Serapan Anggaran DKI Rendah, Anies: Proses Pembayaran Berbelit

Serapan Anggaran DKI Rendah, Anies: Proses Pembayaran Berbelit
BENTENGSUMBAR. COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui serapan anggaran DKI yang masih rendah di akhir tahun. Anies mengatakan salah satu kendalanya yakni proses pembayaran yang berbelit.

"Kenapa bisa terjadi, rupanya untuk mengurus pembayaran itu prosesnya berbelit, sehingga yang mengerjakan memilih menagihnya di ujung saja, sekaligus, daripada menagih tiap 3 bulan. Dan itu koreksi untuk sistem kita," ujar Anies di Pinggir Sungai Ciliwung Condet Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu, 11 November 2018.

Sistem penagihan itu yang akan diperbaiki oleh Pemprov DKI untuk menaikan serapan anggaran. Anies juga menyinggung pembelian tanah yang dilakukan secara cash.

Menurut mantan Mendikbud itu, pembayaran cash dalam pembelian tanah berpotensi menimbulkan masalah.

"Sistemnya harus diperbaiki supaya orang dimudahkan dalam menagih agar tagihannya dilakukan rutin, dengan tagihan rutin maka angka serapan jadi baik," kata dia.

"Satu yang akan menjadi catatan adalah belanja tanah, kita lihat kenapa, karena kita ingin tata kelola pembelian tanah itu dilakukan dengan baik. Jadi kalau sekarang saya tidak mau lagi ada pembelian tanah dengan cash, meskipun disampaikan 'Pak Anies ini kalau tak dijalankan dengan cash nanti serapannya rendah'," tambahnya.

Soal pembelian tanah ini, Anies tegas hanya ingin dilakukan dengan cara cashless. Langkah itu menurutnya baik untuk urusan tata kelola tanah.

"Lebih baik serapannya rendah daripada saya bayar cash untuk pembelian tanah. Saya mau semua untuk pembelian tanah dilakukan lewat cashless, transfer. ini 2018 masak beli tanah masih bayar cash dan di Jakarta ternyata selama ini kalau bayar tanah pakai cash," bebernya.

"Tega warga Jakarta membiarkan uang, kita nih uang pajaknya terlihat serapannya tinggi tapi dibayarnya pake cash. Bermaslah. Lebih baik soal ini kita disiplin dengan tata kelola yang baik, meskipun angka serapan pembelian tanahnya tidak setinggi yang diduga, daripada bayar pakai cash potensi masalahnya besar," tegas Anies.

Dilihat dari situs publik.bappedadki.net, total alokasi belanja pada 2018 ini ialah Rp75 triliun. Anggaran yang baru terserap sebesar 41 miliar. Total serapan belanja langsung dan belanja tak langsung baru 54,7 persen.

(dtk)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »