Dicky juga mengatakan saat ini PP The Jak Mania akan mengurusi jenazah Haringga Sirila yang masih berada di salah satu rumah sakit di Bandung.
Pihak PP The Jak Mania juga tidak mau memberikan komentar sembarang tentang meninggalnya salah satu anggotanya.
“Kami akan mengurus jenazahnya dahulu sampai dimakamkan, baru akan ada pernyataan resmi," kata Diky.
Diky juga mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari pihak kepolisian Bandung.
Sebelumnya pihak Persija dan PP The Jak Mania juga sudah menghimbau agar anggotanya jangan memaksakan diri untuk datang ke Bandung.
Almarhum terlihat dari akun instagramnya berangkat ke Bandung dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 23 September 2018.
Melalui instastorynya, ia menyampaikan bahwa sudah tiba di Bandung.
“Kami tak tahu almarhum jalan sama siapa. Yang jelas kami sudah menerima laporan dari pihak kepolisian,” kata Diky.
(Sumber: tribunnews.com)
Presenter acara Kompas Petang, Aiman Witjaksono bertanya kepada Edy mengapa kejadian seorang suporter bisa tewas jelang pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 September 2018.
“Jadi apa sebenarnya permasalahan kalau ini sudah bisa diantisipasi, kemudian aparat keamanan sudaha memperkirakan tapi tetap terjadi kejadian yang -sekali lagi saya katakan- biadab?” kata Aiman.
Mantan Pangkostrad ini pun menyanggah pernyataan Aiman. Menurutnya, rakyat Indonesia adalah rakyat tang beradab. “Kalau kita lihat videonya biadab, Pak. Luar biasa. Karena tidak ada satupun yang menolong. Tidak ada satupun yang bisa menghentikan. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan.... Tidak ada satupun yang menolong,” balas Aiman.
Dewan Pembina PSMS ini meminta media dan jurnalis tidak menghakimi. Ia juga menekan bahwa saat ini pihak yang berwajib sedang menangani. “Persepakbolaan kita mulai tumbuh positif. Ini nanti yang akan kita evaluasi lagi. Apa-apa yang harus kita lakukan. Kita tetap yakin bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab. Sehingga insyallah ke depan ini jadi kejadian yang terakhir. Insyaallah. Sama-sama kita doakan.”
Aiman pun mengejar pernyataan harapan Edy Rahmayadi itu dan menanyakan lagi tentang apa yang akan Ketua PSSI lakukan sehingga bisa berharap kejadian tewasnya Haringga Sirila menjadi kejadian yang terakhir.
Edy menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan mengatakan aparat sudah melakukan yang terbaik. “50 ribu orang ada disitu (Stadion GBLA). Ini esprit de corps yang berlebihan sehingga menjadi negatif,” tambahnya.
Aiman pun mengalihkan pertanyaannya dan menyoroti kinerja Edy sebagai PSSI. “Anda kan sekarang menjadi gubernur sumatera utara. Apakah anda merasa terganggu ketika tugas anda tanggungjawab anda sebagai gubernur kemudian juga menjadi ketua umum PSSI?” tanya Aiman.
Edy Rahmayadi menolak menjawab. “Apa urusannya anda menanyakan itu?” jawab Edy sambil menyunggingkan senyum.
Menurut Aiman pertanyaan yang ia ajukan sangat sederhana dan sanga narasumber tinggal menjawab saja.
“Bukan hak anda juga bertanya kepada saya,” kata Edy.
“Wartawan punya hak untuk bertanya apa saja,” balas Aiman.
Meskipun mengaku menolak menjawab, Edy Rahmayadi menekankan bahwa untuk kasus ini ia memantau dengan seksama
“Saya ketua umum PSSI. Saya ikuti perkembangan itu detik demi detik,” ujarnya.
Aiman kembali melontarkan beberapa pertanyaan dan terakhir bertanya soal sejauh mana PSSI melakukan pembinaan terhadap suporter sepakbola.
“Suporter dibina oleh klub. Klubnya masing-masing yang kita hanya melakukan himbauan-himbaaun. Bahkan apabila suproter melakukan hal-hal yang berlebihan PSSI sudah melakukan memberikan hukuman kepada kesebelasan tersebut. Itu sudah cukup danitu dilakukan oleh seluruh negara. Saya tak perlu cerita panjang kepada operator kompas. Sepertinya terlalu berlebihan bertanya,"ucapnya.
Edy Rahmyadi pun meninggalkan sesi wawancara.
Satu orang suporter Persija Haringga Sirila tewas karena dikeroyok di halaman parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Minggu, 23 September 2018.
Menurut keterangan suporter yang berada di GBLA, yang dikutip dari Kompas.com, sekitar pukul 13.00 WIB, ada salah satu orang yang dikejar oknum suporter Persib Bandung.
Beberapa oknum suporter Persib tersebut berteriak menyebut orang yang dikejar merupakan anggota The Jak Mania atau pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion.
Namun, oknum suporter lain kemudian melakukan pengeroyokan dengan memukul menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya.
Korban yang hanya sendirian kemudian tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan.
Kejadian pengeroyokan itu direkam salah seorang suporter yang menyaksikan di tempat kejadian.
Anggota Polrestabes Bandung telah melakukan upaya penangkapan para pelaku pengeroyokan.
Berkat video yang beredar, polisi sementara telah mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema membenarkan ada korban meninggal menjelang pertandingan Persib kontra Persija. Saat ini, kepolisian sedang mendalami kasus ini.
"Kasatreskrim kami sedang mendalami, jadi saya belum mendapatkan laporan lengkap karena masih sedang ditangani. Kalau saya dengar memang ada insiden pengeroyokan di luar stadion di lapangan parkir, katanya meninggal," tutur Kombes Pol Irman Sugema mengungkapkan.
Polisi belum dapat memastikan korban meninggal dunia itu adalah anggota suporter Persija.
"Masih kami dalami (soal identitas korban), kan kami bagi-bagi tugas untuk pengamanan ini. Nanti, ketika hasil penyelidikan dan penyidikannya jelas kita sampaikan," kata Kombes Pol Irman Sugema.
Jenazah korban yang diketahui bernama Haringga Sirilla itu langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) The Jak Mania, Diky Budy Ramadhan, membenarkan bahwa salah satu anggotanya meninggal dunia jelang pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 September 2018.
The Jak Mania, Haringga Sirila, merupakan The Jak Mania Cengkareng itu tewas ditempat dengan luka-luka di bagian kepala serta tubuhnya.
“Betul itu anggota The Jak Mania,” kata Diky, Minggu, 23 September 2018 malam WIB.
Dicky juga mengatakan saat ini PP The Jak Mania akan mengurusi jenazah Haringga Sirila yang masih berada di salah satu rumah sakit di Bandung.
Pihak PP The Jak Mania juga tidak mau memberikan komentar sembarang tentang meninggalnya salah satu anggotanya.
“Kami akan mengurus jenazahnya dahulu sampai dimakamkan, baru akan ada pernyataan resmi," kata Diky.
Diky juga mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari pihak kepolisian Bandung.
Sebelumnya pihak Persija dan PP The Jak Mania juga sudah menghimbau agar anggotanya jangan memaksakan diri untuk datang ke Bandung.
Almarhum terlihat dari akun instagramnya berangkat ke Bandung dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 23 September 2018.
Melalui instastorynya, ia menyampaikan bahwa sudah tiba di Bandung.
“Kami tak tahu almarhum jalan sama siapa. Yang jelas kami sudah menerima laporan dari pihak kepolisian,” kata Diky.
(Sumber: tribunnews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »