BENTENGSUMBAR. COM - Banyak pihak melontarkan tudingan soal pencopotan Refly Harun dari kursi empuk Komisaris Utama PT Jasa Marga. Mereka menuding, pencopotan Refly Harun gara-gara kerap mengkritik pemerintah.
Misalnya saja kritik yang dilayangkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Ia menyayangkan pencopotan Refly Harun dari Komisaris Utama Jasa Marga. Apalagi bila pencopotan dikarenakan Refly Harun sering melontarkan kritik kepada pemerintah.
"Sangat disayangkan pencopotannya karena sering mengkritik. Ini menandakan bahwa jabatan-jabatan yang ada di BUMN memang merupakan reward kepada para relawan dan orang-orang yang punya kedekatan dengan kekuasaan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 7 September 2018.
Pencopotan Refly juga menurut Fadli membuktikan penempatan posisi komisaris disejumlah BUMN bukan berdasarkan potensi yang dimiliki. Hal tersebut menurutnya sangat mencerminkan ketidakprofesionalan.
"Ini juga yang membuat banyak BUMN merugi karena orang yang diletakkan disana bukan orang profesional tapi orang yang bekerja untuk kepentingan politik jangka pendek semua," katanya.
Fadli mengatakan pemerintah antikritik bila benar mencopot Refly karena sikapnya yang kritis.
Tindakan pemerintah sekarang bahkan cenderung bukan antikritik lagi melainkan otoriter.
"Makin banyak pelarangan-pelarangan ceramah-ceramah agama itu sudah banyak saya kira ustaz dan kiai jadi korban. Saya kira ini demokrasi terburuk di era reformasi. Ada persekusi, larangan-larangan bahkan oknum aparat juga ikut. Ini kan menarik mundur demokrasi. Ini yang perlu kita luruskan," katanya.
Rini Membantah Tudingan
Namun tudingan tersebut dibantah oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia mengatakan, pencopotan Refly merupakan rotasi biasa yang sudah sesuai prosedur, bukan gara-gara Refly Harun kerap mengkritik pemerintah.
"Perputaran saja, biasa kita melakukan perputaran. Gak ada itu (karena kritis ke pemerintah). Kalau sering mengkritik dari dulu juga terus-terusan, kenapa baru sekarang (dicopot)," kata Rini, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 7 September 2018.
Rini mengungkapkan, kini Refly sudah ditempatkan di BUMN lain, yaitu di Pelindo I.
"Ada (jabatan baru). Sudah. Preskon (Presiden Komisaris) di Pelindo I," katanya.
Karena itu, lanjut Rini, pencopotan Refly dari Jasa Marga tak ada kaitannya mengkritik pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Pasalnya, Jasa Marga membutuhkan orang yang menguasai di bidang hukum.
"Oh enggak, perputaran saja. Biasa kami melakukan perputaran. Dan memang kami juga butuh orang hukum di kita di aktivitas tadi di Sumatera," tuturnya.
(by/tribunnews.com/teropongsenayan.com )
Misalnya saja kritik yang dilayangkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Ia menyayangkan pencopotan Refly Harun dari Komisaris Utama Jasa Marga. Apalagi bila pencopotan dikarenakan Refly Harun sering melontarkan kritik kepada pemerintah.
"Sangat disayangkan pencopotannya karena sering mengkritik. Ini menandakan bahwa jabatan-jabatan yang ada di BUMN memang merupakan reward kepada para relawan dan orang-orang yang punya kedekatan dengan kekuasaan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 7 September 2018.
Pencopotan Refly juga menurut Fadli membuktikan penempatan posisi komisaris disejumlah BUMN bukan berdasarkan potensi yang dimiliki. Hal tersebut menurutnya sangat mencerminkan ketidakprofesionalan.
"Ini juga yang membuat banyak BUMN merugi karena orang yang diletakkan disana bukan orang profesional tapi orang yang bekerja untuk kepentingan politik jangka pendek semua," katanya.
Fadli mengatakan pemerintah antikritik bila benar mencopot Refly karena sikapnya yang kritis.
Tindakan pemerintah sekarang bahkan cenderung bukan antikritik lagi melainkan otoriter.
"Makin banyak pelarangan-pelarangan ceramah-ceramah agama itu sudah banyak saya kira ustaz dan kiai jadi korban. Saya kira ini demokrasi terburuk di era reformasi. Ada persekusi, larangan-larangan bahkan oknum aparat juga ikut. Ini kan menarik mundur demokrasi. Ini yang perlu kita luruskan," katanya.
Rini Membantah Tudingan
Namun tudingan tersebut dibantah oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia mengatakan, pencopotan Refly merupakan rotasi biasa yang sudah sesuai prosedur, bukan gara-gara Refly Harun kerap mengkritik pemerintah.
"Perputaran saja, biasa kita melakukan perputaran. Gak ada itu (karena kritis ke pemerintah). Kalau sering mengkritik dari dulu juga terus-terusan, kenapa baru sekarang (dicopot)," kata Rini, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 7 September 2018.
Rini mengungkapkan, kini Refly sudah ditempatkan di BUMN lain, yaitu di Pelindo I.
"Ada (jabatan baru). Sudah. Preskon (Presiden Komisaris) di Pelindo I," katanya.
Karena itu, lanjut Rini, pencopotan Refly dari Jasa Marga tak ada kaitannya mengkritik pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Pasalnya, Jasa Marga membutuhkan orang yang menguasai di bidang hukum.
"Oh enggak, perputaran saja. Biasa kami melakukan perputaran. Dan memang kami juga butuh orang hukum di kita di aktivitas tadi di Sumatera," tuturnya.
(by/tribunnews.com/teropongsenayan.com )
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »